
Indonesia kembali mengalami kekalahan di babak Kualifikasi Asia putaran 3 Pra Piala Dunia 2014. Indonesia kalah 0-2 dari Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (6/9). Pelatih Indonesia, Wilhelminus Gerardus Rijsbergen, mengakui kekalahan ini diperparah dengan penampilan tim Garuda yang tidak sesuai harapan.
“Pertama saya minta maaf atas kekalahan ini. Kita akui, pertandingan ini memang kita pantas kalah. Kalau kita lihat babak satu banyak bola mudah. Kalau liat gol pertama di menit akhir itu karena pemain kehilangan konsentrasi,” ucap Wim dalam konferensi pers usai pertandingan.
Indonesia kalah segalanya dari Bahrain. Hal itu diakui Wim. Selain kalah postur fisik dan kecepatan, tim Indonesia pun banyak melakukan kesalahan mendasar.
“Kita masih banyak kesalahan elementer, mudah kehilangan bola. Lini tengah tidak jalan, padahal dalam sepak bola lini tengah adalah yang terpenting untuk menjalankan positive football,” lanjut Wim.

Buruknya permainan pasukan merah putih pun diakui kapten tim, Bambang Pamungkas. Mewakili timnya, Bepe menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa memberikan yang terbaik pada laga ini. Bepe mengakui tim lawan memang bermain lebih pintar.
“Kita harus akui kalau kita bermain tidak baik. Dan mereka bermain lebih pintar. Ga gentleman kalau kita kalah karena masalah kebugaran, karena kita tiba di Indonesia sehari lebih lambat dari Bahrain,” ucap Bepe.
Indonesia masih menyisakan 4 pertandingan di babak ini. Maka tak ada kata menyerah bagi Wim. Wim yakin Indonesia masih memiliki peluang untuk duduk di peringkat dua teratas dan lolos ke babak selanjutnya. Pelatih berdarah Belanda ini akan mencari pemain baru yang lebih fresh untuk skuad timnas.
“Kita tidak siap dengan pertandingan internasional di level lebih tinggi. Untuk ke depan saya akan mencari pemain baru yang lebih fresh,” ungkap Wim.
Disinggung mengenai jabatannya sebagai pelatih kepala yang mulai diguncang pasca 2 kali kekalahan, Wim tidak mau banyak berkomentar. Dia menyerahkan semua keputusannya kepada pengurus PSSI.
“Itu urusan PSSI yang mempekerjakan saya. Saya tanya, mengapa kalau tim menang selalu pemain yang disebut bagus. Sedangkan kalau tim kalah, pelatih yang disebut jelek?” tutup Wim.
Sementara itu, pelatih tim tamu, Peter John Taylor menyambut gembira kemenangan ini. Dengan kemenangan ini, Bahrain mengantongi 4 poin. Kendati demikian, Peter John Taylor tetap mengoreksi permainan anak asuhnya. Dia kecewa karena ada beberapa peluang yang terbuang percuma.
“Saya sedikit kecewa dengan berapa peluang yang tidak bisa jadi gol. Tapi saya senang dengan organisasi permainan tim. Di pertandingan ini kita banyak peluang, melalui serangan balik,” ungkap Peter John Taylor.
Selanjutnya Indonesia akan bertanding melawan Qatar di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (11/10).
FOOTBALL LOVERS
07/09/2011 at 19:06
kalah menang itu biasa… nmun yg trpenting adalah belajar dari kekalahan itu dan mmperbaiki’ya…
oheng'Barley'
07/09/2011 at 19:42
kunaha ari keur uji coba alus,tiap lini jalan,bola-bola bawah jeung umpan-umpan pendek jalan,,?ari pas maen jadi butut?apakah pelatih nu goreng atawa pamaen nu butut?mangga we pikiran.
japonica.w cikarang
08/09/2011 at 12:07
Pelatihna mah biasa aja ( normal )
Cuman pemain kita pan siga kitu,,
sok resep main peplentungan ,, komo mun geus kapepet
ngoper sok loba salah,
pelatihna saha Wae oge,, bakal Gopet
Ganti pemainna anu displin karek alus
yayan
08/09/2011 at 07:26
biar kalah sy tetap dukung timnas, yg pntg main bagus
Wendy van hauten
08/09/2011 at 11:52
Timnas mun hayang menang Gonzales tong d duet ken wæ jeng BP . CObaan jeng Irfan Bahdim mun hente jng Ferdinand sinaga. .gz nyo BP ewh skiilan jang mw bola hyo d paen kn wæ ….Kanggo k pLth cObA BUDI SUDARSONO PANGGIL dEi ,
sugan ay c.Budi mh harep na rada aluz.
