Gol Cepat Mbamba Bawa Persebaya Taklukan Persib 1-0
Sunday, 22 March 2015 | 17:41
Gelaran Turnamen Segitiga di Ciamis melangsungkan pertandingan keduanya dengan mempertemukan Persib Bandung menghadapi pemuncak klasemen sementara, Persebaya Surabaya. Maung Bandung mesti mencegah Bajul Ijo meraih kemenangan karena jika Otavio Dutra dan kawan-kawan kembali mendapat 3 poin, gelar juara dipastikan akan menjadi milik mereka.
Bertempat di Stadion Galuh, Minggu (22/3), Persib Bandung asuhan Jajang Nurjaman tampil dengan pemain-pemain terbaiknya yang tersisa. Seperti diketahui sebanyak 6 punggawa Maung Bandung memang sedang dipanggil tim nasional Indonesia untuk melakoni 2 laga persahabatan. Meski demikian Persib tetap serius menatap laga klasik menghadapi klub yang sama-sama memulai perjuangan dari era perserikatan.
Sementara di kubu lainnya, Persebaya pun tidak tampil dengan susunan pemain terbaiknya. Evan Dimas dan beberapa pemain lain juga sedang menepi dari tim karena harus membela timnas U-23. Untuk mengisi lini tengah, pelatih Ibnu Graham mulai menurunkan eks pemain Manchester United, Eric Djemba Djemba.
Beberapa saat sebelum kickoff, hujan lebat melanda Stadion Galuh, namun situasi itu sama sekali tidak menyurutkan animo para penonton dalam memberi dukungan langsung dari tribun. Para pemain pun tetap bersemangat ketika memasuki pertandingan.
Tingginya tensi pertandingan ikut memacu adrenalin para pemain. Belum semenit laga berjalan, bek kiri Persib, Jajang Sukmara langsung melncarkan tackle keras kepada pemain Persebaya hingga menghasilkan kartu kuning.
Petaka bagi Maung Bandung pun datang seusai pelanggaran tersebut. Umpan silang yang dilakukan Siswanto langsung ditanduk oleh pemain seleksi, Emile Mbamba dan merobek jala Shahar Ginanjar.
Tersengat dengan gol Persebaya, Persib pun mulai bangkit. Pada menit 7, tendangan jarak jauh kaki kiri Konate Makan melesat ke gawang Persebaya. Beruntung Jendry Pitoy masih bisa menyelamatkan gawangnya meski bola yang licin membuat tangkapannya tidak sempurna.
Berikutnya giliran Muhammad Ridwan yang menebar teror pada menit 12. Berawal dari tendangan bebas cepat Dedi Kusnandar menyusul salah pengeritan antara Hargianto dan Firly, tendangan menyusur tanahnya melebar tipis dari tiang gawang Jendry Pitoy.
Beberapa menit berselang, Persib hampir sukses menyamakan kedudukan lewat sundulan Konate di mulut gawang. Sayang gol tersebut dianulir karena pemain Mali itu berada dalam posisi offside.
Konate Makan lagi-lagi menjadi aktor permainan Persib. Pada menit 32, dia kembali menebar ancaman lewat tendangannya. Mendapat bola di sisi kiri, dia sukses mengelabui Otavio Dutra lewat aksi individunya, sayang tendangannya masih mengarah tepat ke penjaga gawang. Skor 1-0 pun menjadi milik Persebaya saat turun minum.
Selepas jeda, Persib langsung menambah intensitas serangan guna menghindari kekalahan. Peluang pertama lahir dari tendangan bebas Atep namun tidak ada rekannya yang menyambut umpan. Berikutnya giliran tendangan spekulasi Konate Majan yang masih bisa ditangkap kiper.
Pelatih Jajang Nurjaman terus meningkatkan kadar serangan anak asuhnya dengan melakukan pergantian pemain di menit 52. Jajang Sukmara yang bermain kurang maksimal ditarik keluar untuk digantikan oleh M. Agung Pribadi. Tidak lama berselang giliran Rudiyana yang masuk menggantikan Yandi Sofyan.
Gempuran Persib terus menerus gencar dilakukan salah satunya lahir lewat kaki Taufiq. Menerima bola liar di luar kotak penalti, tendangan kerasnya masih melambung tipis di atas mistar yang dikawal Jandry Pitoy.
Belum puas dengan pasokan umpan matang ke lini serangnya, Jajang akhirnya memasukan gelandang andalannya Firman Utina. Pemain dengan akurasi serta visi permainan di atas rata-rata itu pun diandalkan guna mengejar ketertinggalan Persib.
Sulitnya membongkar pertahanan Persebaya yang dikomandoi oleh Otavio Dutra memaksa para punggawa Persib Bandung untuk menciptakan peluang lewat tembakan jarak jauh. Seperti yang dilakukan oleh Konate Makan di menit 72. Sayang akurasi dentuman kerasa pemain 24 tahun itu belum menemui sasaran.
