Gagal Tuntaskan Misi, Langkah Persib U-20 Terhenti
Monday, 02 September 2019 | 08:57
Langkah Persib U-20 untuk melaju ke babak 8 besar Liga 1 U-20 2019 terhenti. Itu setelah tim asuhan yadi Mulyadi hanya bisa menutup kualifikasi grup 2 di posisi keempat. Di pertandingan pamungkas fase grup pun Maung Ngora cuma mampu bermain imbang dengan Barito Putera U-20 dengan skor 1-1.
Bermain di Stadion SPOrT Jabar Arcamanik, Minggu (1/11), Persib U-20 membawa misi sulit. Karena harus menang dengan selisih gol yang besar untuk membuka peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik. Sedangkan gol baru bisa tercipta di menit 43 lewat kaki Ahmad Faisal yang bersarang di gawang Muhammad All Qhabit.
Di babak kedua Maung Ngora terus menekan tim lawan dan dengan gigih mencari gol tambahan. Tapi malah gawang mereka yang harus kemasukan di menit 82 oleh tim tamu. Gusti Setiawan bisa cepat bereaksi memanfaatkan kesalahan Mochamad Azam yang tidak mampu menangkap bola silang dengan baik dan melakukan blunder fatal.
Dengan hasil ini Persib harus rela kehilangan tiket melaju ke babak berikutnya. Mereka finish di urutan keempat dengan poin 14 dari total 4 kemenangan, 2 imbang dan 4 kekalahan. Sedangkan tiga jatah lolos dari grup 2 diraih oleh Barito Putera U-20, Persela U-20 dan PSIS U-20.
Pelatih Persib U-20, Yadi Mulyadi mengatakan duel antara anak asuhnya dengan Barito Putera U-20 berlangsung seru. Tetapi di laga tadi Syafril Lestaluhu dan kawan-kawan memang tidak bisa bermain lepas karena ada target khusus agar mereka lolos. Itu membuat serangan kerap dirancang secara terburu-buru.
“Pertandingan yang sangat menarik dan beban buat kami karena seperti diketahui peluang kita untuk lolos itu sangat tipis. Seolah hanya keajaiban yang bisa membawa kita lolos,” terang Yadi dalam jumpa pers usai laga.
Akhirnya Persib terjebak dalam situasi sulit dan malah sering melakukan kesalahan sendiri. Termasuk gol yang bersarang di gawang lahir karena kiper tidak bisa mengamankan bola gampang. Yadi pun siap bertanggung jawab menerima hasil evaluasi pihak manajemen karena gagal memenuhi target.
“Kami tidak mampu lepas dari beban itu, sehingga tadi mainnya terbebani harus menang dengan selisih 8 gol. Tapi saya sebagai pelatih siap dievaluasi manakala target tidak tercapai,” ujar Yadi memungkasi.

Langkah Persib U-20 untuk melaju ke babak 8 besar Liga 1 U-20 2019 terhenti. Itu setelah tim asuhan yadi Mulyadi hanya bisa menutup kualifikasi grup 2 di posisi keempat. Di pertandingan pamungkas fase grup pun Maung Ngora cuma mampu bermain imbang dengan Barito Putera U-20 dengan skor 1-1.
Bermain di Stadion SPOrT Jabar Arcamanik, Minggu (1/11), Persib U-20 membawa misi sulit. Karena harus menang dengan selisih gol yang besar untuk membuka peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik. Sedangkan gol baru bisa tercipta di menit 43 lewat kaki Ahmad Faisal yang bersarang di gawang Muhammad All Qhabit.
Di babak kedua Maung Ngora terus menekan tim lawan dan dengan gigih mencari gol tambahan. Tapi malah gawang mereka yang harus kemasukan di menit 82 oleh tim tamu. Gusti Setiawan bisa cepat bereaksi memanfaatkan kesalahan Mochamad Azam yang tidak mampu menangkap bola silang dengan baik dan melakukan blunder fatal.
Dengan hasil ini Persib harus rela kehilangan tiket melaju ke babak berikutnya. Mereka finish di urutan keempat dengan poin 14 dari total 4 kemenangan, 2 imbang dan 4 kekalahan. Sedangkan tiga jatah lolos dari grup 2 diraih oleh Barito Putera U-20, Persela U-20 dan PSIS U-20.
Pelatih Persib U-20, Yadi Mulyadi mengatakan duel antara anak asuhnya dengan Barito Putera U-20 berlangsung seru. Tetapi di laga tadi Syafril Lestaluhu dan kawan-kawan memang tidak bisa bermain lepas karena ada target khusus agar mereka lolos. Itu membuat serangan kerap dirancang secara terburu-buru.
“Pertandingan yang sangat menarik dan beban buat kami karena seperti diketahui peluang kita untuk lolos itu sangat tipis. Seolah hanya keajaiban yang bisa membawa kita lolos,” terang Yadi dalam jumpa pers usai laga.
Akhirnya Persib terjebak dalam situasi sulit dan malah sering melakukan kesalahan sendiri. Termasuk gol yang bersarang di gawang lahir karena kiper tidak bisa mengamankan bola gampang. Yadi pun siap bertanggung jawab menerima hasil evaluasi pihak manajemen karena gagal memenuhi target.
“Kami tidak mampu lepas dari beban itu, sehingga tadi mainnya terbebani harus menang dengan selisih 8 gol. Tapi saya sebagai pelatih siap dievaluasi manakala target tidak tercapai,” ujar Yadi memungkasi.
