Herrie Tegaskan Persib Tak Punya Rencana Walk Out
Saturday, 04 November 2017 | 18:40
Persib Bandung buru-buru mengklarifikasi bahwa tidak ada niatan mereka untuk melakukan walk out saat melawat ke markas Persija Jakarta. Herrie Setyawan menegaskan dia meminta pemain berkumpul di depan technical area untuk memberi pengarah. Karena bek tengah andalannya, Vladimir Vujovic diusir wasit akibat kartu merah.
“Kita tidak minta berhenti, komunikasi dari wasit pun tidak ada di sana, mereka cuma sepihak. Kita sedang komunikasi sama pemain bahwa skemanya harus berubah karena Vlado terkena kartu merah,” ungkap asisten pelatih Persib itu kepada awak media di Bandara Husein Sastranegara, Sabtu (4/11).
Ketika pemain sedang berkumpul di depan bench, tiba-tiba wasit Robert Shaun Evans bergerak masuk ke tengah lapangan bersama dua hakim garis dan meniup peluit panjang. Kejadian itu terjadi saat laga masih menyisakan 6 menit waktu normal. Padahal Herrie tak punya niatan apapun untuk melakukan walk out dan tim siap menuntaskan pertandingan hingga akhir.
“Tapi wasitnya langsung meniup peluit, kita kaget karena pemain juga belum keluar dari garis justru pemain Persija yang ga ada, mereka sudah ke luar. Kita kan bukan kita tidak mau main justru kita mau main,” tegas pria berkepala plontos ini.
Shaun Robert Evans sendiri merupakan wasit yang mempunyai rekam jejak kontroversial. Beberapa sumber berita menyebut dia pernah mengambil keputusan keliru di Liga Asutralia saat tackle brutal pemain Western Sydney Wanderers diganjar kartu kuning. Padahal, Sergio Cirio yang merupakan pemain Adelaide United harus cedera parah karena kerusakan ligament.
Herrie pun menyebut catatan itu bisa saja jadi acuan bahwa sang pengadil memang cukup bermasalah. “Bisa jadi ya buktinya banyak keputusannya yang seharusnya kita tidak pelanggaran, malah jadi pelanggaran, kejadian Kim hanya kartu kuning, yang pinalti kita 50-50 tapi penalti, gol dianulir juga katanya dia tidak lihat, padahal dia ada di depan,” tukasnya.

Persib Bandung buru-buru mengklarifikasi bahwa tidak ada niatan mereka untuk melakukan walk out saat melawat ke markas Persija Jakarta. Herrie Setyawan menegaskan dia meminta pemain berkumpul di depan technical area untuk memberi pengarah. Karena bek tengah andalannya, Vladimir Vujovic diusir wasit akibat kartu merah.
“Kita tidak minta berhenti, komunikasi dari wasit pun tidak ada di sana, mereka cuma sepihak. Kita sedang komunikasi sama pemain bahwa skemanya harus berubah karena Vlado terkena kartu merah,” ungkap asisten pelatih Persib itu kepada awak media di Bandara Husein Sastranegara, Sabtu (4/11).
Ketika pemain sedang berkumpul di depan bench, tiba-tiba wasit Robert Shaun Evans bergerak masuk ke tengah lapangan bersama dua hakim garis dan meniup peluit panjang. Kejadian itu terjadi saat laga masih menyisakan 6 menit waktu normal. Padahal Herrie tak punya niatan apapun untuk melakukan walk out dan tim siap menuntaskan pertandingan hingga akhir.
“Tapi wasitnya langsung meniup peluit, kita kaget karena pemain juga belum keluar dari garis justru pemain Persija yang ga ada, mereka sudah ke luar. Kita kan bukan kita tidak mau main justru kita mau main,” tegas pria berkepala plontos ini.
Shaun Robert Evans sendiri merupakan wasit yang mempunyai rekam jejak kontroversial. Beberapa sumber berita menyebut dia pernah mengambil keputusan keliru di Liga Asutralia saat tackle brutal pemain Western Sydney Wanderers diganjar kartu kuning. Padahal, Sergio Cirio yang merupakan pemain Adelaide United harus cedera parah karena kerusakan ligament.
