Indra Sjafri Kecewa Permainan Keras PON Jabar
Saturday, 28 June 2014 | 08:50
Timnas Indoensia U-19 harus merelakan kemenangan mereka yang sudah di depan mata karena tim PON Jabar sukses mencuri gol di masa injury time melalui tendangan bebas Erwin Ramdani. Namun meski berakhir imbang, pelatih Indra Sjafri lebih menyoroti taktik PON Jabar yang bermain dengan keras. Memang dalam pertandingan tadi banyak dihujani berbagai pelanggaran keras dan tidak jarang menimbulkan keributan antar pemain.
“Ini pertandingan kita yang ke 19 di Tur Nusantara. Apapun kualitas lawan, apapun yang kita hadapi itu harus dievaluasi. Saya juga mendapat laporan kita banyak salah di passing, itu kan yang harus dievaluasi. Mereka juga dihadapkan pada lawan yang mempunyai motivasi tinggi agar tim nasional U-19 bisa dikalahkan. Tapi itu harus tetap dalam sportifitas. Kita suka dengan lawan yang mempunyai motivasi mengalahkan kita, tapi itu harus melalui cara yang baik,” kata Indra Sjafri dalam konferensi pers seusai pertandingan, Jumat (27/6), di Stadion Siliwangi.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mencoba menjelaskan bahwa ujicoba ini memang sengaja digelar oleh timnas U-19 dalam mempersiapkan tim jelang Piala AFC U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Untuk itu dirinya berharap tim-tim lain yang akan berhadapan dengan timnas U-19 bisa meredam emosi mereka karena dikhawatirkan membuat Evan Dimas dkk mengalami cedera dan absen dalam memperjuangkan Indonesia dalam hal sepakbola.
“Kita memang belum pernah kalah dalam ujicoba, tapi yang berujicoba kan kita timnas U-19. Ini yang perlu kita pahami. Yang meminta berujicoba ke sini itu Timnas U-19 lewat BTN. Ke depan juga ada 3 lawan lagi dan kita akan komunikasi dengan pelatih mereka agar hal-hal yang menagkibatkan cedera mesti dipagar,” sambungnya.
Lebih lanjut, permainan menekan yang dilakukan tim asuhan Mustika Hadi itu memang membuat Indra Sjafri harus mencari cara agar mampu keluar dari kebuntuan. Terlihat selama 90 menit pertandingan, sangat minim peluang yang diciptakan barisan depan Garuda Muda sebelum akhirnya Evan Dimas mencetak gol lewat aksi individunya.
“Jabar itu dimana ada bola mereka kejar. Jawa Barat itu main cepat dalam menutup pergerakan kita mulai dari lini tengah mereka sudah tutup. Kita tim pelatih harus mencari jalan keluar untuk menghadapi lawan dengan tipe seperti ini. Semua tim termasuk Barcelona saja akan kesulitan dengan lawan yang main menekan seperti ini. Tapi dalam pandangan visual, masih banyak salah passing,” tukasnya.

Timnas Indoensia U-19 harus merelakan kemenangan mereka yang sudah di depan mata karena tim PON Jabar sukses mencuri gol di masa injury time melalui tendangan bebas Erwin Ramdani. Namun meski berakhir imbang, pelatih Indra Sjafri lebih menyoroti taktik PON Jabar yang bermain dengan keras. Memang dalam pertandingan tadi banyak dihujani berbagai pelanggaran keras dan tidak jarang menimbulkan keributan antar pemain.
“Ini pertandingan kita yang ke 19 di Tur Nusantara. Apapun kualitas lawan, apapun yang kita hadapi itu harus dievaluasi. Saya juga mendapat laporan kita banyak salah di passing, itu kan yang harus dievaluasi. Mereka juga dihadapkan pada lawan yang mempunyai motivasi tinggi agar tim nasional U-19 bisa dikalahkan. Tapi itu harus tetap dalam sportifitas. Kita suka dengan lawan yang mempunyai motivasi mengalahkan kita, tapi itu harus melalui cara yang baik,” kata Indra Sjafri dalam konferensi pers seusai pertandingan, Jumat (27/6), di Stadion Siliwangi.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mencoba menjelaskan bahwa ujicoba ini memang sengaja digelar oleh timnas U-19 dalam mempersiapkan tim jelang Piala AFC U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Untuk itu dirinya berharap tim-tim lain yang akan berhadapan dengan timnas U-19 bisa meredam emosi mereka karena dikhawatirkan membuat Evan Dimas dkk mengalami cedera dan absen dalam memperjuangkan Indonesia dalam hal sepakbola.
“Kita memang belum pernah kalah dalam ujicoba, tapi yang berujicoba kan kita timnas U-19. Ini yang perlu kita pahami. Yang meminta berujicoba ke sini itu Timnas U-19 lewat BTN. Ke depan juga ada 3 lawan lagi dan kita akan komunikasi dengan pelatih mereka agar hal-hal yang menagkibatkan cedera mesti dipagar,” sambungnya.
Lebih lanjut, permainan menekan yang dilakukan tim asuhan Mustika Hadi itu memang membuat Indra Sjafri harus mencari cara agar mampu keluar dari kebuntuan. Terlihat selama 90 menit pertandingan, sangat minim peluang yang diciptakan barisan depan Garuda Muda sebelum akhirnya Evan Dimas mencetak gol lewat aksi individunya.
“Jabar itu dimana ada bola mereka kejar. Jawa Barat itu main cepat dalam menutup pergerakan kita mulai dari lini tengah mereka sudah tutup. Kita tim pelatih harus mencari jalan keluar untuk menghadapi lawan dengan tipe seperti ini. Semua tim termasuk Barcelona saja akan kesulitan dengan lawan yang main menekan seperti ini. Tapi dalam pandangan visual, masih banyak salah passing,” tukasnya.

lapang na goreng euy jadi teu ngeunah ningali main na hahaha
perasaan timnas u19 pernah kalah sewaktu uji coba lawan myanmar, lupa yah pak???? dan kalau tidak mau cedera jangan uji coba
cing rada mikir saacan komen teh. ieu Timnas nu rek maen ka Piala Asia U-19. niatna uji coba teh rek neangan pemaen berbakat. percuma ngaranna ujicoba mun kalah meakkeun pemaen lainna meunang pemain alus di jabar.
hadeuuuh,,,ni yang ngomong enak banget yah…
gak mikir yah mas…
ckckckck