Ingin Akhiri Hasil Buruk Pemain Persib Harus Kompak
Tuesday, 24 April 2012 | 17:12Pemain Persib asal Montenegro, Miljan Radovic mengakui bahwa situasi timnya sedang dalam keadaan sulit setelah dua kali kekalahan terkahir. Untuk kembali bangkit, Miljan berharap kebersamaan para pemain di dalam tim dapat kembali erat dalam masa-masa sulit ini.
Hal ini harus dimulai sejak masa persiapan. Persiapan yang maksimal bukan sekedar persiapan taktik namun juga mental dan kebersamaan.
“Kami merasa sulit setalah mengalami kekalahan. Seperti yang pernah saya katakan, kita harus melakukan hal yang lebih baik. Tidak boleh turun mental banyak kita harus bersiap kembali dan setiap pemain pasti bisa. Kita harus kompak, berkonsentrasi, bukan hanya tentang taktik, fisik dan teknik, kita harus kompak sebagai satu tim,” kata Miljan di hotel Regent Park tempat Persib menginap.
Melawan Arema di Kanjuruhan, Miljan mengaku tidak terlalu memikirkan lawannya itu. Ia lebih memilih untuk berkonsentrasi kepada timnya sendiri dan berusaha untuk merenungkan diri sendiri. Termasuk mempersiapkan mental menghadapi hal-hal lain diluar teknis seperti wasit, penonton, dan lain sebagainya.
“Setiap tim pastinya ingin menang dan ini tergantung persiapan. Siapa yang punya persiapan lebih baik, dia yang akan menang. Intinya kita pikirkan saja diri kita sendiri, jangan pikirkan wasit atau tim lain,” sambung pemilik jersey Persib nomor 50 ini.
“Saya pikir yang penting adalah kita percaya diri. Jika tampil percaya diri penampilan kita akan menanjak. Sekarang yang kita butuhkan adalah hasil akhir yang baik, kita butuhkan poin, gol. Jika kita menang mungkin kepercayaan diri pemain akan
menigkat,” tutup Miljan.

Pemain Persib asal Montenegro, Miljan Radovic mengakui bahwa situasi timnya sedang dalam keadaan sulit setelah dua kali kekalahan terkahir. Untuk kembali bangkit, Miljan berharap kebersamaan para pemain di dalam tim dapat kembali erat dalam masa-masa sulit ini.
Hal ini harus dimulai sejak masa persiapan. Persiapan yang maksimal bukan sekedar persiapan taktik namun juga mental dan kebersamaan.
“Kami merasa sulit setalah mengalami kekalahan. Seperti yang pernah saya katakan, kita harus melakukan hal yang lebih baik. Tidak boleh turun mental banyak kita harus bersiap kembali dan setiap pemain pasti bisa. Kita harus kompak, berkonsentrasi, bukan hanya tentang taktik, fisik dan teknik, kita harus kompak sebagai satu tim,” kata Miljan di hotel Regent Park tempat Persib menginap.
Melawan Arema di Kanjuruhan, Miljan mengaku tidak terlalu memikirkan lawannya itu. Ia lebih memilih untuk berkonsentrasi kepada timnya sendiri dan berusaha untuk merenungkan diri sendiri. Termasuk mempersiapkan mental menghadapi hal-hal lain diluar teknis seperti wasit, penonton, dan lain sebagainya.
“Setiap tim pastinya ingin menang dan ini tergantung persiapan. Siapa yang punya persiapan lebih baik, dia yang akan menang. Intinya kita pikirkan saja diri kita sendiri, jangan pikirkan wasit atau tim lain,” sambung pemilik jersey Persib nomor 50 ini.
“Saya pikir yang penting adalah kita percaya diri. Jika tampil percaya diri penampilan kita akan menanjak. Sekarang yang kita butuhkan adalah hasil akhir yang baik, kita butuhkan poin, gol. Jika kita menang mungkin kepercayaan diri pemain akan
menigkat,” tutup Miljan.

MENI TEU AYA NU KOMEN….
SEPI….
Nu penting mah ulah nganggap enteng lawan. Anggap bae maen pinal supaya boga semangat nu ngalipet ganda jeung konsentrasi
penuh salila jalanna pertandingan, ngajaga satiap pergerakan pamaen lawan hiji lawan hiji, bila pamaenna alus bisa dijaga kutilu atawa opatan, jeung ulah loba teuing maenkeun bola area lapangan sorangan, bisa bahaya mun bola karebut lu lawan.
jelema2 anu aya di persib teh ges terkenal ngaran2namah, ngan teubarisaen maenbal. cing atuh di arajar hela maenbal kakara asup persib. da iyemah balad2 umuh cena marenbal, nya puguh atuh teu barisaen.
anu puguh mah Persib ayeuna, pemegang rekor teu pernah meunang, mikir atuh jang
Kasian kalo yng semngtnya cuma radovic doang sih. Ga ada motivator di tim, maman gaberguna jdi kapten. Hilangnya eka emng sngt berpengaruh, ga ada umpan manja buat penyerangnya.
Semangat kang radovic dan semua skuad persib!
paling isukan si RD komentar deui : persib kurang beruntung…
Waktu lawan Persela. Yg tampak penghancur konsentrasi tim PERSIB adalah Marcio Souza. Souza terlalu emosional. Ingin memperlihatkan keakuaannya baik kpd kawan maupun lawan. Hal ini tampak 1) utk melakukan tendangan bebas (yg biasanya oleh Radovic, selalu ingin oleh dia), 2) waktu terjadi gol pertama, kayaknya protes diawali oleh Souza. Buntutnya, permainan PERSIB kacau balau.
Percuma gaduh squad anu sarae ari teu meunang mah..cik ath lamun hyong kompak kedah ngadamel tim,ngabentuk tim jangka panjang..ntong hayang instan wae..da nanaon ge butuh proses..bntuk tim jangka panjang,bebenah pemaen muda,jd kapayunna teh tah eta pemaen teh ntos kmpak..da sanes pkl(praktek kerja lapangan) 6bln mah..pnjangan kontrak teh..2taun..pemaen sarae ai kieu mah jang naon..mnding pmaen biasa tp dbina jeung kompak..lebar putra daerah nu potensional teu ka angge..sok keun taun ieu mah..rek adug2an ge moal juara..tp taun ieu sok ngadamel tim jngka panjang..siapkeun second line up nu sae..janten rada aya siungan yeuh tim kbanggaan jawa barat teh..antep pelatih sin ngaracik timna..manajemen mah calik trus tingal w hasil kerjana ntong hoyong ngatur tim..mun hyong ngatur tim ntos w jadi pelatih..rek eleh rek meunang hate abi tetep PERSIB..
lupakan kekalahan yang lalu. mari kita sambut kekalahan yang akan datang
Satuju pisan, tah komen mangocid, Palatih kudu tegas ngasih tau ka Marcio, mental propokatif dan emosinya harus dikontrol, lamun geus dibere nyaho…. masih kitu keneh POTONG we Gajihna…. He.he.he.
pake strategi chelsea semalam kang robi harus tenang membawa bola, jangan rurusuhan umpan jadi tidak akurat hasilnyapun sekarat
walau tterdesak tapi bisa merusak, abdi pelatih baraya tea.