Farshad Pahami Kekecewaan Suporter Karena Kalah dari Rival
Saturday, 08 May 2021 | 13:09
Kekalahan dari Persija Jakarta di final Piala Menpora 2021 menjadi peristiwa yang menyesakkan bagi suporter Persib. Farshad Noor mengatakan, dia memahami kekecewaan tersebut karena ini laga penuh gengsi. Tapi dirinya juga tidak bisa banyak membantu karena secara kondisi jauh dari kata ideal.
“Iya bagi saya, saya paham perasaan dari fans. Tapi bagi saya, bisa ditanyakan pada seseorang yang tidak bermain sepakbola 1,5 tahun (itu menyulitkan). Saya tidak bermain di level profesional 1,5 tahun karena corona dan keputusan saya pergi ke Dubai,” ujarnya ketika diwawancara.
Sejak berpisah dari klub asal Siprus, Nea Salamis, dirinya absen cukup lama. Lalu tiba tawaran bergabung dengan Maung Bandung yang akan bermain di Piala Menpora 2021. Akhirnya dia bersedia bergabung, namun tidak banyak waktu bagi dia untuk memulihkan kondisi dan sentuhannya.
Dia bahkan datang di turnamen yang sudah berjalan sehingga sulit mengimbangi pemain lain. “Saya mendapat tawaran bagus dari Persib lalu saya datang. Memang saya diberi waktu untuk mengembalikan performa tapi waktunya terlalu singkat dari yang diharapkan,” lanjutnya.
Dampak dari kekalahan dari tim rival pun dirasakan oleh Farshad. Bahkan dia juga dianggap jadi kambing hitam atas catatan minor tersebut karena dinilai tidak bisa membantu klub. Gelandang jebolan akademi PSV Eindhoven itu paham dengan apa yang dialami suporter.
“Tidak. Untuk suporter tentu mereka boleh saja marah. Sebagai contoh, jika saya menyaksikan Real Madrid karena saya sebagai fans, saya tidak tahu situasi yang sedang terjadi dengan pemain. Tapi rekan setim, tim pelatih dan orang lain di klub mereka tahu dan seharusnya mereka melindungimu,” jelasnya.
“Saya tidak tahu, saya terkejut tapi tidak marah atau sedih. Ini justru menjadi motivasi bagi saya membuktikan bahwa mereka salah. Soal bagaimana mereka membandingkan saya. itu bagus, saya belajar dari itu dan saya masuk ke tim nasional,” tukasnya.

Kekalahan dari Persija Jakarta di final Piala Menpora 2021 menjadi peristiwa yang menyesakkan bagi suporter Persib. Farshad Noor mengatakan, dia memahami kekecewaan tersebut karena ini laga penuh gengsi. Tapi dirinya juga tidak bisa banyak membantu karena secara kondisi jauh dari kata ideal.
“Iya bagi saya, saya paham perasaan dari fans. Tapi bagi saya, bisa ditanyakan pada seseorang yang tidak bermain sepakbola 1,5 tahun (itu menyulitkan). Saya tidak bermain di level profesional 1,5 tahun karena corona dan keputusan saya pergi ke Dubai,” ujarnya ketika diwawancara.
Sejak berpisah dari klub asal Siprus, Nea Salamis, dirinya absen cukup lama. Lalu tiba tawaran bergabung dengan Maung Bandung yang akan bermain di Piala Menpora 2021. Akhirnya dia bersedia bergabung, namun tidak banyak waktu bagi dia untuk memulihkan kondisi dan sentuhannya.
Dia bahkan datang di turnamen yang sudah berjalan sehingga sulit mengimbangi pemain lain. “Saya mendapat tawaran bagus dari Persib lalu saya datang. Memang saya diberi waktu untuk mengembalikan performa tapi waktunya terlalu singkat dari yang diharapkan,” lanjutnya.
Dampak dari kekalahan dari tim rival pun dirasakan oleh Farshad. Bahkan dia juga dianggap jadi kambing hitam atas catatan minor tersebut karena dinilai tidak bisa membantu klub. Gelandang jebolan akademi PSV Eindhoven itu paham dengan apa yang dialami suporter.
“Tidak. Untuk suporter tentu mereka boleh saja marah. Sebagai contoh, jika saya menyaksikan Real Madrid karena saya sebagai fans, saya tidak tahu situasi yang sedang terjadi dengan pemain. Tapi rekan setim, tim pelatih dan orang lain di klub mereka tahu dan seharusnya mereka melindungimu,” jelasnya.
“Saya tidak tahu, saya terkejut tapi tidak marah atau sedih. Ini justru menjadi motivasi bagi saya membuktikan bahwa mereka salah. Soal bagaimana mereka membandingkan saya. itu bagus, saya belajar dari itu dan saya masuk ke tim nasional,” tukasnya.

Emang goreng…
Loba alesan ah, sarua we pamaen lokal ge teu maraen salila corona mah, nu jelas olah bola jeung fisik na ge lemah pisan silaing jang