Indonesia Tersungkur, Harapan Emas Sepakbola Terkubur
Saturday, 13 June 2015 | 21:36
Setelah sempat bangkit di fase grup, Indonesia harus tersungkur di semi final ajang SEA Games 2015. Indonesia U-23 kalah kelas dari raksasa Asia Tenggara Thailand U-23. Bukti itu cukup mencolok saat Garuda Muda dicukur habis dengan skor 4-0 di Gombak Stadium, Singapura Internastional Stadium, Sabtu (13/6) malam.
Indonesia U-23 bermain tanpa dua bek andalan Agung Prasetyo dan Abduh Lestaluhu pada lagamalam itu. Kondisi ini membuat coach Garuda Muda Aji Santoso menempatkan kembali Hansamu Yama dan Syaiful Indra guna menggantikan pemain yang absen akibat akumulasi kartu kuning.
Thailand bermain gereget diawal pertandingan, tendangan spekulasi langsung dilakukan oleh Yooyen Sarach tipis di sisi gawang Teguh Amiruddin. Menit ke 2 giliran Pombubpha mendapatkan tendangan firsttime yang masih gagal mendapatkan hasil. Yandi Sofyan yang mendapatkan kesempatan starting eleven dijatuhkan Kesarat dengan sengaja, pelanggaran itupun berbuah kartu kuning.
Memasuki menit 10 Yandi Sofyan dijatuhkan didepan kotak penalty, kesempatan tendangan bebas diambil Syaiful Indra Cahya dan menghasilkan shoot on goal, bola muntah pun tidak bisa dimaksimalkan tim Garuda Muda. Petaka bagi Indonesia muncul semenit dari peluang Indra. Melalui serangan balik yang terskema shoot keras Sriyankem berbuah bola muntah, bola rebown berhasil dimaksimalkan Phumichantuk guna membawa tim Gajah Perang unggul.
Indonesia tampak keteteran menghadapi kolektifitas tim besutan Choketawee. Gelandang Garuda macam Evan Dimas, Adam Alis dan Paulo Sitanggang tidak mampu mengimbangi gelandang Thailand yang dikoordinir sang kapten Yooyen dan Titiphan. Syaiful Indra harus menerima kartu kuning setelah menjatuhkan salah satu pemain Thailand ketika melakukan serangan balik menit 17.
Memasuki menit 21 kubu tim berkostum biru-biru semakin merajalela. Pombubpha meliuk-liuk di kotak penalty dan melakukan tendangan keras, namun hasilnya menyamping. Dua menit kemudian Thitiphan melakukan tendangan berbalik tanpa melihat gawang, masih bisa di tepis sang kiper.
Dominasi serangan kembali berbuah hasil Thitiphan berhasil mencetak gol kedua memanfaatkan umpan pojok menit 29, 2-0 Thailand memimpin. Beberapa kali shoot on target dilepaskan anak muda tim Gajah Perang, cukup merepotkan Teguh Amiruddin. Peran Hansamu Yama, Syaiful Indra, Vava dan Manahati terlihat kurang ciamik dalam menahan gempuran lawan.
Menit 40 Paulo Sitanggang mencoba peruntungan melalui tendangannya, namun masih melebar. Pemain Indonesia tampak tidak berkembang dalam melakukan kerja sama. Skill individu terlihat kalah kelas dalam pertandingan semi final tersebut. Beberapa kali kesalahan elementer dengan melakukan individu selalu dilakukan dan menghasilkan kehilangan bola. Hingga akhir pertandingan babak pertama Indonesia tertinggal dua angka.
Memasuki paruh kedua, Indonesia mencoba melakukan permainan terbuka. Kendati demikian, hal itu tidak berlangsung lebih dari 5 menit. Phumichantuk Rungrat semakin meluluhlantakkan pertahanan Indonesia melalui golnya menit 51 memanfaatkan umpan crossing Sriyankem. Miris, Garuda Muda harus menanggung malu setelah gol susulan ke empat, menit 56 setelah placcing dari Weerawatnodom menggetarkan jala gawang Teguh.
