Ikuti Regulasi ISC, Persib Siap Buka-Bukaan Soal Nilai Kontrak Pemain
Wednesday, 06 April 2016 | 14:42
Segera berlangsungnya Indonesia Soccer Championship (ISC) pertengahan April ini membuat beberapa tim kasta tertinggi buru-buru berbenah melengkapi skuat. Tenggat 1-30 April adalah masa pendaftaran pemain. Perlu diketahui jika operator turnamen jangka panjang, Gelora Trisula Semesta (GTS), memberlakukan sistem budgeting cap, yaitu budget untuk belanja pemain.
GTS membatasi setiap klub hanya boleh belanja pemain tidak lebih dari 10 miliar (di luar player market). Lebih lanjut GTS meregulasi bahwa setiap klub mesti buka-bukaan soal nilai kontrak setiap pemain yang direkrutnya. Hal tersebut bisa terbilang baru untuk sepak bola Indonesia.
Salah satu kontestan ISC, Persib Bandung, siap untuk mematuhi regulasi tersebut. Dikatakan Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB), Risha Adiwidjaya, timnya memang sudah terbiasa menyerahkan nilai transfer kepada operator liga setiap musimnya. Jika kebijakan buka-bukaan nilai kontrak pemain harus dilakukan, Persib siap dan menyerahkannya kepada GTS.
“Nilai kontrak kita berikan kepada (operator) ISC, pasti ISC yang buka, bukan kita. Dari dulu memang gitu, nilai kontrak pemain selalu diberikan kepada operator. Kalau peraturannya ISC harus membuka ke publik, ya kita buka, kenapa tidak?” ungkap Risha.
Ia menuturkan, sebenarnya buka-bukaan nilai kontrak di Indonesia masih dianggap tabu dan jarang setiap klub membocorkannya. Hal itu dilatarbelakangi supaya tidak ada kecemburuan antar pemain.
“Bicara soal itu (membuka nilai kontrak pemain) memang tidak etis, membuka soal kontrak pemain masing-masing. Secara budget total sih oke, tapi sama saja kalau gaji kamu dibuka, mau enggak? Nah itu kan enggak etis, secara etika itu menurut saya enggak etis,” tuturnya.
Namun demi berlangsungnya turnamen panjang yang transparan dan sehat di mata publik, Persib siap melakukan hal tersebut. Klub kebanggaan bobotoh ini akan mengikuti peraturan yang ada sesuai kaidah dan hukum yang berlaku.
“Kita PT PBB siap mengikuti peraturan yang diterapkan. Kalau peraturan A kita ikutin A, itu sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku,” terangnya.

Segera berlangsungnya Indonesia Soccer Championship (ISC) pertengahan April ini membuat beberapa tim kasta tertinggi buru-buru berbenah melengkapi skuat. Tenggat 1-30 April adalah masa pendaftaran pemain. Perlu diketahui jika operator turnamen jangka panjang, Gelora Trisula Semesta (GTS), memberlakukan sistem budgeting cap, yaitu budget untuk belanja pemain.
GTS membatasi setiap klub hanya boleh belanja pemain tidak lebih dari 10 miliar (di luar player market). Lebih lanjut GTS meregulasi bahwa setiap klub mesti buka-bukaan soal nilai kontrak setiap pemain yang direkrutnya. Hal tersebut bisa terbilang baru untuk sepak bola Indonesia.
Salah satu kontestan ISC, Persib Bandung, siap untuk mematuhi regulasi tersebut. Dikatakan Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB), Risha Adiwidjaya, timnya memang sudah terbiasa menyerahkan nilai transfer kepada operator liga setiap musimnya. Jika kebijakan buka-bukaan nilai kontrak pemain harus dilakukan, Persib siap dan menyerahkannya kepada GTS.
“Nilai kontrak kita berikan kepada (operator) ISC, pasti ISC yang buka, bukan kita. Dari dulu memang gitu, nilai kontrak pemain selalu diberikan kepada operator. Kalau peraturannya ISC harus membuka ke publik, ya kita buka, kenapa tidak?” ungkap Risha.
Ia menuturkan, sebenarnya buka-bukaan nilai kontrak di Indonesia masih dianggap tabu dan jarang setiap klub membocorkannya. Hal itu dilatarbelakangi supaya tidak ada kecemburuan antar pemain.
“Bicara soal itu (membuka nilai kontrak pemain) memang tidak etis, membuka soal kontrak pemain masing-masing. Secara budget total sih oke, tapi sama saja kalau gaji kamu dibuka, mau enggak? Nah itu kan enggak etis, secara etika itu menurut saya enggak etis,” tuturnya.
Namun demi berlangsungnya turnamen panjang yang transparan dan sehat di mata publik, Persib siap melakukan hal tersebut. Klub kebanggaan bobotoh ini akan mengikuti peraturan yang ada sesuai kaidah dan hukum yang berlaku.
“Kita PT PBB siap mengikuti peraturan yang diterapkan. Kalau peraturan A kita ikutin A, itu sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku,” terangnya.

siplah, mantap Persib mah
Buka aja SIB, jaman kiwari usum keneh sisirikan…., ah sudahlah.
Biar semua orang tahu klub seperti apa sebenerna PERSIB itu.
Tong ngan saukur beja PERSIB kuat pinansial tina berita hungkul.
“tidak mengapa nilai kontrak saya dipublikasikan, asal jangan nilai raport saya kecil dulu..”
asal ulah buka calana pas maen
conto eropa atuh wa….
masalah gajih/kontrak…dalam dunia pekerjaan juga yang boleh tahu HRD dan manajemen (pimpinan)….. ya wajarlah kalau ditutupi…. yang penting jaminan gajih, kesehatan dll terjamin…. nah kalau pemain merasa tidak cukup ya resign lah secara aturan berlaku…..
Sae pisan lah…
Di antos pisan
Nya sugan we ai silih apal gaji masing2 jd berdampak positif agar pemain terpacu lebih baik lg krna lecutan gaji dr pemain yg lebih besar dari nya. Ingin gaji besar maka berkontribusi yg besar pula lah bagi tim. Jk ingin gaji besar tp main asal2an berarti GAK TAU DIRI..!!