Gomez Berang dengan Kepemimpinan Wasit Suhardiyanto
Friday, 09 November 2018 | 21:18
Persib Bandung dipermalukan oleh PSMS dengan skor 0-1 setelah kecolongan lewat gol semata wayang Felipe Martins. Gol tunggal striker asal Brasil ini menjadi pemecah kebuntuan setelah dari menit pertama rajin meneror pertahanan lawan. Tapi Mario Gomez menilai gol tersebut seharusnya tidak boleh disahkan.
Gomez menganggap wasit Suhardiyanto seharusnya tidak membiarkan bola berjalan ketika ada pelanggaran di lini tengah. Tapi dia membiarkan bola terus bergulir sehingga Frets Butuan bisa masuk ke barisan belakang dan memberikan assist bagi Felipe. Pelatih Persib itu pun berang.
“Sebelum gol terjadi bola masih bergerak padahal itu pelanggaran dan pemain kami masih belum siap. Tapi wasit tidak menghentikan itu dan membiarkannya tetap berjalan. Peraturannya bola harus stop dulu,” jelasnya dalam jumpa pers seusai laga di Kapten I wayan Dipta, Jumat (9/11).
“Tak mungkin bagi kami menang ketika peraturannya berbeda, kami tidak bisa melakukan apapun. Pemain kami juga di lapangan tadi nervous karena wasit terlalu mudah memberikan pelanggaran atau offside terutama dari hakim garis,” kata Gomez menambahkan.
Suhardiyanto pun dikatakan Gomez telalu mudah memberikan hadiah pelanggaran kepada lawan. Hal itu membuat pemain menjadi tampil hati-hati dan tidak bermain lepas. Imbasnya Persib pun dikurung habis dan sulit mengembangkan permainan. Baginya kepemimpinan wasit di laga tadi jauh dari kata ideal.
“Bukan karena kami kalah, memang pemain kami melakukan beberapa kesalahan tapi pikiran pemain tidak bagus karena mereka selalu diganggu dengan pelanggaran dan hal lain,” ujarnya
“Ketika kami kalah dengan normal itu tak masalah, beberapa kali kami kalah, saya ingat ketika kalah dari Bhayangkara, Madura dan Mitra Kukar its oke tapi tidak seperti ini. Seperti ada peraturan yang berbeda, bagi kami pelanggaran tapi baginya tidak atau sebaliknya,” tukasnya.

Persib Bandung dipermalukan oleh PSMS dengan skor 0-1 setelah kecolongan lewat gol semata wayang Felipe Martins. Gol tunggal striker asal Brasil ini menjadi pemecah kebuntuan setelah dari menit pertama rajin meneror pertahanan lawan. Tapi Mario Gomez menilai gol tersebut seharusnya tidak boleh disahkan.
Gomez menganggap wasit Suhardiyanto seharusnya tidak membiarkan bola berjalan ketika ada pelanggaran di lini tengah. Tapi dia membiarkan bola terus bergulir sehingga Frets Butuan bisa masuk ke barisan belakang dan memberikan assist bagi Felipe. Pelatih Persib itu pun berang.
“Sebelum gol terjadi bola masih bergerak padahal itu pelanggaran dan pemain kami masih belum siap. Tapi wasit tidak menghentikan itu dan membiarkannya tetap berjalan. Peraturannya bola harus stop dulu,” jelasnya dalam jumpa pers seusai laga di Kapten I wayan Dipta, Jumat (9/11).
“Tak mungkin bagi kami menang ketika peraturannya berbeda, kami tidak bisa melakukan apapun. Pemain kami juga di lapangan tadi nervous karena wasit terlalu mudah memberikan pelanggaran atau offside terutama dari hakim garis,” kata Gomez menambahkan.
Suhardiyanto pun dikatakan Gomez telalu mudah memberikan hadiah pelanggaran kepada lawan. Hal itu membuat pemain menjadi tampil hati-hati dan tidak bermain lepas. Imbasnya Persib pun dikurung habis dan sulit mengembangkan permainan. Baginya kepemimpinan wasit di laga tadi jauh dari kata ideal.
“Bukan karena kami kalah, memang pemain kami melakukan beberapa kesalahan tapi pikiran pemain tidak bagus karena mereka selalu diganggu dengan pelanggaran dan hal lain,” ujarnya
“Ketika kami kalah dengan normal itu tak masalah, beberapa kali kami kalah, saya ingat ketika kalah dari Bhayangkara, Madura dan Mitra Kukar its oke tapi tidak seperti ini. Seperti ada peraturan yang berbeda, bagi kami pelanggaran tapi baginya tidak atau sebaliknya,” tukasnya.

Persib tahun payun bade ngalepas :
1. Eka R, 2. Toncip, 3. Victor,4. Ronggo,5. Supardi, 6. Muchlis
Anu lebet :
1. Lilipaly, 2. Viscara, 3, Beto, 4. Hansamu,5. Evan, 6. Saddil
Tos cekap….. sok prung…… Hidup PERSIB !!!!
Persib vs PSIS = 0-2