Periode menit 60 coach Choketawee memasukkan beberapa pemain guna menambah tenaga skuat arahannya. Yooyen, Pombubpha ditarik keluar dan memasukkan Chakkupat dan Samphadi. Begitupun Indonesia, Yandi Sofyan ditarik ke benc dan memasukkan Muclis Hadi. Zalnando ikut dimasukkan guna memperkuat lini pertahanan.
Beberapa pergantian tersebut tidak merubah keadaan, Thailand masih terus menggencarkan serangan dan tetap mendominasi lapangan tengah. Beberapa peluang tercipta namun tidak membuahkan hasil. Evan Dimas dkk. bermain sia-sia karena sering kehilangan bola. Noviandani pun tampak frustasi melakukan keisengan dengan sengaja menerjang kaki lawan sampai kepala.
Menit-menit akhir babak kedua Songkrasin menambah wajah muram pemain Indonesia semakin lesu. Kerja sama satu dua sentuhan diselesaikannya melalui tendangan keras ke pojok gawang, menambah skor kembali makin mencolok 5-0. Indonesia mendapat satu kesempatan melalui tendangan keras Syaiful Indra yang mengarah ke gawang, kesigapan Sae Ear Chanin bisa menjaga gawangnya masih perawan. Hingga peluit wasit dibunyikan keunggulan 5-0 menjadi milik Thailand.
Dipertandingan lain, Myanmar berhasil tekuk Vietnam dengan skor 2-1. Hasil itu membut Thailand menantang Myanmar di final. Indonesia akan memperebutkan medali perunggu melawan Vietnam senin (15/6) mendatang.

Setelah sempat bangkit di fase grup, Indonesia harus tersungkur di semi final ajang SEA Games 2015. Indonesia U-23 kalah kelas dari raksasa Asia Tenggara Thailand U-23. Bukti itu cukup mencolok saat Garuda Muda dicukur habis dengan skor 4-0 di Gombak Stadium, Singapura Internastional Stadium, Sabtu (13/6) malam.
Indonesia U-23 bermain tanpa dua bek andalan Agung Prasetyo dan Abduh Lestaluhu pada lagamalam itu. Kondisi ini membuat coach Garuda Muda Aji Santoso menempatkan kembali Hansamu Yama dan Syaiful Indra guna menggantikan pemain yang absen akibat akumulasi kartu kuning.
Thailand bermain gereget diawal pertandingan, tendangan spekulasi langsung dilakukan oleh Yooyen Sarach tipis di sisi gawang Teguh Amiruddin. Menit ke 2 giliran Pombubpha mendapatkan tendangan firsttime yang masih gagal mendapatkan hasil. Yandi Sofyan yang mendapatkan kesempatan starting eleven dijatuhkan Kesarat dengan sengaja, pelanggaran itupun berbuah kartu kuning.
Memasuki menit 10 Yandi Sofyan dijatuhkan didepan kotak penalty, kesempatan tendangan bebas diambil Syaiful Indra Cahya dan menghasilkan shoot on goal, bola muntah pun tidak bisa dimaksimalkan tim Garuda Muda. Petaka bagi Indonesia muncul semenit dari peluang Indra. Melalui serangan balik yang terskema shoot keras Sriyankem berbuah bola muntah, bola rebown berhasil dimaksimalkan Phumichantuk guna membawa tim Gajah Perang unggul.
Indonesia tampak keteteran menghadapi kolektifitas tim besutan Choketawee. Gelandang Garuda macam Evan Dimas, Adam Alis dan Paulo Sitanggang tidak mampu mengimbangi gelandang Thailand yang dikoordinir sang kapten Yooyen dan Titiphan. Syaiful Indra harus menerima kartu kuning setelah menjatuhkan salah satu pemain Thailand ketika melakukan serangan balik menit 17.
