Oleh: Eden Firmansyah
Musim ini (2010-2011) musim yang “aneh” bagi Persib. Perjalanan Persib dimusim ini tidak seperti yang saya bayangkan di awal musim.
Optimisme muncul ketika Persib akan dilatih oleh pelatih berlisensi UEFA, Daniel Darko Jankovic. Squad inti pemain sudah ideal hanya agak khawatir dengan banyaknya pemain timnas Indonesia dan di posisi kiper utama, meskipun pemain timnas Indonesia (pendapat pribadi). Management Persib (PT. PBB) yang menurut saya sungguh hebat, mendatangkan sponsorship yang sangaaatt baik.
Kemudian muncul gejolak-gejolak. Isue awal adalah Pemilihan Jankovic sebagai pelatih Persib. Sepertinya tidak satu kata antara Konsorsium Persib dan Management Persib. Tapi tetap diputuskan Jankovic sebagai pelatih. Kemudian insiden saat TC, antara Pelatih Jankovic dan pemain (Markus Haris Maulana). Jelas ini sedikit banyak mengganggu Tim secara keseluruhan. Akhirnya Jankovic pun terdepak dari kursi Pelatih, digantikan oleh asistennya Jovo Cuckovic. Terlihat pelatih Jovo ini memiliki skill teknis melatih yang sangat bagus, hanya saja beliau sepertinya lemah dalam hal memimpin (mungkin kendala bahasa juga). Alhasil di akhir paruh musim Jovo mengikuti jejak Jankovic, turun dari kursi kepelatihan Persib. Hal ini seiring dengan tidak makin membaiknya prestasi Persib.
Di pertengahan musim ini Persib mendatangkan kembali Pelatih, pelatih ke 3 Persib dalam 1 musim, Daniel Roekito. Hingga saat ini beliau masih memegang posisi Pelatih. Kesan sangat hati-hati kala Persib berlaga terlihat sekali dalam kepemimpinan beliau (pendapat pribadi). Dan satu hal yang saya khawatirkan adalah mudah sekali Pelatih Daniel ini membicarakan ke publik tentang kondisi pemain dan strategi yang akan dimainkan Persib. Hal ini mungkin sekali dapat menjadi bumerang atau bahkan menjadi senjata ampuh ketika dapat menyikapinya.
Gejolak berikutnya adalah lika-liku dalam Squad Persib sendiri.
Adanya AFC 2010 ataupun Agenda Timnas U23 menurut saya sangat mengganggu squad Persib sendiri. Eka Ramdhani, Hariono, Maman Abdurrahman, Christian Gonzales, Markus H Maulana, Nova Arianto, Munadi dipanggil Timnas Indonesia. Baihaki Khaizan dan Shahril Ishak dipanggil Timnas Singapura. Padahal mereka adalah pilar-pilar diposisinya masing-masing. Hariono, Nova dan Munadi dikembalikan ke Persib akibat cedera saat berlatih di Timnas.
TC atau “insiden gelas” tentunya mempengaruhi mental squad sendiri. Nova tidak mau lagi menjadi kapten tim. Begitu pula dengan pemain-pemain lainnya, enggan menjadi Kapten. Meski akhirnya Eka Ramdhani yang kemudian dipilih sebagai kapten. Kisruh-kisruh ini sangat jelas mempengaruhi permainan Persib dilapangan. Ditambah lagi dengan cederanya beberapa pemain yang sedang bagus-bagusnya (Jejen, Gilang Angga, Munadi, Hilthon, Eka, Gonzales). Dan dengan sendirinya mempengaruhi prestasi Persib. Imbasnya, duo Singapura dilepas diparuh musim dan Pablo Frances dipinjamkan ke Persikab. Sebelumnya Gilang Angga juga akan dipinjamkan, namun tidak jadi.
Matsunaga Shohei, Miljan Radovic, dan Abanda Herman didatangkan di awal paruh musim kedua. Kini Optimisme yang sedikit terkikis itu bangkit kembali terhadap squad Persib dan management. Isu internal Persib makin hilang. Namun Persib tetap harus siaga akan isu eksternal kini yg mencuat, kisruh di PSSI.
Squad Persib 2010-2011 (eps. 3) :
Pelatih : Daniel Roekito.
Assisten Pelatih : Roby Darwis, Anwar Sanusi (pelatih kiper).
Penjaga Gawang : Markus Haris Maulana, Cecep Supriyatna, Dadang Sudrajat.
Pemain Belakang : Nova Arianto, Maman Abdurahman, Wildansyah, Abanda
Herman, Yudi Khoerudin, Isnan Ali, Gilang Angga.
Pemain Tengah : Eka Ramdhani (C), Hariono, Siswanto, Miljan Radovic,
Munadi, M Agung Pribadi, Atep, Dias Angga Putra, Matsunaga Shohei,
Rendi Saputra, Jejen Zainal Abidin.
Pemain Depan : Christian Gonzales, Hilthon Moreira, Airlangga Sucipto,
Rachmat Afandi.
Penulis adalah bobotoh ti Ujungberung lulusan Ilkom IPB.
Pendapat yang dinyatakan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
Musim ini (2010-2011) musim yang “aneh” bagi Persib. Perjalanan Persib
dimusim ini tidak seperti yang saya bayangkan di awal musim.