Menit 80, ada insiden kecil yang melibatkan Vladimir Vujovic dan Hargianto. Tackle keras yang dilakukan eks jebolan timnas U-19 itu mengenai kaki Vujovic. Pria asal Montenegro itu pun langsung menghampiri dan memaki Hargianto. Keributan pun hampir tidak terhindarkan jika pemain lain tidak melerai mereka.
Persib lagi-lagi memberi tekanan ke gawang Jandry Pitoy. Kali ini umpan silang yang ditanduk Vujovic diterukan oleh Abdul Rahman memanfaatkan postur tubuhnya yang menjulang. Kembali kiper yang pernah membela Persib di musim 2012 itu bermain apik dengan mengamankan bola di garis gawang.
Di menit-menit akhir pertandingan, Muhammad Ridwan yang menerima bola di dalam kotak penalti melakukan akselerasi dengan melewati 2 pemain hingga akhirnya terjatuh. Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti, justru dia malah mengganjar Ridwan dengan kartu kuning karena dianggap melakukan diving. Skor 1-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan dan membuat Persebaya menjadi kampiun lewat 2 raihan 6 poin.

Gelaran Turnamen Segitiga di Ciamis melangsungkan pertandingan keduanya dengan mempertemukan Persib Bandung menghadapi pemuncak klasemen sementara, Persebaya Surabaya. Maung Bandung mesti mencegah Bajul Ijo meraih kemenangan karena jika Otavio Dutra dan kawan-kawan kembali mendapat 3 poin, gelar juara dipastikan akan menjadi milik mereka.
Bertempat di Stadion Galuh, Minggu (22/3), Persib Bandung asuhan Jajang Nurjaman tampil dengan pemain-pemain terbaiknya yang tersisa. Seperti diketahui sebanyak 6 punggawa Maung Bandung memang sedang dipanggil tim nasional Indonesia untuk melakoni 2 laga persahabatan. Meski demikian Persib tetap serius menatap laga klasik menghadapi klub yang sama-sama memulai perjuangan dari era perserikatan.
Sementara di kubu lainnya, Persebaya pun tidak tampil dengan susunan pemain terbaiknya. Evan Dimas dan beberapa pemain lain juga sedang menepi dari tim karena harus membela timnas U-23. Untuk mengisi lini tengah, pelatih Ibnu Graham mulai menurunkan eks pemain Manchester United, Eric Djemba Djemba.
Beberapa saat sebelum kickoff, hujan lebat melanda Stadion Galuh, namun situasi itu sama sekali tidak menyurutkan animo para penonton dalam memberi dukungan langsung dari tribun. Para pemain pun tetap bersemangat ketika memasuki pertandingan.
Tingginya tensi pertandingan ikut memacu adrenalin para pemain. Belum semenit laga berjalan, bek kiri Persib, Jajang Sukmara langsung melncarkan tackle keras kepada pemain Persebaya hingga menghasilkan kartu kuning.
Petaka bagi Maung Bandung pun datang seusai pelanggaran tersebut. Umpan silang yang dilakukan Siswanto langsung ditanduk oleh pemain seleksi, Emile Mbamba dan merobek jala Shahar Ginanjar.
Tersengat dengan gol Persebaya, Persib pun mulai bangkit. Pada menit 7, tendangan jarak jauh kaki kiri Konate Makan melesat ke gawang Persebaya. Beruntung Jendry Pitoy masih bisa menyelamatkan gawangnya meski bola yang licin membuat tangkapannya tidak sempurna.
Berikutnya giliran Muhammad Ridwan yang menebar teror pada menit 12. Berawal dari tendangan bebas cepat Dedi Kusnandar menyusul salah pengeritan antara Hargianto dan Firly, tendangan menyusur tanahnya melebar tipis dari tiang gawang Jendry Pitoy.
Beberapa menit berselang, Persib hampir sukses menyamakan kedudukan lewat sundulan Konate di mulut gawang. Sayang gol tersebut dianulir karena pemain Mali itu berada dalam posisi offside.
Konate Makan lagi-lagi menjadi aktor permainan Persib. Pada menit 32, dia kembali menebar ancaman lewat tendangannya. Mendapat bola di sisi kiri, dia sukses mengelabui Otavio Dutra lewat aksi individunya, sayang tendangannya masih mengarah tepat ke penjaga gawang. Skor 1-0 pun menjadi milik Persebaya saat turun minum.
Selepas jeda, Persib langsung menambah intensitas serangan guna menghindari kekalahan. Peluang pertama lahir dari tendangan bebas Atep namun tidak ada rekannya yang menyambut umpan. Berikutnya giliran tendangan spekulasi Konate Majan yang masih bisa ditangkap kiper.
Pelatih Jajang Nurjaman terus meningkatkan kadar serangan anak asuhnya dengan melakukan pergantian pemain di menit 52. Jajang Sukmara yang bermain kurang maksimal ditarik keluar untuk digantikan oleh M. Agung Pribadi. Tidak lama berselang giliran Rudiyana yang masuk menggantikan Yandi Sofyan.