ant
08/09/2011 at 12:06
langkah bodoh pengurus PSSI pecat RIEDL, bikin kacau TIMNAS!
heiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii WIM, penonton INDONESIA jg bisa menilai. TIMNAS bagus PEMAIN dan PELATIH yg dipuji. Karena sebagus apapun pemain tanpa adanya campur tangan pelatih itu MUSTAHIL!
wahhhhh….tindakan frustasi apa yg anda lakukan dgn menyalahkan pemain! Seharusnya anda sdh tahu konsekuensinya menjadi pelatih pengganti TIMNAS yg udh mulai dicintai public! dgn pemain yang anda bilang GAK LEVEL, mau cari keliling INDONESIA pun pemain gak akan jauh beda dgn pemain yg ada skrg.
KALAU SUDAH KELILING cari PEMAIN BUKTIKAN KALAU TIMNAS AKAN LEBIH BAIK! meeneeerrr
tha
08/09/2011 at 12:26
masa harus ganti KETUM PSSI lg sih ? apa berhenti berharap aja, karena KETUM PSSI diganti oleh siapapun hasilnya gak jauh beda ? Kenapa pelatih n asistennya harus dari PSM ? apa karena berasal dari LPI ?
tanyakan pada rumput yang bergoyang aja………
ALdy Viking Yudhistira
08/09/2011 at 13:28
Eta mah sanes pelatihna nu badegong tapi pemaina wae nu badegong.pelatih alus sekelas pep guardiola ge lieur ngalatih pemain indonesia..benahi stamina sareng fisik mun rek menang mah..taktik bagus mun stamina sareng fisik kedodoran percuma ..neangan pelatih stamina sareng fisik nu alus geura..
arie
08/09/2011 at 18:56
lihat tuh indonesia tanpa sya ceuk alfreid riedl…
pa haji sampai kapan aku digantung gini??? klau digantung terus good bye persib ceuk pemain persib…
NURDIN HALID
08/09/2011 at 18:57
Ha ha ha ha ha ha ha…..lebok siahhhh
sunardi
08/09/2011 at 19:23
cari pemain yg segar ? gampang atuh ambil aja timnas U 23 jangan tanggung semua pakai untuk menghadapi Qatar dan sekalian uji coba untuk seagame dan bahan perbandingan senior dan juniornya , sok mannga cobian rasa lokal dan international????
unqal
08/09/2011 at 20:36
kenapa samsir alam cs dilupakan, buat apa lama-lama di uruguay kalo ga pernah di pake mah nuhun…
akur
08/09/2011 at 22:04
kalo dipikir-pikir sih bener juga…pelatih yg sekarang hrs merombak pemain yg staminaya payah dan skill pas-pasan…contohnya firman utina skrg udh gak bagus spt dulu..bepe juga sering buat blunder dan gak bisa keeping bola dgn baik..sebaiknya mayoritas pemain diambil dari persipura..supaya tenaga berlari kuat dan udah kompak dgn boaz…kasihan boaz…berjuang keras sendirian…
mumuh
09/09/2011 at 09:55
Dukung ROBBY DARWIS jd Pelatih Persib !!
MIER
09/09/2011 at 10:11
ah, ges lah. aing mh ges te nafsu dei. . . . rek pke platih asing nu pernah main d piala dunia ge angger. pssi te beguug neangan pemain, lba pmain alus d kmpung2 teh
Edwin
09/09/2011 at 10:29
Indonesia tidak pernah mau belajar dari pengalaman. Kita kalah segala-galanya dari tim lawan.Postur, kecepatan ataupun intelegency. hanya sekedar koreksi saja. Tim kita lebih bagus manakala memainkan bola-bola daerah (dari kaki ke kaki, bola pendek, 1 or 2 sentuhan). Kenapa kita mau meladeni bermain long ball, dengan postur pemain yang lebih pendek? Kita sepertinya harus banyak menonton gaya bermain barcelona. Cepat dan efektif dengan bola dari kaki ke kaki………..!!!!!!! pusing kuring nempona…