Firman: Diklat Persib Bukan Lawan Sepadan Untuk Persib
Saturday, 04 January 2014 | 21:43
Senada dengan head coach Jajang Nurjaman, gelandang Persib Bandung Firman Utina pun mengakui bahwa tidak banyak yang didapat timnya dari partai ujicoba melawan Diklat Persib. Firman mengatakan karena lawan tidak seimbang, maka ia dan rekan-rekannya tidak bisa mengaplikasikan secara utuh materi dan program yang sudah dirancang tim dalam latihan.
Tanpa perlawanan berarti, Persib menang telak dari Dilkat Persib dengan skor 9-0. Di babak pertama Persib hanya mencetak 2 gol karena tim lawan yang bermain cenderung bertahan. Di paruh kedua, Persib semakin mendominasi dengan menambah 7 gol dalam partai ujicoba yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (4/1) sore.
“Sebenarnya dari pertandingan ini kan pengen lihat kinerja tim. Gimana saat diserang? Bagaimana ketika menyerang? Tapi saya rasa apa yang kita inginkan ga dapat dari pertandingan ini. Tim lawan sendiri di babak satu memakai pola bertahan. Sehingga menurut saya (tujuan atau target) tidak dapat di pertandingan ini. Terus terang lawan dengan kelompok usia 15 sampai 19 ini, bukan lawan kita,” ungkap Firman kepada Simamaung setelah pertandingan.
Pemain kelahiran Manado inipun menambahkan bahwa lawan yang tidak sepadan pun mempengaruhi mental bertanding rekan-rekannya di lapangan. Bukannya menikmati permainan, melawan tim yang level kualitasnya jauh di bawah, menurut Firman justru membuat konsentrasi buyar.
“Saya rasa kita ga dapat banyak dari pertandingan ini. Karena lawannya yang tidak bisa mengimbangi sehingga akhirnya mengakibatkan konsentrasi pemain buyar dan ada sedikit high emotional (emosi tinggi). Sekali lagi, lawannya tidak seimbang. Seharusnya kita melawan tim yang lebih sepadan atau setidaknya levelnya mendekati,” tutupnya.

Senada dengan head coach Jajang Nurjaman, gelandang Persib Bandung Firman Utina pun mengakui bahwa tidak banyak yang didapat timnya dari partai ujicoba melawan Diklat Persib. Firman mengatakan karena lawan tidak seimbang, maka ia dan rekan-rekannya tidak bisa mengaplikasikan secara utuh materi dan program yang sudah dirancang tim dalam latihan.
Tanpa perlawanan berarti, Persib menang telak dari Dilkat Persib dengan skor 9-0. Di babak pertama Persib hanya mencetak 2 gol karena tim lawan yang bermain cenderung bertahan. Di paruh kedua, Persib semakin mendominasi dengan menambah 7 gol dalam partai ujicoba yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (4/1) sore.
“Sebenarnya dari pertandingan ini kan pengen lihat kinerja tim. Gimana saat diserang? Bagaimana ketika menyerang? Tapi saya rasa apa yang kita inginkan ga dapat dari pertandingan ini. Tim lawan sendiri di babak satu memakai pola bertahan. Sehingga menurut saya (tujuan atau target) tidak dapat di pertandingan ini. Terus terang lawan dengan kelompok usia 15 sampai 19 ini, bukan lawan kita,” ungkap Firman kepada Simamaung setelah pertandingan.
Pemain kelahiran Manado inipun menambahkan bahwa lawan yang tidak sepadan pun mempengaruhi mental bertanding rekan-rekannya di lapangan. Bukannya menikmati permainan, melawan tim yang level kualitasnya jauh di bawah, menurut Firman justru membuat konsentrasi buyar.
“Saya rasa kita ga dapat banyak dari pertandingan ini. Karena lawannya yang tidak bisa mengimbangi sehingga akhirnya mengakibatkan konsentrasi pemain buyar dan ada sedikit high emotional (emosi tinggi). Sekali lagi, lawannya tidak seimbang. Seharusnya kita melawan tim yang lebih sepadan atau setidaknya levelnya mendekati,” tutupnya.

Coba lawan persibangga deui atuh lamun susah neang lawan salepel mah, jiga taun kamari ge geus ‘bikin repot’ persib…
Inter Milan nu sa level jeung Persib mah…
Nanaonan atuh make daek diadukeun jeung barudak leutik… Teu profesional pisan si janur teh…
di adukeun jeung barudak titipan hungkul atuh!!!
di IIC kan lawan na sapadan tah.. buktikeun weh nya.. 🙂
Teu nyobian ka kuningan kang janur?? Aya pesik didieu..biasana sok tur ka kuningan persib teh…
sok teu malikir pisan atuh nya,
siga lain pemain bola wae… cik atuh mun he’eh hayang siga nu di omongkeun, neangan lawan teh nu saluhureun kualitasna.. lain ieu mah neangan lawan teh nu teu sabanding.. siga nu tara mikir pisan..
kalah hayuh w nyorocos kitu kieu, bari teu bisa dibuktikeun ieuh..