Hariono Sedih Dianggap Mencederai Fair Play
Saturday, 10 October 2015 | 22:39
Persib Bandung mesti mengakhiri laga kontra Mitra Kukar hanya dengan 10 pemain. Itu karena gelandang bertahan mereka, Hariono, diusir wasit Handri Kristanto di menit 81. Dia mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Yogi Rahadian yang sedang melancarkan serangan balik. Sebelumnya pemain gondrong itu melakukan pelanggaran di menit 72 saat berusaha meredam serangan lawan.
Pemain asal Sidoarjo itu mengakui aksinya di lapangan mungkin sedikit mencederai fair play. Meski dia mengaku apa yang dilakukannya itu murni tidak sengaja dan bukan semata ingin mencederai lawan. Pemain yang sudah 7 tahun berkostum Persib itu pun menerima hukuman yang diterimanya tersebut.
“Sedih tentunya dikeluarkan dari lapangan. Tapi senang Persib bisa menang dan lolos ke final,” kata Hariono saat diwawancara seusai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10).
Hariono belum mengetahui nasibnya di partai final nanti. Persib masih perlu memastikan terkait pemutihan yang diberlakukan operator turnamen, Mahaka Sport and Entertainment, apakah hanya berlaku untuk kartu kuning atau termasuk pula pemutihan atas kartu merah. Kendati demikian, Hariono mengaku siap jika dipercaya oleh Jajang Nurjaman jika ia dipastikan bisa tampil mengawal lini tengah Maung Bandung. Partai puncak sendiri akan dihelat Minggu (18/10) mendatang, melawan pemenang dari laga semifinal lainnya, Arema Cronus dan Sriwijaya FC.
“Kalau pemutihan berarti masih bisa bermain. Mudah-mudahan diberi kepercayaan lagi dan mudah-mudahan bisa main di final. Siapa pun lawannya siap,” tukasnya.


Persib Bandung mesti mengakhiri laga kontra Mitra Kukar hanya dengan 10 pemain. Itu karena gelandang bertahan mereka, Hariono, diusir wasit Handri Kristanto di menit 81. Dia mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Yogi Rahadian yang sedang melancarkan serangan balik. Sebelumnya pemain gondrong itu melakukan pelanggaran di menit 72 saat berusaha meredam serangan lawan.
Pemain asal Sidoarjo itu mengakui aksinya di lapangan mungkin sedikit mencederai fair play. Meski dia mengaku apa yang dilakukannya itu murni tidak sengaja dan bukan semata ingin mencederai lawan. Pemain yang sudah 7 tahun berkostum Persib itu pun menerima hukuman yang diterimanya tersebut.
“Sedih tentunya dikeluarkan dari lapangan. Tapi senang Persib bisa menang dan lolos ke final,” kata Hariono saat diwawancara seusai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10).
Hariono belum mengetahui nasibnya di partai final nanti. Persib masih perlu memastikan terkait pemutihan yang diberlakukan operator turnamen, Mahaka Sport and Entertainment, apakah hanya berlaku untuk kartu kuning atau termasuk pula pemutihan atas kartu merah. Kendati demikian, Hariono mengaku siap jika dipercaya oleh Jajang Nurjaman jika ia dipastikan bisa tampil mengawal lini tengah Maung Bandung. Partai puncak sendiri akan dihelat Minggu (18/10) mendatang, melawan pemenang dari laga semifinal lainnya, Arema Cronus dan Sriwijaya FC.
“Kalau pemutihan berarti masih bisa bermain. Mudah-mudahan diberi kepercayaan lagi dan mudah-mudahan bisa main di final. Siapa pun lawannya siap,” tukasnya.

Jangan sedih mang, lebih sedih kita sebagai bobotoh kalau mamang Hariono ga maen pas Final teu aya nu aawigan lumpat kaditu lumpat kadieu ngajaga area tengah, ih resep pisan ningalina 🙂
Pokona lamun aya lawan kurang ajar, koprot we kang heg kaprot tong asa-asa. Lanjutkan Kang Mas Har!!..,