Gomez Ajak Suporter Untuk Hentikan Kekerasan
Tuesday, 25 September 2018 | 10:46
Perselisihan antar suporter di Indonesia dianggap Mario Gomez sudah kelewat batas. Karena dari pengalamannya berada di laga klasik di beberapa negara, tidak ada sikap destruktif suporter bahkan sampai menghilangkan nyawa. Hal itu yang membuat Gomez kecewa dengan insiden yang terjadi di Stadion GBLA kemarin.
“Argentina juga keras untuk pertandingan derby tapi pentonton bisa duduk bersama untuk menonton dan tidak ada apa-apa,” ujar Gomez ketika diwawancara di SPOrT Jabar Arcamanik, Senin (24/9).
“Ini bukan hal yang bagus baik disini ataupun sebelumnya seperti yang kita alami di Jakarta, itu bukan hal yang bagus. Saya pikir itu tidak akan pengaruh ke kompetisi, karena itu terjadi di luar dan sudah ada polisi dan itu kriminal,” jelasnya.
Dia pun berharap kejadian ini menjadi pemantik semua suporter terutama pendukung Persib dan Persija sadar. Bahwa sudah jadi saatnya mereka berdamai dan menyingkirkan rasa saling dendam. Sehingga nantinya menjadi hal yang wajar ketika suporter Persib bisa saksikan timnya berlaga di Jakarta atau sebaliknya.
“Saya harap di masa depan kita bisa bertanding sambil ditonton fans Persija dan fans Arema. Dan kita juga bisa pergi menonton Persib di jakarta, di Malang, di semua tempat. Kenapa engga? Ini sepakbola, bukan perang,” ujarnya.
“Memang disini (lapangan) ada adu mulut tapi tidak mengganggu. Contohnya di Barcelona melawan Real Madrid ya, tetapi fansnya tidak bertengkar di stadion. Itu bedanya dan itu bisa menjadi contoh untuk Indonesia,” tambahnya.
Kini penting bagi klub, stakeholder hingga pentolan suporter untuk mengedukasi fans di akar rumput. Bahwa sepakbola bukan ajang untuk berperang atau ajang unjuk kekuatan. Tapi tempat mereka memberikan dukungan secara sportif dan kreatif kepada klub kebanggaannya.
“Ini soal edukasi. Semuanya harus menekankan bahwa tidak ada kekerasan di luar lapangan karena ini adalah sepakbola bukan pertarungan. Pertarungan itu di dalam lapangan menggunakan bola bukan dari tribun,” tandasnya.

Perselisihan antar suporter di Indonesia dianggap Mario Gomez sudah kelewat batas. Karena dari pengalamannya berada di laga klasik di beberapa negara, tidak ada sikap destruktif suporter bahkan sampai menghilangkan nyawa. Hal itu yang membuat Gomez kecewa dengan insiden yang terjadi di Stadion GBLA kemarin.
“Argentina juga keras untuk pertandingan derby tapi pentonton bisa duduk bersama untuk menonton dan tidak ada apa-apa,” ujar Gomez ketika diwawancara di SPOrT Jabar Arcamanik, Senin (24/9).
“Ini bukan hal yang bagus baik disini ataupun sebelumnya seperti yang kita alami di Jakarta, itu bukan hal yang bagus. Saya pikir itu tidak akan pengaruh ke kompetisi, karena itu terjadi di luar dan sudah ada polisi dan itu kriminal,” jelasnya.
Dia pun berharap kejadian ini menjadi pemantik semua suporter terutama pendukung Persib dan Persija sadar. Bahwa sudah jadi saatnya mereka berdamai dan menyingkirkan rasa saling dendam. Sehingga nantinya menjadi hal yang wajar ketika suporter Persib bisa saksikan timnya berlaga di Jakarta atau sebaliknya.
“Saya harap di masa depan kita bisa bertanding sambil ditonton fans Persija dan fans Arema. Dan kita juga bisa pergi menonton Persib di jakarta, di Malang, di semua tempat. Kenapa engga? Ini sepakbola, bukan perang,” ujarnya.
“Memang disini (lapangan) ada adu mulut tapi tidak mengganggu. Contohnya di Barcelona melawan Real Madrid ya, tetapi fansnya tidak bertengkar di stadion. Itu bedanya dan itu bisa menjadi contoh untuk Indonesia,” tambahnya.
Kini penting bagi klub, stakeholder hingga pentolan suporter untuk mengedukasi fans di akar rumput. Bahwa sepakbola bukan ajang untuk berperang atau ajang unjuk kekuatan. Tapi tempat mereka memberikan dukungan secara sportif dan kreatif kepada klub kebanggaannya.
