Glen: Pendapatan Klub 2016 Akan Lebih Besar dari Tahun Sebelumnya
Tuesday, 26 April 2016 | 19:08
Direkut Utama PT Persib Bandung Bermartabat Glen Sugita menegaskan bahwa klubnya sudah berbadan hukum sudah taat wajib pajak. Setiap pemain sudah dibekali Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sejak didirikannya PT PBB pada 2009 lalu. Sehingga menurutnya tidak ada ketakutan jika Persib harus memenuhi persyaratan yang diperbincangkan dalam kasus Indonesia Super League (ISL) 2015 lalu oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
“Kita selalu taat pajak sejak PT PBB didirikan, jadi tidak ada tunggakan-tunggakan pajak. Jadi setiap pemain ada NPWP paketan, setiap tahun kita bayar pajak seperti perusahaan-perusahaan yang lain. Jadi ini tidak jadi masalah, semua aman,” beber Glen.
Keuangan Persib dikatakannya dijamin sehat untuk musim 2016. Selain masih terikat kontrak dengan sponsor lama hingga akhir 2017, klub kebanggaan bobotoh ini akan mendapat pemasukan dari tiket pertandingan dan official merchandise yang segera dibuka.
“Pendapatan dari sponsor, dari liga contohnya pendapatan dari tiket makanya nonton harus bayar. Nilai dari sponsor kontrak tiga tahun dari awal 2015 sampai akhir 2017 nanti. Setiap tahun sama 2015, 2016, 2017, tidak ada kenaikan dari sponsor secara nilai,” paparnya.
Belum lagi pendapatan Persib dari subsidi PT Gelora Trisula (PT. GTS) sebagai operator TSC sebesar 5 miliar. Hal itu bisa membantu keuangan Persib untuk semakin sehat. “Tapi dari TSC kita dapat lebih subsidinya dibandingkan waktu ISL, jadi pendapatan kita secara PT akan lebih besar dari pada tahun sebelumya,” kata Glen.
Bahkan Glen memprediksi pendapatan klub akan lebih besar, asalkan Persib bisa meraih prestasi sebaik mungkin secara peringkat di ajang TSC. PT GTS memberlakukan uang lebih besar jika sebuah klub mampu memiliki peringkat baik di tabel akhir klasemen nanti.
“Mungkin tahun ini akan jadi lebih besar, tergantung dari prestasinya seperti apa, karena di TSC akan ada keuntungan dari TV dan pembagian bonus dari peringkat,” tuturnya. “Waktu zaman ISL dulu kan dibagi rata, sekarang ada yang kebagiannya (bonus) tergantung peringkat,” ucapnya.

Direkut Utama PT Persib Bandung Bermartabat Glen Sugita menegaskan bahwa klubnya sudah berbadan hukum sudah taat wajib pajak. Setiap pemain sudah dibekali Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sejak didirikannya PT PBB pada 2009 lalu. Sehingga menurutnya tidak ada ketakutan jika Persib harus memenuhi persyaratan yang diperbincangkan dalam kasus Indonesia Super League (ISL) 2015 lalu oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
“Kita selalu taat pajak sejak PT PBB didirikan, jadi tidak ada tunggakan-tunggakan pajak. Jadi setiap pemain ada NPWP paketan, setiap tahun kita bayar pajak seperti perusahaan-perusahaan yang lain. Jadi ini tidak jadi masalah, semua aman,” beber Glen.
Keuangan Persib dikatakannya dijamin sehat untuk musim 2016. Selain masih terikat kontrak dengan sponsor lama hingga akhir 2017, klub kebanggaan bobotoh ini akan mendapat pemasukan dari tiket pertandingan dan official merchandise yang segera dibuka.
“Pendapatan dari sponsor, dari liga contohnya pendapatan dari tiket makanya nonton harus bayar. Nilai dari sponsor kontrak tiga tahun dari awal 2015 sampai akhir 2017 nanti. Setiap tahun sama 2015, 2016, 2017, tidak ada kenaikan dari sponsor secara nilai,” paparnya.
Belum lagi pendapatan Persib dari subsidi PT Gelora Trisula (PT. GTS) sebagai operator TSC sebesar 5 miliar. Hal itu bisa membantu keuangan Persib untuk semakin sehat. “Tapi dari TSC kita dapat lebih subsidinya dibandingkan waktu ISL, jadi pendapatan kita secara PT akan lebih besar dari pada tahun sebelumya,” kata Glen.
Bahkan Glen memprediksi pendapatan klub akan lebih besar, asalkan Persib bisa meraih prestasi sebaik mungkin secara peringkat di ajang TSC. PT GTS memberlakukan uang lebih besar jika sebuah klub mampu memiliki peringkat baik di tabel akhir klasemen nanti.
“Mungkin tahun ini akan jadi lebih besar, tergantung dari prestasinya seperti apa, karena di TSC akan ada keuntungan dari TV dan pembagian bonus dari peringkat,” tuturnya. “Waktu zaman ISL dulu kan dibagi rata, sekarang ada yang kebagiannya (bonus) tergantung peringkat,” ucapnya.

ka manajemen tolong jual tiketnya pake sistem online biar yg jauh bisa kebagian tiket dan ga ada lagi yg namanya tiket kriting,dan ga ada lagi calo
Satuju.tiket online..supaya tertib..
Satuju
Satujuh,,, TIKET ONLINE meh teu kudu ngajugjug 2 kali, pesen heula, nyokot, balik deui ka stadion di hari H. Riweuh bos,, komo mun keur di luar kota. Yakin pake sistem online pemasukan maksimal.
Satuju,,di antos tiket onlinena
Heuh bener
Tiket habiiiiis numpuk di calo
satuju pisan!! online ticketing plus korsina bisa milih langsung (jiga online ticketing cinema)
Jual Tiket Online HARGA MATI
menurut saya kalau ada sistem tiket online tirulah pt kereta api, jadi manajemen meyediakan untuk cetak tiket sendiri, minimal ada 3 komputer untuk cetak tiket online, untuk meminimalisir antrian panjang. in shaa alloh persib makin maju, makin berkembang, makin jaya
PERSIB JUARA!!!
Betul sekarang jaman sudah maju dan berbasis teknologi semua, alangkah baik nya pihak manajemen memberlakukan sistem pembelian tiket online di internet khusus di web Persib, setelah nama dan NIK (nomor induk ktp) krna skrg sudah single identity, serta no kursi dan tribun yg dipilih di input kemudian muncul kode booking dan pembayaran bisa dilakukan seperti beli tiket pesawat bisa di ATM, via kredit card, minimarket dll, saya yakin dgn cara seperti ini manajemen tdk akan kecolongan dan keuntungan lbh besar, serta Bobotoh tidak usah mengantri panjang untuk beli tiket.
Tiket onlen alus pisan tp jd loba calo nu nganggur…kudu di kumaha keun si calo na lur??
calo mah sina jualan suuk weh kang!
lamun henteu titah ngojeg weh, beres!
satuju tiket online, animo masyarakat yang jarang ke stadion karena ngurus tiket ribet sering ga dapet tiket jd berpeluang hadir lbh besar, selain itu meminimalisir biaya cetak tiket.
Nya, ke ku emang dipikiran deui tiket online mah, ayeunamah wayahna kedah pesen langsung nya.