Imam: untuk Pembinaan, Ada Toleransi dari FIFA
Friday, 12 June 2015 | 18:38
Di tengah sanksi yang diberikan FIFA terhadap sepakbola tanah air, Indonesia menggelar turnamen antar Sekolah Sepak Bola (SSB) bertajuk Garuda International Cup 2015. Kompetisi bertaraf internasional itu akan mentas di Bandung pada 13 dan 14 Juni 2015 dan diikuti oleh tim-tim kelompok usia U-14 dan U-16. Dikatakan oleh Menpora, Imam Nahrawi, sanksi itu tidak berpengaruh pada gelaran turnamen kelompok umur tersebut.
“Saya kira masih ada toleransi dalam rangka pembinaan dan persaudaraan antar negara, sudah ada tembusan suratnya,” ungkapnya dalam wawancara di Lapangan Pajajaran, Jumat (12/6).
Bahkan Imam juga mengaku dia siap bertemu dengan perwakilan FIFA untuk membicarakan hukuman yang tengah mendera PSSI. Menurutnya induk organisasi sepakbola dunia itu mesti paham tujuan Menpora melakukan intervensi.
“Saya rasa mereka (FIFA) harus datang dan mendengarkan pemerintah, karena bagaimana pun pemerintah pasti punya perhatian. Karena bukan semata-mata hanya sarana dan prasarana, tapi kita juga ingin mendorong sanksi FIFA untuk pembenahan itu harus betul-betul dilaksanakan,” lanjutnya.
Imam sendiri mengaku terus memperhatikan kelangsungan sepakbola nasional, termasuk kiprah Timnas U-23 di SEA Games 2015. Bahkan demi prestasi, dia mengaku sudah menyiapkan bonus andai Evan Dimas dan kawan-kawan mampu maju ke partai puncak.
“Semoga Garuda Muda menang melawan Thailand, bonus sudah pasti kami siapkan dan saya harapkan bonusnya keluar tepat waktu. Harus menang lah, 2-0 untuk Indonesia,” pungkasnya.


Di tengah sanksi yang diberikan FIFA terhadap sepakbola tanah air, Indonesia menggelar turnamen antar Sekolah Sepak Bola (SSB) bertajuk Garuda International Cup 2015. Kompetisi bertaraf internasional itu akan mentas di Bandung pada 13 dan 14 Juni 2015 dan diikuti oleh tim-tim kelompok usia U-14 dan U-16. Dikatakan oleh Menpora, Imam Nahrawi, sanksi itu tidak berpengaruh pada gelaran turnamen kelompok umur tersebut.
“Saya kira masih ada toleransi dalam rangka pembinaan dan persaudaraan antar negara, sudah ada tembusan suratnya,” ungkapnya dalam wawancara di Lapangan Pajajaran, Jumat (12/6).
Bahkan Imam juga mengaku dia siap bertemu dengan perwakilan FIFA untuk membicarakan hukuman yang tengah mendera PSSI. Menurutnya induk organisasi sepakbola dunia itu mesti paham tujuan Menpora melakukan intervensi.
“Saya rasa mereka (FIFA) harus datang dan mendengarkan pemerintah, karena bagaimana pun pemerintah pasti punya perhatian. Karena bukan semata-mata hanya sarana dan prasarana, tapi kita juga ingin mendorong sanksi FIFA untuk pembenahan itu harus betul-betul dilaksanakan,” lanjutnya.
Imam sendiri mengaku terus memperhatikan kelangsungan sepakbola nasional, termasuk kiprah Timnas U-23 di SEA Games 2015. Bahkan demi prestasi, dia mengaku sudah menyiapkan bonus andai Evan Dimas dan kawan-kawan mampu maju ke partai puncak.
“Semoga Garuda Muda menang melawan Thailand, bonus sudah pasti kami siapkan dan saya harapkan bonusnya keluar tepat waktu. Harus menang lah, 2-0 untuk Indonesia,” pungkasnya.

preeeet ah 2 kosong, hhhhhh
enya 2-0 di kasih bonus 3 malahan buat Thailand