Garis Pertahanan Terlalu Tinggi Bukan Rencana
Saturday, 06 July 2019 | 06:37
Kekalahan kedua Persib di Liga 1, diterima secara beruntun, saat bertamu ke kandang Persebaya, Jumat (5/7/2019) di Gelora Bung Tomo. Pekan lalu dikandaskan Bhayangkara FC 1-2, kali ini dijungkalkan Persebaya 0-4.
Maung Bandung tak bertaring. Sebanyak empat gol tercipta malam itu dominan tercipta lewat umpan direct lawan, pertahanan kurang sigap membaca permainan, Amido Balde bomber Persebaya catat hatrick, satu gol lainnya dihempaskan Irfan Jaya.
Garis pertahanan Persib terlalu tinggi kedepan. Sehingga Persebaya punya opsi menaruh bola di belakang Bojan-Saepuloh dimana terdapat ruang kosong yang bisa diserobot Balde dengan keunggulan postur dan kecepatan.
Strategi ini dianggap tak ideal ketika tahu Persebaya punya pemain-pemain cepat macam Irfan Jaya dan Manuchehr Jalilov. Ditambah terlambatnya pemain Persib dalam meredam umpan terobosan. Tim arahan Jajang Nurjaman sukses ekploitasi kelemahan tersebut.
“Karena memang kami terlalu mudah kebobolan. Itu (garis pertahanan tinggi) bukan bagian dari rencana yang disiapkan. Kami seharusnya lebih bermain bertahan dan lebih rapat di area pertahanan,” ungkap Robert.
“Lalu kami harus berdiskusi lagi dengan tim karena itu benar-benar menjadi kelemahan kami tidak begitu cepat untuk meredam umpan terobosan Persebaya,” paparnya.
Robert akui, telah mewanti-wanti pemainnya guna hadang Amido Balde karena ulahnya pula bisa mengkandaskan Persela sebelumnya. Namum, tampaknya mantan penyerang Glasgow Celtic itu bisa manfaatkan kelemahan lawan.
“Kami tahu dia punya kekuatan dalam posturnya dan pertandingan sebelumnya dia menciptakan gol penentu kemenangan 3-2 saat melawan Persela. Kami tahu dia berbahaya, kami sudah lakukan persiapan tapi kami tidak bisa mengatasi dia dan Balde mampu mengekspose kelemahan kami di area tengah pertahanan,” sesalnya.

Kekalahan kedua Persib di Liga 1, diterima secara beruntun, saat bertamu ke kandang Persebaya, Jumat (5/7/2019) di Gelora Bung Tomo. Pekan lalu dikandaskan Bhayangkara FC 1-2, kali ini dijungkalkan Persebaya 0-4.
Maung Bandung tak bertaring. Sebanyak empat gol tercipta malam itu dominan tercipta lewat umpan direct lawan, pertahanan kurang sigap membaca permainan, Amido Balde bomber Persebaya catat hatrick, satu gol lainnya dihempaskan Irfan Jaya.
Garis pertahanan Persib terlalu tinggi kedepan. Sehingga Persebaya punya opsi menaruh bola di belakang Bojan-Saepuloh dimana terdapat ruang kosong yang bisa diserobot Balde dengan keunggulan postur dan kecepatan.
Strategi ini dianggap tak ideal ketika tahu Persebaya punya pemain-pemain cepat macam Irfan Jaya dan Manuchehr Jalilov. Ditambah terlambatnya pemain Persib dalam meredam umpan terobosan. Tim arahan Jajang Nurjaman sukses ekploitasi kelemahan tersebut.
“Karena memang kami terlalu mudah kebobolan. Itu (garis pertahanan tinggi) bukan bagian dari rencana yang disiapkan. Kami seharusnya lebih bermain bertahan dan lebih rapat di area pertahanan,” ungkap Robert.
“Lalu kami harus berdiskusi lagi dengan tim karena itu benar-benar menjadi kelemahan kami tidak begitu cepat untuk meredam umpan terobosan Persebaya,” paparnya.
Robert akui, telah mewanti-wanti pemainnya guna hadang Amido Balde karena ulahnya pula bisa mengkandaskan Persela sebelumnya. Namum, tampaknya mantan penyerang Glasgow Celtic itu bisa manfaatkan kelemahan lawan.
“Kami tahu dia punya kekuatan dalam posturnya dan pertandingan sebelumnya dia menciptakan gol penentu kemenangan 3-2 saat melawan Persela. Kami tahu dia berbahaya, kami sudah lakukan persiapan tapi kami tidak bisa mengatasi dia dan Balde mampu mengekspose kelemahan kami di area tengah pertahanan,” sesalnya.

Jeng pada intina pemain can bisa maen lepas…siga nu baringung ku posisi sorangan..mang artur mun bisa mah di ganti ke putaran 2..beli tandem king eze karunya asa ripuhen di harep
Eze kudu dimandian ey. Kanu tihang wae. bek na ripuh.
Salut mg.janur taktikna efektif euy !
Persib krisis pemimpin di lapangan. Supardi gs ripuh ku umur. Bojan malisic kurang mendatangkan rasa aman. Di tengah Rene mihelic terlalu flamboyan, butuh pendamping bertenaga, tapi lain Hariono nu gs lewat masa jaya na. Aliando butuh pendamping jiga Bauman. Mudah2 an bah Obet bisa cepet mere solusi jitu
Moal bener..jiga mang obet teh gak ada salahna..gak perlu di koreksi..nu kieu mah hese atuh bade nakhoda persib.management..gaet pelatih yg lebuh hebat dari abah gomez..
Ayo persib tetap semangat..Mudah2an jadi pelajaran buat pertandingan selanjutnya..Eleh Menang tetep dukung Persib..Go.go Persibku..
Enya eta bah. Pemaen tengah na kurang sigap dalam nuput permain lawan. Gol pertama ge. Aing nyesek. Ngan dua sentuhan pemain lawan bisa ngegol keun. Saha eta anu ngoper tendangan bebas. Asa ku buru buru teuing bari can siap. Atuh di serobot lawan.
Coach nitip lah next game ulah di kekeak si Eta euy. Lamun seug di kekeak aing bakal moal bisa sare. Ceurik gugulingan. Kade kudu meunang nya.
PERSIB KU SI ROBERT…LEUWIH….
BBUUUUUUTTTTUUUUUUUTTTTT….
Ku sia we kehed latihna