Gempuran Persib terus menerus gencar dilakukan salah satunya lahir lewat kaki Taufiq. Menerima bola liar di luar kotak penalti, tendangan kerasnya masih melambung tipis di atas mistar yang dikawal Jandry Pitoy.
Belum puas dengan pasokan umpan matang ke lini serangnya, Jajang akhirnya memasukan gelandang andalannya Firman Utina. Pemain dengan akurasi serta visi permainan di atas rata-rata itu pun diandalkan guna mengejar ketertinggalan Persib.
Sulitnya membongkar pertahanan Persebaya yang dikomandoi oleh Otavio Dutra memaksa para punggawa Persib Bandung untuk menciptakan peluang lewat tembakan jarak jauh. Seperti yang dilakukan oleh Konate Makan di menit 72. Sayang akurasi dentuman kerasa pemain 24 tahun itu belum menemui sasaran.
Menit 80, ada insiden kecil yang melibatkan Vladimir Vujovic dan Hargianto. Tackle keras yang dilakukan eks jebolan timnas U-19 itu mengenai kaki Vujovic. Pria asal Montenegro itu pun langsung menghampiri dan memaki Hargianto. Keributan pun hampir tidak terhindarkan jika pemain lain tidak melerai mereka.
Persib lagi-lagi memberi tekanan ke gawang Jandry Pitoy. Kali ini umpan silang yang ditanduk Vujovic diterukan oleh Abdul Rahman memanfaatkan postur tubuhnya yang menjulang. Kembali kiper yang pernah membela Persib di musim 2012 itu bermain apik dengan mengamankan bola di garis gawang.
Di menit-menit akhir pertandingan, Muhammad Ridwan yang menerima bola di dalam kotak penalti melakukan akselerasi dengan melewati 2 pemain hingga akhirnya terjatuh. Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti, justru dia malah mengganjar Ridwan dengan kartu kuning karena dianggap melakukan diving. Skor 1-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan dan membuat Persebaya menjadi kampiun lewat 2 raihan 6 poin.

1. GANTI JANUR
2.
ETA NU NO.2 NA KOSONG MANG.
Ciga na teh haram persib mah lamun eleh teh..kbeh di jejeleh komo pelatih na mah..tinggali atuh tong klub gede samodel barca oge pernah ngalaman eleh..sabar atuh tong kabeh ge butuh proses..
Hitutt bauu.
eleh ge teu panasaran ari maenna jelas mah arah permainannana,puguh skemana,inget mang..tim besar sudah jelas arahna kudu kumaha.soal hasil akhir tergantung dari awal mulaina.ningali persib model kieu mah tong ngimpi bisa juara.kompetisi nu dilakonan lain cuma lokal ayeuna ges ka asia..
saha nu resep ningali permainan jiga kitu? ulah buta2 teuing mang.. manajemen jeung pelatih teh keur marabok, rek di antep? liga sakeudeung deui mulai.. persiapan tim can bener, pemaen karek 22. kabuktian ayeuna? pikiran.. ulah bodo2 teuing, n ngarana suporter bola mah meunang atoh, eleh keuheul.. jaba ayeuna persib teu sehat!
serba cepat pa janur jangan menunggu pemain harus tiasa ngaracik maenya pelatik teu tiasa ? ulah telat bos
Pan deket jeng Erick thir atuh matak naon neangan d itali atuh kang jnur
kirang O mang eta,,erik thir
JANUR HARUS DIGANTI, tidak bisa menerapkan strategi yang tepat pada pemain yang ada, padahal pemain berkualitas.
manajemen harus ULTIMATUM JAJANG NURJAMAN. PELATIHnya terlalu jenius
15 pemain persib nu di boyong k ciamis jd gambaran persib di ISL nalika 6 pemain dipanggil timnas (mun firman+ridwan dipanggil jd 8)… Emosi pemain kudu di benahi dei, ulah loba ka provokasi ku pemain lain sehingga ngalakuken pelanggaran, nu ujungna kartu kuning ato kartu merah ke bisa ngarugikeun tim nu jumlah na ngan 23 pemain (mun teu jd ngarekrut pemain asing)…
Evaluasi karna kekalahan lebih baik daripada arogansi karna kemenangan..
TARGET PERSIB MUSIM INI BUKAN MEMPERTAHANKAN GELAR TAPI MEMENANGKAN SETIAP PERTANDINGAN
aaamiiin….
PSGC Ciamis Layak ke ISL. Musim depan Insya Allah…
(Menemani Persib “Jabar” dan Persebaya “Jatim”). Jabar ok.
#Bravo PSGC Ciamis
#Save PSGC Ciamis
#Galuh Tanah Kelahiranku
By. Bobotoh Sajati teu weleh Persib sareng PSGC Ciamis dinu ati
geus wae lah…Ferdinand kontrak deui….pasti hade