GBLA Batal, Umuh Harap Jalak Harupat Bisa Digunakan
Monday, 13 June 2016 | 17:33
Persib Bandung dipastikan urung menggelar pertandingan kandang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Karena stadion bernilai lebih dari 500 milyar tersebut dianggap belum layak untuk menggelar laga yang akan menyedot banyak penonton. Mengingat kondisi stadion yang cukup mengkhawatirkan akibat salah perhitungan konstruksi yang membuat banyak retakan dan pergeseran tanah. Manajer Persib, Umuh Muchtar pun kecewa dengan keputusan tersebut.
Umuh mengaku pihaknya ada dalam situasi sulit karena Persib dijadwalkan menjamu Mitra Kukar pada Sabtu (18/6) mendatang. Itu artinya hanya ada waktu selama 5 hari bagi Maung Bandung mencari rumah baru lantaran Si Jalak Harupat tengah dipugar untuk persiapan PON. Pria berusia 68 tahun itu pun akan berusaha meminta izin kepada pemilik Jalak Harupat untuk membolehkan Persib kembali tampil di sana.
“Alternatif nanti saya secepatnya akan bicarakan dan nyari. Akan usahakan dulu mudah-mudahanan bisa tertolong sama Bupati di Jalak Harupat. Kita akan tinjau ke Jalak bagaimana pengerjaan di sana,” ujar Umuh ketika ditemui di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (13/6).
Persib memang diburu waktu untuk mencari home base baru mengingat gelaran TSC akan terus berlangsung. Sedangkan menunggu Jalak Harupat rampung direnovasi, Maung Bandung akan memainkan total 4 pertandingan kandang. Umuh pun sangat terpukul karena pihaknya sempat diberikan harapan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sayang keputusan akhir menyebut GBLA tidak bisa digunakan.
“Jadi intinya ga bisa, kita juga lagi cari alternatif. Disini saya sayangkan kalau kemarin diberikan gambaran karena kata Walikota tidak masalah. Tapi sekarang saling lempar, jadi sedih lah,” ujarnya.
Umuh sendiri pekan lalu memantau sejauh mana kesiapan GBLA bersama pihak kontraktor. Hasilnya Persib boleh menggnunakan stadion yang berlokasi di kawasan Gedebage tersebut layak dipakai menjadi rumah Persib. Namun informasi terbaru berkata lain ketika laga melawan Mitra Kukar akan mentas kurang dari sepekan.
“Kemarin kan tidak bicara seperti itu. Kalau kemarin bicara ga bisa dipakai, kita bisa cari tempat lain karena kemarin waktunya masih lama,” ungkapnya.

Persib Bandung dipastikan urung menggelar pertandingan kandang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Karena stadion bernilai lebih dari 500 milyar tersebut dianggap belum layak untuk menggelar laga yang akan menyedot banyak penonton. Mengingat kondisi stadion yang cukup mengkhawatirkan akibat salah perhitungan konstruksi yang membuat banyak retakan dan pergeseran tanah. Manajer Persib, Umuh Muchtar pun kecewa dengan keputusan tersebut.
Umuh mengaku pihaknya ada dalam situasi sulit karena Persib dijadwalkan menjamu Mitra Kukar pada Sabtu (18/6) mendatang. Itu artinya hanya ada waktu selama 5 hari bagi Maung Bandung mencari rumah baru lantaran Si Jalak Harupat tengah dipugar untuk persiapan PON. Pria berusia 68 tahun itu pun akan berusaha meminta izin kepada pemilik Jalak Harupat untuk membolehkan Persib kembali tampil di sana.
“Alternatif nanti saya secepatnya akan bicarakan dan nyari. Akan usahakan dulu mudah-mudahanan bisa tertolong sama Bupati di Jalak Harupat. Kita akan tinjau ke Jalak bagaimana pengerjaan di sana,” ujar Umuh ketika ditemui di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (13/6).
Persib memang diburu waktu untuk mencari home base baru mengingat gelaran TSC akan terus berlangsung. Sedangkan menunggu Jalak Harupat rampung direnovasi, Maung Bandung akan memainkan total 4 pertandingan kandang. Umuh pun sangat terpukul karena pihaknya sempat diberikan harapan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sayang keputusan akhir menyebut GBLA tidak bisa digunakan.
“Jadi intinya ga bisa, kita juga lagi cari alternatif. Disini saya sayangkan kalau kemarin diberikan gambaran karena kata Walikota tidak masalah. Tapi sekarang saling lempar, jadi sedih lah,” ujarnya.
Umuh sendiri pekan lalu memantau sejauh mana kesiapan GBLA bersama pihak kontraktor. Hasilnya Persib boleh menggnunakan stadion yang berlokasi di kawasan Gedebage tersebut layak dipakai menjadi rumah Persib. Namun informasi terbaru berkata lain ketika laga melawan Mitra Kukar akan mentas kurang dari sepekan.
“Kemarin kan tidak bicara seperti itu. Kalau kemarin bicara ga bisa dipakai, kita bisa cari tempat lain karena kemarin waktunya masih lama,” ungkapnya.

Keur sakalieun mah sugan d izinan atuh make Si Jalak Harupat,da tos lawan Kukar,away k Gresik nya lur?
Peuriheun GBLA bisa dipake kira2 2030,eta ge mun geus d bere izin.Heheehe
Rek maen d Siliwangi asa kurang sae jukut + penerangana.
Runtuhkeun w atuh dari pada teu tiasa di angge mah. Anggo sawah deui wae. Manfaat kanggo warga. Teu ngaragokan pemandangan. Stadion aya di bdg. Tp teu kenging di anggo. Mnding runtuhken sakantenan
Di stadion siliwangi we ngan batasi tiket masuknya penontonnya sesuakan dengan kapasitas stadion jangan sampai meluber ke pinggir lapangan
Maen di kebon awi weh…da butut ieu maen na
Asana teh GBLA meni teu angeus-angeus pagaweanana dico’o atawa….
GBLA teh nu saha atuh atawa ganti weh ngarana jadi Gelora Bandung Lautan Asmara meh alus ari teu bisa di pake maen bola mah
Cing pang ngetangkeun lah.. 500miliar teh mun artos 5000 dijejerkeun ti bandung nepi kamana?
Duka tah kirang terang, teu acan nyobian sih.
aneh-aneh stadion di jieun keur naon atuh? cobaan pake ..runtuh teu piraku 500 M duit rakyat eta teh…
ngaler ngidul bae…eta duit rakyat ker rakyat..hiji2na jalan urang DEMO kabeh sebagai warga JABAR …rek dipake PON atawa PERSIB nu penting warga JABAR bisa make.
Deeeeuuuhhh…kmha ath ieu teh,cing kang emil tulungan atuh tah karunya,apa neangn sawah garing weh??
Cobi ku urang diemut da 500m teh sanes artos alit atuh, duka pami kabiasan kapungkur masih berlakumah saupami proyek nilaina 1000 tah nu 300nates seep dijalan duka ku naon janten sipemborong otomatis nyandak kauntungannanateh tina artos sesana kabayang panginten saupami 500M nuditerapkeunateh tiasa kabayangnya hatur punten!