Herrie pun menyebut catatan itu bisa saja jadi acuan bahwa sang pengadil memang cukup bermasalah. “Bisa jadi ya buktinya banyak keputusannya yang seharusnya kita tidak pelanggaran, malah jadi pelanggaran, kejadian Kim hanya kartu kuning, yang pinalti kita 50-50 tapi penalti, gol dianulir juga katanya dia tidak lihat, padahal dia ada di depan,” tukasnya.

Gestur dari WHU itu yg mengindikasikan WO. WHU Hebat…
bener saha kamari anu noga inisiatif ngageroan kabeh pemaen, lain pelatih tp whu. didieu ge pelatih geus di lengkahan ku whu. tapi nya apal meureun. anu bgatur pemain heubg strategi whu oge. pelatih mh mah formalitas
Jelas pisan dikamera ngomong “UDAH UDAH” masih keneh ngeles,.bener2 tahun ayeuna penuh drama
Geus lah….tong nyalahkeun sasaha…bela we ayeuna persib keur ripuh perlu dukungan…eta ge mun getih ilaing masih biru
leres kang…bobotoh sejati mah teu ngagegoreng CLUB sendiri….!! dah bener tdk usah ngelanjutin Pertandingan ngapain capek capek main setelah masuk dianggap tdk masuk hadeuh
getih urg mah bereum
Pelajaran untuk sepak bola indonesia dibayar persib maen di liga 2. Contoh yang baik. Supaya tidak di tiru di kemudian hari. Tidak ada lagi bahasa anak emas. Intropeksi kabeh stockholder persib
Ha ha ha …
Dasar belegug karabeh ..
Wasit bodo mah aya dimana mana … kecuali main bal disorga
Tapi mun ngerumpul dipinggir lapan saat game belum selesai mah sudah jelas melanggar aturan, apalagi juragan gede sudah kasi isyarat rek WO.
“Dusta manalagi yg kau dustkan?”
Sia ontohod
Teu neuleu pas Mitra Kukar vs Persib, 20 menit leuwih areumbung maen.. henteu dianggap W.O. Mikir heula sateh tong ku tidur mikirna, OTAK MiCiN
Kusabab lawan kukarmah wasitna indonesia anu teu tegas,anu geus biasa ningali team pura2 dek wo,ai wasit asing sacilepeung2na,can biasa ningali jelema ngancam hayang wo, jadi wasit asing mah sikat we tiup piriwit geus aya indikasi wo mah
hahahaha nu otak micin saha kang..salira geuning pinter pisan… hebat tp ker lieur teu bisa ngabedakeun mana wasit asing mn wasit lokal..kggkgkgkgkgk
…..ari official teu maca manual liga….nembongkeun kabodoan sorangan ka umum..
Kieu yeu nu boga duit tapi bodo di piara…koplak…inget keur kompetisi agustusan meureun…koplax…koclak kabeh…
alasan naon deui atuh maraneh teh.. dinasti whu dinasti busuk.. bego na teu katulungan. emang bobotoh bisa dibobodo ku maraneh hah??
ges jd dasar manusa anu sok ngacir tina masalah.. contona kabur di medan laga..pake alasan .ciri ciri munapek
Geus karunya barudak..jaman persib juara oge geus aya WHU pn..naha atuh teu tibaheula ngagogoreng teh..urg oge kecewa tp da kumaha..insyaalloh manajemen geus leuwih ngarti ngke mah
mantak jadi pelatih teh ulah daen diatur ku manajer nu beuki nabrak” aturan. kan ayeuna lieur, ek ngeles ciga kumaha ge bukti rekamanna aya jelas pisan deuih
geus ulah nuduh saha nu salah. ayena mah silih doaken persib cing menang lawan borneo sore ayena. tingali weh ke keputusan komdis final na kmha.