FIFA Ancam Sanksi
Saturday, 08 January 2011 | 06:04Lewat Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA, Thierry Regenass, federasi sepak bola dunia tersebut mengancam akan memberi sanksi jika gelaran perdana Liga Primer Indonesia akan tetap dilaksanakan sabtu (8/1) sore ini di Solo. Kemungkinan dijatuhinya sanksi ini disebabkan LPI sampai saat ini belum diakui oleh PSSI sebagai kompetisi sepakbola resmi di tanah air.
“Kami belum menerima laporan resmi apa pun tentang hal ini, tetapi liga itu kemungkinan akan mulai berjalan besok. Kami sadar akan situasi tersebut dan bila itu tetap berjalan, hal itu akan ditangani Komite FIFA dan sanksi akan diberikan,” kata Regenass seperti yang dilansir Reuters hari Jumat (7/1).
Pernyataan singkat ini dingkapkan Regenass di Doha, Qatar, dimana pada saat bersamaan, beberapa petinggi dari PSSI pun berada di kota yang sama dalam rangka Piala Asia 2011.
Belum dapat dipastikan siapa yang akan dikenasi sanksi dan seperti apa sanksi yang akan didapat, karena pejabat FIFA yang pernah menjadi utusan FIFA saat PSSI menggelar Musyawarah Luar Biasa untuk mengesahkan Statuta PSSI yang telah diratifikasi FIFA di Hotel Mercure, Ancol tahun 2009 lalu tersebut tidak mengungkapkannya secara detil.
Namun ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama adalah sanksi terhadap LPI beserta segala komponen yang terlibat didalamnya seperti pemain, pelatih, pengurus, dan sebagainya. Serta kemungkinan kedua adalah dibekukannya Indonesia dari kegiatan sepak bola dunia karena campur tangan pemerintah, jika LPI dianggap mencerminkan sebuah intervensi pemerintah.
Sementara itu, juru bicara LPI, Abi Hasantoso justru melihat ancaman FIFA ini sebagai pintu untuk terbukanya dialog antara LPI dengan FIFA. “Andai FIFA kasih sanksi, itu justru hal baik. Itu karpet merah kami menuju pintu dialog dengan FIFA untuk jelaskan seperti apa LPI,” ujar Abi Hasantoso.
Pihak LPI sendiri disebut Abi sudah sangat siap jika kelak FIFA mengundang mereka untuk menjelaskan apa itu Liga Primer Indonesia. Pihaknya mempunyai tim hukum yang akan memaparkan betapa sepak bola Indonesia harus direformasi.
Hal ini bisa dijabarkan lewat Buku Putih Reformasi Sepakbola Indonesia yang didalamnya terdapat banyak bahan kajian, diantaranya meliputi aspek bisnis, pembinaan, dan organisasi.

Lewat Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA, Thierry Regenass, federasi sepak bola dunia tersebut mengancam akan memberi sanksi jika gelaran perdana Liga Primer Indonesia akan tetap dilaksanakan sabtu (8/1) sore ini di Solo. Kemungkinan dijatuhinya sanksi ini disebabkan LPI sampai saat ini belum diakui oleh PSSI sebagai kompetisi sepakbola resmi di tanah air.
“Kami belum menerima laporan resmi apa pun tentang hal ini, tetapi liga itu kemungkinan akan mulai berjalan besok. Kami sadar akan situasi tersebut dan bila itu tetap berjalan, hal itu akan ditangani Komite FIFA dan sanksi akan diberikan,” kata Regenass seperti yang dilansir Reuters hari Jumat (7/1).
Pernyataan singkat ini dingkapkan Regenass di Doha, Qatar, dimana pada saat bersamaan, beberapa petinggi dari PSSI pun berada di kota yang sama dalam rangka Piala Asia 2011.
Belum dapat dipastikan siapa yang akan dikenasi sanksi dan seperti apa sanksi yang akan didapat, karena pejabat FIFA yang pernah menjadi utusan FIFA saat PSSI menggelar Musyawarah Luar Biasa untuk mengesahkan Statuta PSSI yang telah diratifikasi FIFA di Hotel Mercure, Ancol tahun 2009 lalu tersebut tidak mengungkapkannya secara detil.
Namun ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama adalah sanksi terhadap LPI beserta segala komponen yang terlibat didalamnya seperti pemain, pelatih, pengurus, dan sebagainya. Serta kemungkinan kedua adalah dibekukannya Indonesia dari kegiatan sepak bola dunia karena campur tangan pemerintah, jika LPI dianggap mencerminkan sebuah intervensi pemerintah.
Sementara itu, juru bicara LPI, Abi Hasantoso justru melihat ancaman FIFA ini sebagai pintu untuk terbukanya dialog antara LPI dengan FIFA. “Andai FIFA kasih sanksi, itu justru hal baik. Itu karpet merah kami menuju pintu dialog dengan FIFA untuk jelaskan seperti apa LPI,” ujar Abi Hasantoso.
Pihak LPI sendiri disebut Abi sudah sangat siap jika kelak FIFA mengundang mereka untuk menjelaskan apa itu Liga Primer Indonesia. Pihaknya mempunyai tim hukum yang akan memaparkan betapa sepak bola Indonesia harus direformasi.
Hal ini bisa dijabarkan lewat Buku Putih Reformasi Sepakbola Indonesia yang didalamnya terdapat banyak bahan kajian, diantaranya meliputi aspek bisnis, pembinaan, dan organisasi.

Jika Kalian menginginkan persepakbolaan di Indonesia ini maju maka dukunglah dengan Memberikan dukungan yang positif dan membangun bukanya membuat Liga Tandingan Seperti sekarang. Saya harap segera BUBARKAN LPI itu bisa merusak citra sepakbola Indonesia di mata Dunia.