Head to Head Lawan Zola, Ponaryo Bakal Profesional
Friday, 19 May 2017 | 19:26
Hubungan pemain senior Borneo FC, Ponaryo Astaman, dan pemain muda Persib, Gian Zola, dikenal dekat. Ponaryo adalah mentor Zola ketika dia masih berusia 9 tahun. Siapa sangka hubungan guru dan murid mereka dipertemukan lagi saat usia Zola di usia 17 tahun.
Keduanya bertemu menjadi lawan pertama kali saat pertandingan Piala Jenderal Sudirman 2015 di Sidoarjo (27/11). Popon begitu sapaan Ponaryo, berhadapan dengan muridnya di babak pertama. Laga tersebut pun dimenangi Pesut Etam dengan skor 2-0. Momen itu diabadikan dengan sesi foto serupa ketika Zola dan Popon berfoto saat umur Zola 9 tahun.

Momen seperti di atas dipastikan akan kembali pada laga Persib vs Borneo FC pada Liga 1, Sabtu (20/5) akhir pekan ini di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kedua pemain itu pun sama-sama menjadi pemain yang hadir saat konferensi pers jelang pertandingan, Jumat (19/5). Maka dipastikan Popon dan Zola saling berhadapan mulai dari menit pertama.
Ponaryo, akan profesional berhadapan dengan Zola. Mereka punya tim yang berbeda yang harus sama-sama dibela mendulang kemenangan. “Saya pikir baik Zola atau saya, kita sama-sama pemain profesional, jadi saya kira di lapangan kita bermain profesional untuk bela klub yang kita bela. Di luar lapangan hubungan pertemanan kawan tetap kita jaga,” bebernya.
Ditanyai perkembangan Zola, Popon menilai pemain yang bakal menginjak usia 19 pada tahun ini mampu memanfaatkan regulasi kompetisi. Adanya kewajiban klub memainkan pemain U-23 di setiap pertandingan membuat Gian semakin matang. Ditambah dirinya dipanggil Timnas Indonesia arahan Luis Milla sebagai tim yang disiapkan untuk mentas di SEA Games Malaysia 2017.
“Bagus perkembangannya, apalagi dengan adanya pemain U-23 jadi beri kesempatan yang lebih kepada Zola untuk berkembang sebagai pemain,” paparnya.
“Saya lihat itu bisa dia manfaatkan dengan baik terutama dengan dipanggilnya ke Timnas semakin memberi pengalaman buat dia sehingga bisa berkembang lebih sebagai pemain profesional,” bebernya.

Hubungan pemain senior Borneo FC, Ponaryo Astaman, dan pemain muda Persib, Gian Zola, dikenal dekat. Ponaryo adalah mentor Zola ketika dia masih berusia 9 tahun. Siapa sangka hubungan guru dan murid mereka dipertemukan lagi saat usia Zola di usia 17 tahun.
Keduanya bertemu menjadi lawan pertama kali saat pertandingan Piala Jenderal Sudirman 2015 di Sidoarjo (27/11). Popon begitu sapaan Ponaryo, berhadapan dengan muridnya di babak pertama. Laga tersebut pun dimenangi Pesut Etam dengan skor 2-0. Momen itu diabadikan dengan sesi foto serupa ketika Zola dan Popon berfoto saat umur Zola 9 tahun.
Momen seperti di atas dipastikan akan kembali pada laga Persib vs Borneo FC pada Liga 1, Sabtu (20/5) akhir pekan ini di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kedua pemain itu pun sama-sama menjadi pemain yang hadir saat konferensi pers jelang pertandingan, Jumat (19/5). Maka dipastikan Popon dan Zola saling berhadapan mulai dari menit pertama.
Ponaryo, akan profesional berhadapan dengan Zola. Mereka punya tim yang berbeda yang harus sama-sama dibela mendulang kemenangan. “Saya pikir baik Zola atau saya, kita sama-sama pemain profesional, jadi saya kira di lapangan kita bermain profesional untuk bela klub yang kita bela. Di luar lapangan hubungan pertemanan kawan tetap kita jaga,” bebernya.
Ditanyai perkembangan Zola, Popon menilai pemain yang bakal menginjak usia 19 pada tahun ini mampu memanfaatkan regulasi kompetisi. Adanya kewajiban klub memainkan pemain U-23 di setiap pertandingan membuat Gian semakin matang. Ditambah dirinya dipanggil Timnas Indonesia arahan Luis Milla sebagai tim yang disiapkan untuk mentas di SEA Games Malaysia 2017.
“Bagus perkembangannya, apalagi dengan adanya pemain U-23 jadi beri kesempatan yang lebih kepada Zola untuk berkembang sebagai pemain,” paparnya.
“Saya lihat itu bisa dia manfaatkan dengan baik terutama dengan dipanggilnya ke Timnas semakin memberi pengalaman buat dia sehingga bisa berkembang lebih sebagai pemain profesional,” bebernya.

Zola bantu borneo, Ponari bantu Persib
WARTAWAN: Mas zola kan bisa dibilang murid mas, apa nanti dipertandingan mas ponaryo bakal bantu zola ?
Ponaryo: Oh iya zola memang murid saya, tapi kita pemain profesional, dilapang kita musuh, diluar kita sahabat.
Ey aya gedang buruk euy
Tong ngagogoreng batur mang… Keun weh ke ge didahar ku codot 😀
A: Mas, zola kan bisa dibilang murid mas, apa nanti dipertandingan mas ponaryo bakal bantu zola ?
B: Oh iya zola memang murid saya, tapi kita pemain profesional, dilapang kita musuh, diluar kita sahabat.
Dua karakterpemain yg berbeda. Ponaryo punya pengalaman sedangkan Zola punya spirit sebagai pemain muda.Ponarya punya karakter bermain keras,dan Zola punya karakter bermain halus.bakal seru nih,pertemuan kedua pemain ini.
Sya yakin Persib salh plih antara si Cole jeng Oderwienge/Madura ! Madura beruntung si oderwinge cpet adaftasi+skill na alus pdhal cuaca di madura panas dll salut bisa posisi striker + playmaker pmberi assit tah si Oderwienge !! ayena Dorgba/Vanversie di incer semen pdang buruan bungkus tah ku Persibb !!!
Ponaryo mah cocokna duet jeung mang Gondrong, hahahaha ponaryo mah moal maen kasar mun aya mang Gondrong mah,