Ferdinand Kecewa Dengan Umpatan Penonton
Sunday, 05 January 2014 | 14:33
Kemenangan mutlak kembali diraih Persib Bandung ketika menghajar para Maung Ngora yang tergabung dalam Diklat Persib U-19 dengan skor 9-0. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tersebut Persib bermain trengginas dengan menggelontorkan gol-gol ke gawang tim “adik-adiknya” tersebut. Salah satunya adalah Ferdinand Alfred Sinaga yang mencetak 2 gol di babak pertama.
Hanya saja ganasnya performa Ferdinand harus tercoreng dengan gestur tubuhnya yang seakan menantang penonton yang menyorakinya. Ferdinand pun akhirnya angkat bicara mengenai kejadian yang terjadi di awal babak kedua itu. Menurut Ferdinand, para penonton menyorakinya dengan kata-kata yang kasar sehingga cukup menyulut emosinya. Mantan pemain Persib Junior ini menyatakan bahwa ada cara lain untuk melontarkan kritik, seperti berbicara dengan santun bukan dengan umpatan kata-kata kasar.
“Untuk para penonton yang kurang ajar tolong berbicara lah dengan santun. Semua pemain bisa menerima kritikan. Kritikan sepedas apapun akan kita terima. Tetapi dengan cara bicara yang santun, maka kita pemain akan membalas dengan santun juga,” ujar Ferdinand usai laga, Sabtu (4/1).
Pemain yang terkenal dengan emosinya yang kerap meledak-ledak ini mengungkapkan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang memiliki emosi. Apalagi kondisinya mereka sedang bertanding yang otomatis faktor kelelahan akan mempengaruhi tingkat emosional seseorang. Ferdinand hanya mengingatkan bahwa seluruh pesepakbola termasuk para pemain Persib ingin memberikan yang terbaik kepada supporter yang setia mendukungnya.
“Kalau mereka mengkritik dengan tidak santun, ya kita juga sama-sama manusia yang memiliki emosi. Apalagi kita sedang capek ketika berada di lapangan. Kalau mereka santun kita juga akan santun. Setiap pemain pasti ingin memberikan yang terbaik untuk penonton dan supporter,” pungkas Ferdinand.

Kemenangan mutlak kembali diraih Persib Bandung ketika menghajar para Maung Ngora yang tergabung dalam Diklat Persib U-19 dengan skor 9-0. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tersebut Persib bermain trengginas dengan menggelontorkan gol-gol ke gawang tim “adik-adiknya” tersebut. Salah satunya adalah Ferdinand Alfred Sinaga yang mencetak 2 gol di babak pertama.
Hanya saja ganasnya performa Ferdinand harus tercoreng dengan gestur tubuhnya yang seakan menantang penonton yang menyorakinya. Ferdinand pun akhirnya angkat bicara mengenai kejadian yang terjadi di awal babak kedua itu. Menurut Ferdinand, para penonton menyorakinya dengan kata-kata yang kasar sehingga cukup menyulut emosinya. Mantan pemain Persib Junior ini menyatakan bahwa ada cara lain untuk melontarkan kritik, seperti berbicara dengan santun bukan dengan umpatan kata-kata kasar.
“Untuk para penonton yang kurang ajar tolong berbicara lah dengan santun. Semua pemain bisa menerima kritikan. Kritikan sepedas apapun akan kita terima. Tetapi dengan cara bicara yang santun, maka kita pemain akan membalas dengan santun juga,” ujar Ferdinand usai laga, Sabtu (4/1).
Pemain yang terkenal dengan emosinya yang kerap meledak-ledak ini mengungkapkan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang memiliki emosi. Apalagi kondisinya mereka sedang bertanding yang otomatis faktor kelelahan akan mempengaruhi tingkat emosional seseorang. Ferdinand hanya mengingatkan bahwa seluruh pesepakbola termasuk para pemain Persib ingin memberikan yang terbaik kepada supporter yang setia mendukungnya.
“Kalau mereka mengkritik dengan tidak santun, ya kita juga sama-sama manusia yang memiliki emosi. Apalagi kita sedang capek ketika berada di lapangan. Kalau mereka santun kita juga akan santun. Setiap pemain pasti ingin memberikan yang terbaik untuk penonton dan supporter,” pungkas Ferdinand.

Dukung n doanya bagi persib, biar jadi juara tahun ini, aamiin. Manajmen, pemain n bobotoh kompak satu hati,damai,tertib n juara. Kalah-menang namanya permainan, sepak bola adalah hiburan, semua suporter adalah saudara, sebangsa setanah air. hidup damai lebih indah, bisa berdampingan, kemana-mana aman n selamat.
Bade masihan kritik mah mangga bae, ngan kudu aya porsina.
Butuh waktu kanggo proses pembentukan tim, sing salabar we ..
Mun hayang meunang mah sok we maraen sorangan, maen bola teh teu gampang.