Optimisme muncul ketika Persib akan dilatih oleh pelatih berlisensi
UEFA, Daniel Darko Jankovic. Squad inti pemain sudah ideal hanya agak
khawatir dengan banyaknya pemain timnas Indonesia dan di posisi kiper
utama, meskipun pemain timnas Indonesia (pendapat pribadi). Management
Persib (PT. PBB) yang menurut saya sungguh hebat, mendatangkan
sponsorship yang sangaaatt baik.
Kemudian muncul gejolak-gejolak. Isue awal adalah Pemilihan Jankovic
sebagai pelatih Persib. Sepertinya tidak satu kata antara Konsorsium
Persib dan Management Persib. Tapi tetap diputuskan Jankovic sebagai
pelatih. Kemudian insiden saat TC, antara Pelatih Jankovic dan pemain
(Markus Haris Maulana). Jelas ini sedikit banyak mengganggu Tim secara
keseluruhan. Akhirnya Jankovic pun terdepak dari kursi Pelatih,
digantikan oleh asistennya Jovo Cuckovic. Terlihat pelatih Jovo ini
memiliki skill teknis melatih yang sangat bagus, hanya saja beliau
sepertinya lemah dalam hal memimpin (mungkin kendala bahasa juga).
Alhasil di akhir paruh musim Jovo mengikuti jejak Jankovic, turun dari
kursi kepelatihan Persib. Hal ini seiring dengan tidak makin
membaiknya prestasi Persib.
Di pertengahan musim ini Persib mendatangkan kembali Pelatih, pelatih
ke 3 Persib dalam 1 musim, Daniel Roekito. Hingga saat ini beliau
masih memegang posisi Pelatih. Kesan sangat hati-hati kala Persib
berlaga terlihat sekali dalam kepemimpinan beliau (pendapat pribadi).
Dan satu hal yang saya khawatirkan adalah mudah sekali Pelatih Daniel
ini membicarakan ke publik tentang kondisi pemain dan strategi yang
akan dimainkan Persib. Hal ini mungkin sekali dapat menjadi bumerang
atau bahkan menjadi senjata ampuh ketika dapat menyikapinya.
Gejolak berikutnya adalah lika-liku dalam Squad Persib sendiri.
Adanya AFC 2010 ataupun Agenda Timnas U23 menurut saya sangat
mengganggu squad Persib sendiri. Eka Ramdhani, Hariono, Maman
Abdurrahman, Christian Gonzales, Markus H Maulana, Nova Arianto,
Munadi dipanggil Timnas Indonesia. Baihaki Khaizan dan Shahril Ishak
dipanggil Timnas Malaysia. Padahal mereka adalah pilar-pilar
diposisinya masing-masing. Hariono, Nova dan Munadi dikembalikan ke
Persib akibat cedera saat berlatih di Timnas.
TC atau “insiden gelas” tentunya mempengaruhi mental squad sendiri.
Nova tidak mau lagi menjadi kapten tim. Begitu pula dengan
pemain-pemain lainnya, enggan menjadi Kapten. Meski akhirnya Eka
Ramdhani yang kemudian dipilih sebagai kapten. Kisruh-kisruh ini
sangat jelas mempengaruhi permainan Persib dilapangan. Ditambah lagi
dengan cederanya beberapa pemain yang sedang bagus-bagusnya (Jejen,
Gilang Angga, Munadi, Hilthon, Eka, Gonzales). Dan dengan sendirinya
mempengaruhi prestasi Persib. Imbasnya, duo Singapura dilepas diparuh
musim dan Pablo Frances dipinjamkan ke Persikabo. Sebelumnya Gilang
Angga juga akan dipinjamkan, namun tidak jadi.
Matsunaga Shohei, Miljan Radovic, dan Abanda Herman didatangkan di
awal paruh musim kedua. Kini Optimisme yang sedikit terkikis itu
bangkit kembali terhadap squad Persib dan management. Isu internal
Persib makin hilang. Namun Persib tetap harus siaga akan isu eksternal
kini yg mencuat, kisruh di PSSI.
Squad Persib 2010-2011 (eps. 3) :
Pelatih : Daniel Roekito.
Assisten Pelatih : Roby Darwis, Anwar Sanusi (pelatih kiper).
Penjaga Gawang : Markus Haris Maulana, Cecep Supriyatna, Dadang Sudrajat.
Pemain Belakang : Nova Arianto, Maman Abdurahman, Wildansyah, Abanda
Herman, Yudi Khoerudin, Isnan Ali, Gilang Angga.
Pemain Tengah : Eka Ramdhani (C), Hariono, Siswanto, Miljan Radovic,
Munadi, M Agung Pribadi, Atep, Dias Angga Putra, Matsunaga Shohei,
Rendi Saputra, Jejen Zainal Abidin.
Pemain Depan : Christian Gonzales, Hilthon Moreira, Airlangga Sucipto,
Rachmat Afandi.
co_menk
15/04/2011 at 22:20
@hitler kumaha sia we..
si hitler teh singhoreng ceuli na conge an..
^sori typo euy..
Wajar kan ler..
kabeh ge apal maksud na lain eta..
Fariz
18/04/2011 at 07:08
Sekedar saran, nu ngaran tim alus kudu d bangun ti pembinaan usia muda, contohna barcelona boga La Masia de Can Planes, atawa Mu nu angkatan akademi Mu angkatan 92na sukses mawa treble winer taun 99. jigana lamun skuad persib u23 nu kamari juara LSI u23 dibere kepercayaan persib insya allah leuwih alu, ayeuna kuring bungah ningali geus aya pemaen muda nu geus sering maen reguler.. ieu hal positif nu kudu terus d pertahan keun
HIDUP PERSIB