Gomez Tak Puas Persib Finish di Posisi Empat
Sunday, 09 December 2018 | 20:03
Pelatih Persib Mario Gomez memperlihatkan ketidakpuasan Persib finish di posisi keempat Liga 1 2018. Ia berpikir timnya bisa berada di posisi lebih baik dengan rentetan tren positif di paruh pertama menuju paruh kedua.
Baginya semua berawal ketika Persib mampu menaklukkan Persija Jakarta dalam duel panas di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pekan ke-23. Segala hak-hak Persib direnggut, digembosi berbagai cara dan sulit bangkit hingga pekan ke-34.
“Musim kami berubah setelah laga melawan Persija dan setelah itu kami banyak kehilangan pemain, itu yang pertama,” ungkap Gomez memperlihatkan ketidakpuasannya.
Ia masih ingat dirinya tidak bisa menurunkan delapan pemain utama ketikan jalani hukuman perdana pasca lawan Persija. Tanpa Ezechiel N’Douassel, Jonathan Bauman, Bojan Malisic, Patrich Wanggai, Ghozali Siregar, Ardi Idrus, Febri Hariyadi, dan Indra Mustaffa.
“Saya juga ingat saat melawan Madura kami kehilangan delapan pemain dan setelah itu banyak juga masalah pada wasit,” lanjut Gomez menyebutkan faktor kedua yang mesti diperangi Persib soal wasit.
Kedua situasi tersebut yang menggagalkan Persib sulit untuk bangkit dan melanjutkan tren positif. Saat ini justru Persija Jakarta paling berpeluang besar untuk menjadi juara Liga 1. Minggu (9/12/2018) mereka bertindak sebagai tuan rumah melawan Mitra Kukar di Gelora Bung Karno.
“Kami tidak bisa melanjutkan tren positif itu setelah melawan Persija dan kami juga tidak bisa tampil dengan dukungan fans, ini seperti laga persahabatan dan tentu setiap tim butuh fans,” lanjutnya.
Kendati demikian Gomez tetap mengapresiasi pemainnya yang tampil maksimal menjalani laga demi laga walau cobaan terus menerpa mereka. Keteguhan musim ini adalah modal Maung Bandung menatap musim selanjutnya untuk lebih kuat dan berkembang.
“Saya juga bangga pada pemain karena mereka tetap fight setiap saat, padahal semua laga seperti tandang. Kami harus bepergian kesana kemari, kami tidak bisa bermain di Bandung, itu sangat sulit bagi pemain. Kami tidak bisa menjadi juara tapi kami berusaha untuk finish di urutan ketiga, itu juga gagal karena akhirnya selesai di peringkat empat. Mungkin kami harus tetap berkembang musim depan,” tandasnya.

Pelatih Persib Mario Gomez memperlihatkan ketidakpuasan Persib finish di posisi keempat Liga 1 2018. Ia berpikir timnya bisa berada di posisi lebih baik dengan rentetan tren positif di paruh pertama menuju paruh kedua.
Baginya semua berawal ketika Persib mampu menaklukkan Persija Jakarta dalam duel panas di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pekan ke-23. Segala hak-hak Persib direnggut, digembosi berbagai cara dan sulit bangkit hingga pekan ke-34.
“Musim kami berubah setelah laga melawan Persija dan setelah itu kami banyak kehilangan pemain, itu yang pertama,” ungkap Gomez memperlihatkan ketidakpuasannya.
Ia masih ingat dirinya tidak bisa menurunkan delapan pemain utama ketikan jalani hukuman perdana pasca lawan Persija. Tanpa Ezechiel N’Douassel, Jonathan Bauman, Bojan Malisic, Patrich Wanggai, Ghozali Siregar, Ardi Idrus, Febri Hariyadi, dan Indra Mustaffa.
“Saya juga ingat saat melawan Madura kami kehilangan delapan pemain dan setelah itu banyak juga masalah pada wasit,” lanjut Gomez menyebutkan faktor kedua yang mesti diperangi Persib soal wasit.
Kedua situasi tersebut yang menggagalkan Persib sulit untuk bangkit dan melanjutkan tren positif. Saat ini justru Persija Jakarta paling berpeluang besar untuk menjadi juara Liga 1. Minggu (9/12/2018) mereka bertindak sebagai tuan rumah melawan Mitra Kukar di Gelora Bung Karno.
“Kami tidak bisa melanjutkan tren positif itu setelah melawan Persija dan kami juga tidak bisa tampil dengan dukungan fans, ini seperti laga persahabatan dan tentu setiap tim butuh fans,” lanjutnya.
Kendati demikian Gomez tetap mengapresiasi pemainnya yang tampil maksimal menjalani laga demi laga walau cobaan terus menerpa mereka. Keteguhan musim ini adalah modal Maung Bandung menatap musim selanjutnya untuk lebih kuat dan berkembang.
“Saya juga bangga pada pemain karena mereka tetap fight setiap saat, padahal semua laga seperti tandang. Kami harus bepergian kesana kemari, kami tidak bisa bermain di Bandung, itu sangat sulit bagi pemain. Kami tidak bisa menjadi juara tapi kami berusaha untuk finish di urutan ketiga, itu juga gagal karena akhirnya selesai di peringkat empat. Mungkin kami harus tetap berkembang musim depan,” tandasnya.

😥😢😭
gs alhamdulillah sakitu g bah,, aynmh ulh nyalahkn pemaen jng pelatih lur, inget mun te kjadian haringga persib yakin juara 🏆,, aynmh bobotoh sing saladar ulh sampe kjadian dei jiga harita nu matak ngarugikn team,,, malikir da gs darewasa kang
Semoga abah Gonez tetap bersama persib sampai juara
Uyuhan pemaen u30 wungkul. Pamaen inti jeng pallapis na timpang. Ditambah ku oknum jeruk nganterkeun lauk, nya ges di santok ku bobotoh ucing garong. Jdi weh aya alesan komdisssi ker ngarusak persib, akibatna tim papah mulus juara.
Alhamdulillah pisan bah ari ningali komposisi pemain persib mah. Dan pelajaran yg sangaad berharga jg utk bobotoh, kalau persib nanti masih disanksi krn ulah bobotoh, artinya dungu (istilahna rocky gerung mah kitu)
Keseluruhan Persib tahun 2018 sukses U16 U19 juara, Liga 1 masuk 5 besar. Kudu syukuran yeuh kang RK..
Gomes tidak memaksimalkan peluang. Gones terlalu ramai dg polemik.
Uyuhan bah kitu ge. Tandang kaditu kadieu. Pemain d hukum. Tanpa penonton. Bobotoh nu ngarti mah moal nyalahkeun