Igbonefo: Sepakbola untuk Senang, Bukan Melukai Orang
Saturday, 23 June 2018 | 19:22
Kendaraan rantis kerap mewarnai laga big match antara Persija melawan Persib di Liga 1 Indonesia. Mobil milik aparat kepolisian itu seperti sudah menjadi kewajiban dipakai tim tamu dimanapun mereka bermain, mengingat jaminan keselamatan pemain dan official diperlukan dari ancaman suporter masing-masing klub yang punya rivalitas tinggi.
Namun, apa jadinya jika partai 30 Juni nanti, Persija tak menyediakan rantis untuk keselamatan pemain Persib? Hal itu yang digembor-gemborkan pihak Persija kala laga dihelat di stadion dengan kapasitas kecil 3.000 penonton saja di Stadion PTIK. Spekulasi bermunculan salah satunya agar membuat Persib kalah walk out, seperti kejadian 2005 di Lebak Bulus.
Sebagai pemain, tentu mereka ingin bermain dengan aman memainkan pertandingan dan menyajikan partai seru untuk kedua belah fans. Sepakbola disebut back Persib Victor Igbonefo untuk dinikmati dan senang-senang, bukan untuk melukai seseorang.
“Mudah-mudahan aku harap keamanan dan panpel bisa jaga pemain. Karena sepakbola untuk senang-senang bukan untuk lukai orang lain,” ungkap Victor dalam sesi wawancara Sabtu (23/6/2018), di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), usai berlatih.
Ia berharap seluruh suporter di Indonesia bisa bersikap dewasa dan tak menyerang siapapun klub yang datang ke kandang mereka. Pemain akan memberikan penampilan terbaik di lapangan hijau untuk menghibur mereka.
“Saya juga harap kepada semua suporter bisa bersikap dewasa, untuk jangan menyerang pemain. Kita pergi untuk bermain dan mereka untuk menonton dan mereka senang. Aku harap tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” bebernya.
Menyoal Stadion PTIK yang dipilih sebagai venue pertandingan, Victor menilai kurang ideal jika laga big match yang menyedot antusiasme besar digelar di stadion kecil. Namun, Persib harus tetap bermain dan siap untuk partai nanti.
“Kemarin aku sempat main di sana sama Timnas. Itu lapangan yang tidak bagus, tapi kita harus main. Laga besar, harusnya di lapangan yang lebih besar. Tapi, kita sebagai pemain tetap siap,” tandasnya.

Kendaraan rantis kerap mewarnai laga big match antara Persija melawan Persib di Liga 1 Indonesia. Mobil milik aparat kepolisian itu seperti sudah menjadi kewajiban dipakai tim tamu dimanapun mereka bermain, mengingat jaminan keselamatan pemain dan official diperlukan dari ancaman suporter masing-masing klub yang punya rivalitas tinggi.
Namun, apa jadinya jika partai 30 Juni nanti, Persija tak menyediakan rantis untuk keselamatan pemain Persib? Hal itu yang digembor-gemborkan pihak Persija kala laga dihelat di stadion dengan kapasitas kecil 3.000 penonton saja di Stadion PTIK. Spekulasi bermunculan salah satunya agar membuat Persib kalah walk out, seperti kejadian 2005 di Lebak Bulus.
Sebagai pemain, tentu mereka ingin bermain dengan aman memainkan pertandingan dan menyajikan partai seru untuk kedua belah fans. Sepakbola disebut back Persib Victor Igbonefo untuk dinikmati dan senang-senang, bukan untuk melukai seseorang.
“Mudah-mudahan aku harap keamanan dan panpel bisa jaga pemain. Karena sepakbola untuk senang-senang bukan untuk lukai orang lain,” ungkap Victor dalam sesi wawancara Sabtu (23/6/2018), di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), usai berlatih.
Ia berharap seluruh suporter di Indonesia bisa bersikap dewasa dan tak menyerang siapapun klub yang datang ke kandang mereka. Pemain akan memberikan penampilan terbaik di lapangan hijau untuk menghibur mereka.
“Saya juga harap kepada semua suporter bisa bersikap dewasa, untuk jangan menyerang pemain. Kita pergi untuk bermain dan mereka untuk menonton dan mereka senang. Aku harap tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” bebernya.
Menyoal Stadion PTIK yang dipilih sebagai venue pertandingan, Victor menilai kurang ideal jika laga big match yang menyedot antusiasme besar digelar di stadion kecil. Namun, Persib harus tetap bermain dan siap untuk partai nanti.
“Kemarin aku sempat main di sana sama Timnas. Itu lapangan yang tidak bagus, tapi kita harus main. Laga besar, harusnya di lapangan yang lebih besar. Tapi, kita sebagai pemain tetap siap,” tandasnya.

Bener pisan lur, hirup lain jang persib hungkul, stop lah fanatik2 teu jelas ka tim kebanggaan siga “si itu” … biasa weh lurrrr, heuheu
Teu nanaon atuh fanatik oge.asal proposianal weh mang.
nyaa heuuuggg,, ngan mun tim tatangga eleh ku tim batur tp tuluy urg milu atoh tur ngajejele,, tah kudu mulai aya nu dipertanyakeun ka diri olangan, heuheu
Habiskan anak papah yg suka sange, yg suka sara dan yg suka arogan!!!!
Sia komen teh kieuu we…copas sigana
SARAH mah zanan old, zaman now mah RAISA.😆
Ulah sieun wak…mun naranehna nu anarkis mah antepan,ke ge bakal di sanksi,asal bobotoh ulah pipilueun wehh…tunjukan budaya sunda budaya santun…