“Ini soal edukasi. Semuanya harus menekankan bahwa tidak ada kekerasan di luar lapangan karena ini adalah sepakbola bukan pertarungan. Pertarungan itu di dalam lapangan menggunakan bola bukan dari tribun,” tandasnya.

Cing nu nenggeulana rek dijitak make martil ku aing
Tah ujaran ujaran nu kieu cik rada di ganti lah, teu ngeunaheun
Kewajaran negativitas selayaknya berlandaskan rasio absolut yang ditaburi toping humanisme agung. Dan jangan sampai mantra-mantra edukasi hanya jadi bahan sosialisasi yg tak memiliki substansi. Sudahi tarik ulur pesta ketidakwarasan individu, mari arungi samudera profesionalisme berkewarganegaraan dengan perahu persahabatan.
Dimana aya profesionalisme di na ber-kewarganegaraan. Bodorrrrr profesionalisme mah dina profesi atuh kasep
Baca deui kamus istilah ilmiah ulah madu padankeun kata mun tujuan na ngan saukur pupujieun, jalmi nu pinter nyaeta jalmi nu omongana gampang di mengerti, heu
👍
Tong di bales si AKAL SEHAT mah hayang ngalucu make istilah2, di sambung, padahal teu lucu, kabiasaan.. Antep we
Makanya sebelum beli tiket beli otak dulu
Bales dong secara ilmiah kasep, heuheu
Salah kamus neurwun kang…kamus nu dipake kamus vicky prasetio
Persib teh keur aya di jalur juara. Gara2 kalakuan silaing, si bobotoh nurustunjung, sanksi menanti. Mun gara2 sanksi ieu Persib teu jadi juara, berarti silaing sebab musababna. Teu rido aing mah. Mending ge sarerea usul ka Kang Emil meh KTP Jabarna dicabut. Asa era boga warga jabar nu kuduna someah, boga kalakuan kitu patut mah. Anggap we sarua jeung teroris, rek dikuburkeun ge pan ditolak di kampung halamanna. Satuju lur?
Harus Lihat kedepannya
Mangga ayeuna aya kenceng “Simpati Untuk Hirangga Sirila”
Tiasa didugikeun ka Perwakilan Bobotoh Jabotabek. Kanggo transfer ka
Andri Budhi W
BCA cabang Jatinegara Barat
Nomor rek 760000 3326
Insya Allah amanah
jempol pisan abah gomes,, hayu lur kita tumbuh bersama dewasa bersama. cukup sudah pelajaran dari banyak nyawa yg harus jd korban. stop sampai disini dan mari kita menjadi dewasa… seperti di tempat2 yg bah gomez sebutkan diatas,, hayu nikmati persaingan panas di lapangan, tanpa ada adu fisik diluar. bukankah indah kita bisa merayakan kemenangan kemarin, seandainya tak ada yg meregang nyawa
Satuju
hukum harus di tegakan ini bukan negara barbar…
saya cinta Persib,saya dukung Persib,saya juga bobotoh..
jangan hanya menyalahkan oknum bobotoh,,itu yang di tkp ratusan orang kenapa hanya diam
Jangan hanya retorika,hukum persib tanpa penonton 1 tahun kompetisi..
cambukan untuk Persib+Bobotoh
ingat…kalo PSSI tetap seperti ini di masa dtang kejadian akan terus terjadi…
Suporter Tewas Berulang karena PSSI Tak Pernah Beri Hukuman Berat
Bener
Satuju …urang resep.respek ka persib meski lain member ..cik atuh kalakuan di jaga da bootoh lain reman..sepak bola lain adu gladiator..
Sing malikir gara2 kalakuan sebagian oknum..imbas ka kabeha bobotoh.tim persib rugi sagala2na
Bagus wa Gomes
Ku uing mah di tutungguan ti minggu ka minggu teh,eh ayena rek dibekuken sementara hadeh,,,uing mah rumasa ku persib teh kahibur,,komo ayena uing mah linggihna dijogja jd ditungguan psn persib maen teh…
mangga tah opi, Liga dihentikan jeung bisa jadi Persib didiskualifikasi kumaha tah oknum bobotoh belegug makaning Persig ka 1! https://bola.kompas.com/read/2018/09/25/19493258/pssi-hentikan-liga-1-hingga-batas-waktu-yang-tak-ditentukan
sok tah bere sanksi nu tegas ka supoter nu teu bener, mulai sanksi hukum pidana jeung hukuman teu menang nonton k stadion. ti mulai provokator nepi ka nu ngalakukeun tindakan ngaruksak jeung nyiksa k batur.