Emral: Imbang Adalah Hasil Terbaik
Wednesday, 15 April 2015 | 23:57
Pelatih Persib di AFC Cup Emral Abus menilai skor 0-0 adalah hasil yang cukup adil untuk kedua kesebelasan. Lao FC harus menerima kenyataan ditahan imbang di kandangnya sendiri di National Sports Complex Stadium, Vientiane. Hasil ini membuat wakil negara Laos tersebut semakin terpuruk di dasar klasemen grup H.
Pertandingan yang gagal disiarkan salah satu stasiun televisi Nasional di Indonesia itu dinilai Emral berlangsung sangat ketat. Kedua kubu melancarkan beberapa serangan yang sama-sama membahayakan gawang masing-masing. Para pemain pun terlihat sangat berhati-hati dalam positioning bola dan bermain penuh kedisiplinan tinggi.
“Kedua tim bermain dengan hati-hati, tapi beberapa kali juga terjadi jual beli serangan. Kami melihat semangat pemain cukup tinggi dan hasil imbang memang yang terbaik,” papar Emral saat konfrensi pers.
Emral pun menambahkan, pelatih David Booth sudah mengenal karakteristik punggawa Maung Bandung, sehingga ia menginstruksikan anak asuhannya untuk mematikan kedua sayap. Terbukti aliran bola dari tengah kepada M. Ridwan dan Atep beberapa kali bisa diatasi.
“Sepakbola itu permainan terbuka, ada peluang main jauh dan itu yang dicoba oleh kita. Dan akhirnya kita juga main bola pendek lagi. Lawan sudah mengatongi permainan kita dan mereka juga sudah mengantisipasi,” bebernya.
Pada pertandingan yang digelar berbarengan dengan hari raya itu negeri Laos itu pun, Atep dkk. dipaksa bermain menunggu pada babak kedua. Serangan balik kerap dijadikan andalan dengan melakukan long placcing ke jantung pertahanan lawan. Kiper Lao FC yang diturunkan pun Vathana bermain cemerlang dengan menggagalkan beberapa kali tendangan yang mengarah kepadanya.
“Pemain belakang melakukan umpan jauh itu normal, mungkin hanya 2 sampai 3 kali Vladimir (Vujovic) dan (Abdul) Rahman melakukan long pass. Pertahanan mereka (Lao Toyota) pun bagus,” tandasnya.

Pelatih Persib di AFC Cup Emral Abus menilai skor 0-0 adalah hasil yang cukup adil untuk kedua kesebelasan. Lao FC harus menerima kenyataan ditahan imbang di kandangnya sendiri di National Sports Complex Stadium, Vientiane. Hasil ini membuat wakil negara Laos tersebut semakin terpuruk di dasar klasemen grup H.
Pertandingan yang gagal disiarkan salah satu stasiun televisi Nasional di Indonesia itu dinilai Emral berlangsung sangat ketat. Kedua kubu melancarkan beberapa serangan yang sama-sama membahayakan gawang masing-masing. Para pemain pun terlihat sangat berhati-hati dalam positioning bola dan bermain penuh kedisiplinan tinggi.
“Kedua tim bermain dengan hati-hati, tapi beberapa kali juga terjadi jual beli serangan. Kami melihat semangat pemain cukup tinggi dan hasil imbang memang yang terbaik,” papar Emral saat konfrensi pers.
Emral pun menambahkan, pelatih David Booth sudah mengenal karakteristik punggawa Maung Bandung, sehingga ia menginstruksikan anak asuhannya untuk mematikan kedua sayap. Terbukti aliran bola dari tengah kepada M. Ridwan dan Atep beberapa kali bisa diatasi.
“Sepakbola itu permainan terbuka, ada peluang main jauh dan itu yang dicoba oleh kita. Dan akhirnya kita juga main bola pendek lagi. Lawan sudah mengatongi permainan kita dan mereka juga sudah mengantisipasi,” bebernya.
Pada pertandingan yang digelar berbarengan dengan hari raya itu negeri Laos itu pun, Atep dkk. dipaksa bermain menunggu pada babak kedua. Serangan balik kerap dijadikan andalan dengan melakukan long placcing ke jantung pertahanan lawan. Kiper Lao FC yang diturunkan pun Vathana bermain cemerlang dengan menggagalkan beberapa kali tendangan yang mengarah kepadanya.
“Pemain belakang melakukan umpan jauh itu normal, mungkin hanya 2 sampai 3 kali Vladimir (Vujovic) dan (Abdul) Rahman melakukan long pass. Pertahanan mereka (Lao Toyota) pun bagus,” tandasnya.

Jangan Puas Dulu Sib!!!
Lawan-lawan Persib di AFC ini bukan padanan Persib. AFC league ini kasta rendah. Klub dari Thailand tdk ada yg bermain di AFC League. Mereka sudah mampu berbicara di Champion League Asia. Bahkan kemarin klub Thailand, Chonburi FC, bisa mengalahkan klub Jepang, Gamba Osaka di Jepang.
Permainan tak enak di tonton,serangan gari sayap tak kelihatan karena terlalu hati2 bermaen seperti demam panggung…. masih bagus bisa ambil poin 1
hasil imbang hasil yang baik alhamdulillah… tapi kalo menang baru hasil yang terbaik… sanes kitu lur? gudlak sib!
Peran pelatih mutlak diperlukan saat tim seperti main hilang akal. Kelihatan mana pelatih yang mampu meracik strategi dan memotivasi pemain dan mana yang tidak..!
Masukan buat team pelatih,
“Harus ada pelatih khusus buat sektor depan/penyerang,seperi kang away buat pelatih kiper,biar lebih mengigit,mungkin kang ajat sudrajat bisa di libatkan, agar kang janur & kang imral abus khusus meracik strategi.., terima kasih
sering membedakan strategi pada saat tandang dan kandang jadi bikin pemaen bingung dan kurang percaya diri, sementara type permaenan persib adalah impresip.
makanya setiap tandang hasilnya dan permaenannya tidak memuaskan.
kabeh pamaen geus boga motivasi keur menang keun pertandingan..naha pelatih sok pesimis majarkeun menang poin hiji geus cukup… mun bisa tiap pertandingan anggap siga final anu kudu juara…
penyerangan tak terlihat, bertahan tak terlihat,strategi tak terlihat,peran pemain dan pelatih pun tak terlihat,, da emang sayah mah teu lalajo ketang
Tang kumeli kentamg ngek ngek..!!