Hut ke-86, Asprov PSSI Jabar Napak Tilas Makam Soeratin
Tuesday, 19 April 2016 | 18:44
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat bersama tim sepakbola PON XIX melakukan ziarah ke makam Ir. Raden Soeratin Sosrosoegondo. Berlokasi di Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga, rombongan dipimpin langsung oleh ketua umum, Duddi Sutandi. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk memperingati hari jadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang ke-86. Soeratin sendiri adalah pendiri PSSI sekaligus menjadi ketua pertama.
“Kita ingin menumbuhkan kesadaran yang baru bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena kita tahu Soeratin secara sembunyi-sembunyi dalam membentuk PSSI yang kala itu masih bernama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia karena takut sama Belanda,” ujar Duddy kepada wartawan, Selasa (18/4).
Duddy berharap perjuangan Soeratin di masa silam bisa terus diteladani oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang sepakbola saat ini. Karena jasa-jasanya terutama dalam mempererat persatuan pemuda Indonesia kala itu. Moment ini juga menurutnya harus menjadi tamparan bagi insan dunia si kulit bundar tanah air mengingat pihak Menpora dan PSSI belum menunjukan tanda-tanda untuk berdamai dan meredam ego masing-masing.
“Mudah-mudahan peringatan ini mampu menggugah nurani seluruh stakeholder sepakbola. Saya ingin semua pihak menurunkan egonya, sehingga duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi,”ungkapnya.
Peringatan ulang tahun ke-86 ini sendiri merupakan tahun kedua PSSI merayakan dalam kondisi non aktif. Sebelumnya pada 19 April 2015 lalu PSSI mengalami hal yang sama setelah dua hari sebelumnya dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ke depan Duddy yakin sepakbola Indonesia akan membaik setelah Presiden Joko Widodo mulai memanggil para klub-klub dan stakeholder sepak bola pada 15 April lalu.
“Ini kondisi yang memprihatinkan bagi semua. Tapi kita harus memaknainya karena pemerintah mengambil bagian penting untuk turun lebur membuat pola yang bagus untuk memajukan sepakbola ini. Mudah-mudahan upaya ini mendapatkan hasil,” harapnya.

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat bersama tim sepakbola PON XIX melakukan ziarah ke makam Ir. Raden Soeratin Sosrosoegondo. Berlokasi di Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga, rombongan dipimpin langsung oleh ketua umum, Duddi Sutandi. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk memperingati hari jadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang ke-86. Soeratin sendiri adalah pendiri PSSI sekaligus menjadi ketua pertama.
“Kita ingin menumbuhkan kesadaran yang baru bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena kita tahu Soeratin secara sembunyi-sembunyi dalam membentuk PSSI yang kala itu masih bernama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia karena takut sama Belanda,” ujar Duddy kepada wartawan, Selasa (18/4).
Duddy berharap perjuangan Soeratin di masa silam bisa terus diteladani oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang sepakbola saat ini. Karena jasa-jasanya terutama dalam mempererat persatuan pemuda Indonesia kala itu. Moment ini juga menurutnya harus menjadi tamparan bagi insan dunia si kulit bundar tanah air mengingat pihak Menpora dan PSSI belum menunjukan tanda-tanda untuk berdamai dan meredam ego masing-masing.
“Mudah-mudahan peringatan ini mampu menggugah nurani seluruh stakeholder sepakbola. Saya ingin semua pihak menurunkan egonya, sehingga duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi,”ungkapnya.
Peringatan ulang tahun ke-86 ini sendiri merupakan tahun kedua PSSI merayakan dalam kondisi non aktif. Sebelumnya pada 19 April 2015 lalu PSSI mengalami hal yang sama setelah dua hari sebelumnya dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ke depan Duddy yakin sepakbola Indonesia akan membaik setelah Presiden Joko Widodo mulai memanggil para klub-klub dan stakeholder sepak bola pada 15 April lalu.
“Ini kondisi yang memprihatinkan bagi semua. Tapi kita harus memaknainya karena pemerintah mengambil bagian penting untuk turun lebur membuat pola yang bagus untuk memajukan sepakbola ini. Mudah-mudahan upaya ini mendapatkan hasil,” harapnya.

kondisi memprihatinkan dikarenakan ulah sekelompok orang yang tidak punya itikad untuk memajukan sepakbola indonesia.
meni eweh mantan pemain pisan di jerona!!!!!!