Hati Nazari Teriris Dengar Kabar Mantan Klubnya Bangkrut
Saturday, 11 July 2020 | 16:55
Mantan klub Omid Nazari, Ceres Negros mengalami kebangkrutan. Salah satu klub tersukses di Filipina itu kini sedang mencari investor baru setelah pemilik klub Leo Rey Yanson mundur dari jabatannya. Virus covid-19 yang menjadi awal pembubaran Ceres Negros, karena berdampak pada kondisi finansial klub.
Nazari teriris hatinya mendengar mantan klub yang dibela pada musim 2017 hingga 2019 itu. Karena Ceres Negros merupakan tim yang mengangkat namanya sebagai gelandang bertahan yang penuh talenta. Berbagai trofi pun pernah didapat Nazari saat tampil dengan kostum The Busmen.
“Ya itu sangat menyedihkan, melihat apa yang terjadi terhadap Ceres. Klub tersebut mempunyai tempat yang besar di hati saya dan mereka memberikan banyak hal untuk saya,” ujar dia ketika diwawancara melalui aplikasi pesan singkat, Jumat (10/7).
Pemain berusia 29 tahun ini menyayangkan Ceres Negros dipaksa bubar. Namun dia juga harus menerima kenyataan bahwa klub itu sudah tidak bisa lagi eksis. “Tapi ini kenyataannya sekarang, dan kami melewati banyak hal bersama, jadi sangat menyedihkan atas apa yang terjadi,” jelasnya.
Nazari pun terkenang moment terbaiknya ketika berkostum Ceres Negros. Saat itu dia berhasil membawa timnya memenangi partai final Zonal Asean di gelaran Piala AFC 2017, mengalahkan Home United. Dalam laga sistem dua leg, Ceres Negros sukses unggul dengan agregat 3-2.
“Ya kenangan terbaik saya ketika bisa memenangi AFC Cup zonal final pada tahun 2017 lalu,” kenang Nazari. Sayang pada babak Inter-zone playoff semifinal timnya harus ditaklukan Istiklol yang merupakan wakil dari Tajikistan.

Mantan klub Omid Nazari, Ceres Negros mengalami kebangkrutan. Salah satu klub tersukses di Filipina itu kini sedang mencari investor baru setelah pemilik klub Leo Rey Yanson mundur dari jabatannya. Virus covid-19 yang menjadi awal pembubaran Ceres Negros, karena berdampak pada kondisi finansial klub.
Nazari teriris hatinya mendengar mantan klub yang dibela pada musim 2017 hingga 2019 itu. Karena Ceres Negros merupakan tim yang mengangkat namanya sebagai gelandang bertahan yang penuh talenta. Berbagai trofi pun pernah didapat Nazari saat tampil dengan kostum The Busmen.
“Ya itu sangat menyedihkan, melihat apa yang terjadi terhadap Ceres. Klub tersebut mempunyai tempat yang besar di hati saya dan mereka memberikan banyak hal untuk saya,” ujar dia ketika diwawancara melalui aplikasi pesan singkat, Jumat (10/7).
Pemain berusia 29 tahun ini menyayangkan Ceres Negros dipaksa bubar. Namun dia juga harus menerima kenyataan bahwa klub itu sudah tidak bisa lagi eksis. “Tapi ini kenyataannya sekarang, dan kami melewati banyak hal bersama, jadi sangat menyedihkan atas apa yang terjadi,” jelasnya.
Nazari pun terkenang moment terbaiknya ketika berkostum Ceres Negros. Saat itu dia berhasil membawa timnya memenangi partai final Zonal Asean di gelaran Piala AFC 2017, mengalahkan Home United. Dalam laga sistem dua leg, Ceres Negros sukses unggul dengan agregat 3-2.
“Ya kenangan terbaik saya ketika bisa memenangi AFC Cup zonal final pada tahun 2017 lalu,” kenang Nazari. Sayang pada babak Inter-zone playoff semifinal timnya harus ditaklukan Istiklol yang merupakan wakil dari Tajikistan.
