Firman Sayangkan Penundaan Liga
Saturday, 11 April 2015 | 09:21
Pemain senior Persib Firman Utina memandang jika tertundanya jadwal Liga Indonesia (LI) tentu sangat membuat surut semangat motivasi pemain. Dalam wawancaranya Jumat (10/4) sore pasca latihan ia menuturkan pemain tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa patuh pada pengelola liga.
“Lagi enak pemain menghadapi situasi pertandingan, konsentrasi ke pertandingan tiba-tiba ada kabar liga diberhentikan sejenak karena ada masalah, kami pemain hanya mengikuti apa yang diinstruksikan,” ungkap Firman kepada simamaung.com.
PT. LI memutuskan untuk memberhentikan pertandingan yang digelar selama 12 sampai 25 April mendatang. Hal tersebut karena pertimbangan menunggu keputusan hasil kongres luar biasa di tanggal 18 April, terkait polemik PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Malah menurut kabar terakhir, Liga dihentikan oleh PT Liga sampai waktu yang belum ditentukan.
Lebih lanjut Firman mengungkapkan, polemik yang terjadi di tubuh sepak bola Indonesia saat ini, jangan sampai menghalangi ekspresi pemain profesional. Pemain bernomor punggung 15 ini tidak ingin kobaran semangat bertanding dan menjunjung fair play para pelaku sepak bola terhalangi akan polemik ini.
“Bagi kami yang penting jangan menghalangi ekspresi kami untuk bermain, untuk membutikan bahwa sepak bola Indonesia ini bisa berjalan dengan baik, bisa mendapatkan bibit-bibit yang baik untuk tim nasional,” tuturnya.
Pemain yang juga langganan timnas Indonesia ini pun mengaku tidak ingin perihal labilnya jadwal kompetisi domestik mempengaruhi program timnas. Kompetisi dalam negeri dianggap sebagai persiapan para pemain guna dipanggil oleh negaranya. Lalu, jangan melupakan TC timnas yang harus dijajal sejak dini dan matang.
“Saya takut, jangan sampai keganggu ke program timnas. Karena situasi ini, FIFA enggak mau tahu. Kalau jadwal harus sperti ini, timnas bakal sulit dapat waktu persiapan kan,” ujarnya mengkritisi.
Pemain asal Manado ini pun menambahkan, sungguh sangat prihatin melihat para pemain muda yang sudah masuk di klub profesional. Jika tidak berkompetisi pemain tersebut bakal sulit mendapatkan pengalaman dan berdampak pada timnas Indonesia sendiri.
“Kalau pemain tidak berkompetisi, gimana dia bisa mempersiapkan diri dia dari teknik pengalaman bermain,” pungkasnya.

Pemain senior Persib Firman Utina memandang jika tertundanya jadwal Liga Indonesia (LI) tentu sangat membuat surut semangat motivasi pemain. Dalam wawancaranya Jumat (10/4) sore pasca latihan ia menuturkan pemain tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa patuh pada pengelola liga.
“Lagi enak pemain menghadapi situasi pertandingan, konsentrasi ke pertandingan tiba-tiba ada kabar liga diberhentikan sejenak karena ada masalah, kami pemain hanya mengikuti apa yang diinstruksikan,” ungkap Firman kepada simamaung.com.
PT. LI memutuskan untuk memberhentikan pertandingan yang digelar selama 12 sampai 25 April mendatang. Hal tersebut karena pertimbangan menunggu keputusan hasil kongres luar biasa di tanggal 18 April, terkait polemik PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Malah menurut kabar terakhir, Liga dihentikan oleh PT Liga sampai waktu yang belum ditentukan.
Lebih lanjut Firman mengungkapkan, polemik yang terjadi di tubuh sepak bola Indonesia saat ini, jangan sampai menghalangi ekspresi pemain profesional. Pemain bernomor punggung 15 ini tidak ingin kobaran semangat bertanding dan menjunjung fair play para pelaku sepak bola terhalangi akan polemik ini.
“Bagi kami yang penting jangan menghalangi ekspresi kami untuk bermain, untuk membutikan bahwa sepak bola Indonesia ini bisa berjalan dengan baik, bisa mendapatkan bibit-bibit yang baik untuk tim nasional,” tuturnya.
Pemain yang juga langganan timnas Indonesia ini pun mengaku tidak ingin perihal labilnya jadwal kompetisi domestik mempengaruhi program timnas. Kompetisi dalam negeri dianggap sebagai persiapan para pemain guna dipanggil oleh negaranya. Lalu, jangan melupakan TC timnas yang harus dijajal sejak dini dan matang.
“Saya takut, jangan sampai keganggu ke program timnas. Karena situasi ini, FIFA enggak mau tahu. Kalau jadwal harus sperti ini, timnas bakal sulit dapat waktu persiapan kan,” ujarnya mengkritisi.
Pemain asal Manado ini pun menambahkan, sungguh sangat prihatin melihat para pemain muda yang sudah masuk di klub profesional. Jika tidak berkompetisi pemain tersebut bakal sulit mendapatkan pengalaman dan berdampak pada timnas Indonesia sendiri.
“Kalau pemain tidak berkompetisi, gimana dia bisa mempersiapkan diri dia dari teknik pengalaman bermain,” pungkasnya.

Bangsa ini tidak mau sepakbolanya maju, baru saja beres perselisihan krn dualisme kompetisi baru 1 tahun eh sekarang ada BOPI dan menpora baru merecoki kompetisi kapan mau beresnya
Dewasa keneh mang Firman dibandingkeun jeung jelema pinter tp ka belinger . Ari ngaromong siga nu enya,da hayang di palercaya : Indonesia pasti bisa, Indon pasti meunang…….lamun ka ayaan kieu terus saratus tahun deui ka hareup, dari pada maju kalah ka mundur,rek dimana bisa, rek dimana meunang……paling meunang ka wirang
Hanya krn 2 klub yg tdk lolos verifikasi mengorbankan 16 klub lainnya, sungguh ironis negeri ini yg dihuni oleh ratusan juta warganya tapi mampu mengelola olah raga spk bola yg hanya dijalnkan oleh segelintir pemain dan official, smpai kapanpun spk bola kita tak akan maju kalau pengurus dan pemerintahannya tidak sejalan dan mengedepankan ego masing2 utk kpntingan pribadi
Hese Ari Olahraga dijadikeun ajang politik, Aturan weh pabeulit
mensana in corpore sano, menpora ra iso pergi sono !
Beu….aya hiji kirung pinuh ku japati..japati kaluar disada ngok ngokan..!!!
Walaupun liga di tunda.. mudah 2 an persib bisa konsentrasi di ajang AFC Cup.. dan menang melawan Lao FC
test komen