Hasil Bleep Test Menunjukkan Adanya Penurunan Fisik Diklat Persib
Saturday, 25 July 2015 | 18:25
Diklat Persib melaksanakan bleep test di SOR Arcamanik Bandung, Sabtu (25/7) pagi. Tes ini digunakan untuk melakukan pengukuran kebugaran jasmani, berisikan materi berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 meter. Kebugaran jasmani pemain dihitung dalam volume maksimal O2 (VO2Max) yang diproses di dalam tubuh saat melakukan kegiatan intensif sehari-hari.
Dalam catatannya, Budiman Yunus mengatakan bila para pemain Maung Ngora mengalami penurunan cukup drastis pasca libur Lebaran. Penurunan kondisi kebugaran fisik ini diprediksi karena pola makan anak asuhnya saat Idul Fitri, serta pola latihan individu yang kurang saat berlibur.
“Dari hasil tes anak-anak semua turun. Pertama karena kita mulai gabung lagi latihan tiga hari terakhir, mulai latihan tuh Rabu. Mungkin anak-anak selama libur suka banyak makan makanan berlemak kaya santan, es juga, itu cukup mempengaruhi,” tutur pelatih Diklat Persib ini.
Selain kondisi tersebut, Budiman memang mengakui dirinya menambah menu latihan fisik dua hari terakhir yang dijalani para pemain. Ini menyebabkan beberapa otot pemain terasa berat saat melakukan tes.
“Keduanya, karena kita tanggal 2 Agustus mau main jadi dari tiga hari kemarin ada menu latihan peningkatan kondisi fisik, ya itu persiapan di Cianjur Super League dan turnamen di Pekalongan. Jadi tadi terlihat pergerakan tubuh terasa berat,” paparnya.
Penurunan ini dinilainya cukup wajar. Kendati demikian, pemain harus bisa meningkatkan kembali kebugaran mereka pada pekan selanjutnya. “Satu-dua minggu bisa kembali, harus bisa kembali normal,” sebut Budiman.


Diklat Persib melaksanakan bleep test di SOR Arcamanik Bandung, Sabtu (25/7) pagi. Tes ini digunakan untuk melakukan pengukuran kebugaran jasmani, berisikan materi berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 meter. Kebugaran jasmani pemain dihitung dalam volume maksimal O2 (VO2Max) yang diproses di dalam tubuh saat melakukan kegiatan intensif sehari-hari.
Dalam catatannya, Budiman Yunus mengatakan bila para pemain Maung Ngora mengalami penurunan cukup drastis pasca libur Lebaran. Penurunan kondisi kebugaran fisik ini diprediksi karena pola makan anak asuhnya saat Idul Fitri, serta pola latihan individu yang kurang saat berlibur.
“Dari hasil tes anak-anak semua turun. Pertama karena kita mulai gabung lagi latihan tiga hari terakhir, mulai latihan tuh Rabu. Mungkin anak-anak selama libur suka banyak makan makanan berlemak kaya santan, es juga, itu cukup mempengaruhi,” tutur pelatih Diklat Persib ini.
Selain kondisi tersebut, Budiman memang mengakui dirinya menambah menu latihan fisik dua hari terakhir yang dijalani para pemain. Ini menyebabkan beberapa otot pemain terasa berat saat melakukan tes.
“Keduanya, karena kita tanggal 2 Agustus mau main jadi dari tiga hari kemarin ada menu latihan peningkatan kondisi fisik, ya itu persiapan di Cianjur Super League dan turnamen di Pekalongan. Jadi tadi terlihat pergerakan tubuh terasa berat,” paparnya.
Penurunan ini dinilainya cukup wajar. Kendati demikian, pemain harus bisa meningkatkan kembali kebugaran mereka pada pekan selanjutnya. “Satu-dua minggu bisa kembali, harus bisa kembali normal,” sebut Budiman.