Memasuki menit 21 kubu tim berkostum biru-biru semakin merajalela. Pombubpha meliuk-liuk di kotak penalty dan melakukan tendangan keras, namun hasilnya menyamping. Dua menit kemudian Thitiphan melakukan tendangan berbalik tanpa melihat gawang, masih bisa di tepis sang kiper.
Dominasi serangan kembali berbuah hasil Thitiphan berhasil mencetak gol kedua memanfaatkan umpan pojok menit 29, 2-0 Thailand memimpin. Beberapa kali shoot on target dilepaskan anak muda tim Gajah Perang, cukup merepotkan Teguh Amiruddin. Peran Hansamu Yama, Syaiful Indra, Vava dan Manahati terlihat kurang ciamik dalam menahan gempuran lawan.
Menit 40 Paulo Sitanggang mencoba peruntungan melalui tendangannya, namun masih melebar. Pemain Indonesia tampak tidak berkembang dalam melakukan kerja sama. Skill individu terlihat kalah kelas dalam pertandingan semi final tersebut. Beberapa kali kesalahan elementer dengan melakukan individu selalu dilakukan dan menghasilkan kehilangan bola. Hingga akhir pertandingan babak pertama Indonesia tertinggal dua angka.
Memasuki paruh kedua, Indonesia mencoba melakukan permainan terbuka. Kendati demikian, hal itu tidak berlangsung lebih dari 5 menit. Phumichantuk Rungrat semakin meluluhlantakkan pertahanan Indonesia melalui golnya menit 51 memanfaatkan umpan crossing Sriyankem. Miris, Garuda Muda harus menanggung malu setelah gol susulan ke empat, menit 56 setelah placcing dari Weerawatnodom menggetarkan jala gawang Teguh.
Periode menit 60 coach Choketawee memasukkan beberapa pemain guna menambah tenaga skuat arahannya. Yooyen, Pombubpha ditarik keluar dan memasukkan Chakkupat dan Samphadi. Begitupun Indonesia, Yandi Sofyan ditarik ke benc dan memasukkan Muclis Hadi. Zalnando ikut dimasukkan guna memperkuat lini pertahanan.
Beberapa pergantian tersebut tidak merubah keadaan, Thailand masih terus menggencarkan serangan dan tetap mendominasi lapangan tengah. Beberapa peluang tercipta namun tidak membuahkan hasil. Evan Dimas dkk. bermain sia-sia karena sering kehilangan bola. Noviandani pun tampak frustasi melakukan keisengan dengan sengaja menerjang kaki lawan sampai kepala.
Menit-menit akhir babak kedua Songkrasin menambah wajah muram pemain Indonesia semakin lesu. Kerja sama satu dua sentuhan diselesaikannya melalui tendangan keras ke pojok gawang, menambah skor kembali makin mencolok 5-0. Indonesia mendapat satu kesempatan melalui tendangan keras Syaiful Indra yang mengarah ke gawang, kesigapan Sae Ear Chanin bisa menjaga gawangnya masih perawan. Hingga peluit wasit dibunyikan keunggulan 5-0 menjadi milik Thailand.
Dipertandingan lain, Myanmar berhasil tekuk Vietnam dengan skor 2-1. Hasil itu membut Thailand menantang Myanmar di final. Indonesia akan memperebutkan medali perunggu melawan Vietnam senin (15/6) mendatang.

garuda tanpa sayap, mana boleh terbang tinggi, mental nya habis krn frustrasi nyaksian nu rarieut.. huhuh
BTN/PSSI aneh juga indra safri baru satu kali gagal sudah dipecat, aji santoso udah 4x gagal masih di pake aja, ah memang aneh …. para pejabat kita mau dibawa kemana negara ini, pejabatnya aja pada aneh2 nyari sensasi doang ,…?????