
Eks gelandang Persib, Farshad Noor mengaku antusias untuk memainkan uji coba internasional melawan Indonesia. Sebab ajang itu bisa menjadi kesempatannya menunjukkan kemampuan setelah didepak Maung Bandung. Mengingat dia merasa tidak diberi waktu yang pantas untuk beradaptasi.
Tim nasional Afghanistan rencananya akan bertemu Indonesia dalam laga persahabatan di Dubai pada 25 Mei mendatang. Dirinya mengaku ingin ‘menggoda’ klub-klub terutama klub tanah air untuk merekrutnya. Karena Piala Menpora terlalu singkat dan dia belum dalam kondisi fit.
“Ya tentu saja, saya menantikan itu. Mereka bisa melihat saya nanti ketika melawan Indonesia tentunya. Mereka bisa menemukan bagaimana cara kami bermain. Karena seakan mudah berbicara ‘datang ke Piala Menpora dan buktikan itu’,” terang Farshad ketika diwawancara di Soccer Republic.
Farshad juga bercerita mengenai kerjasama singkatnya di Persib. Ketika didatangkan ke Indonesia, dia diminta untuk memanfaatkan turnamen pramusim ini untuk memulihkan fisik setelah lama tidak bermain. Dia sama sekali tidak diberi tahu bahwa di Piala Menpora akan menjadi ajang percobaan baginya.
Semua berjalan normal hingga Maung Bandung bermain di semi final. Tapi semua berubah saat tim melaju ke final untuk menghadapi Persija Jakarta. Dia mendadak diberi informasi bahwa di Piala Menpora nasibnya akan ditentukan. Akhirnya Farshad dicoret karena dirasa tidak sesuai ekspektasi.
“Itu bukan rencana di awal, mereka mengatakan pada saya saat tiba bahwa Piala Menpora itu adalah untuk memulihkan kondisi kembali fit. Tidak ada yang memberi tahu saya soal trial. Dan ketika kamu lolos ke partai final, tiba-tiba statusnya menjadi trial. Saya katakan, ini mustahil bagi saya untuk bisa menunjukkan pada kalian,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa sejak awal pihak klub langsung memberi sodoran kontrak dengan durasi satu tahun opsi perpanjangan. Bukan kontrak yang menyatakan dia berstatus sebagai pemain seleksi. “Ya kontraknya 1+1 bukan trial, tapi kontraknya diputus. Tidak ada kata trial sebelumnya, itu menjadi trial ketika kami bertanding melawan Persija,” ujarnya.
Untuk rencana terdekat, pemain berusia 26 tahun ini lebih memustakan konsentrasinya untuk melakukan pemusatan latihan dengan tim nasional. Setelah itu baru dia mulai mencari pelabuhan baru bagi karirnya. Diakui olehnya, bermain di klub Indonesia menjadi opsi yang menarik.
“Rencana saya hanya fokus bersama tim nasional. Tapi saya sebelumnya pernah berbicara untuk tetap di Indonesia, saya ingin mencari tim yang mampu membayar saya dengan layak, tidak begitu rendah atau mendekati Persib. Saya berharap bisa tinggal di sini, saya suka berada di sini, saya suka orang-orangnya, negaranya, hanya tinggal bagaimana saya menyesuiakan gaya bermain, itu saja,” tukasnya.
budak baong
07/05/2021 at 21:43
hm….. jadi ingat pepetah
Kejamnya Ibu Tiri tak sekejam….. (persib?)
volacvalicvekokic
08/05/2021 at 00:49
karunya euy… yakin saya ini pemain berkelas, visinya kelihatan bagus, tapi saat itu fisiknya memang tidak mendukung, jadi agak kaget dengan permainan cepat team-team peserta.
ayo buktikan bro
Ad7at
08/05/2021 at 09:14
Banyak Pemain asing nu ditolak ku persib jadi alus diluar tenang saja
Libbie
09/05/2021 at 01:27
Memang sih jadi terkesan tidak profesional Persib, tapi kelihatannya bukan masalah fisik, tapi lebih ke gaya permainan… setelah kehilangan Mas Har dan Kim, Persib butuh fighter… Persib masih punya Aziz, Beckham, Zola, dll walau Farshad mungkin bisa lebih bagus dari mereka kalau sudah fit… sayngnya kalau diambil klub lain di Indonesia dan main bagus disana