Emil: Persib Bisa Segera Bertanding Lagi, Asalkan
Wednesday, 20 May 2020 | 19:05
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai Persib bisa kembali menggelar pertandingan liga dalam waktu dekat (Juni/Juli). Syaratnya andai masyarakat yang sebagian besar adalah Bobotoh ikut mematuhi imbauan-imbauan pemerintah.
Seperti halnya dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemudian menahan diri untuk tidak mudik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Semua rindu kehidupan normal, semua rindu Persib berlaga tanpa skat, tanpa pengap. Namun untuk kembali menyaksikan Persib bertanding Emil mengajak Bobotoh melalui klub kebanggaannya untuk sama-sama memerangi pandemi.
“Sudah rindu nyetadion lagi, kita rindu pertandingan. Sekarang saya kasih kabar baik, itu bisa dilakukan. Kami akan memberikan rapot kewaspadaan kepada daerah-daerah, berdasarkan kota, kabupaten, kelurahan desa,” paparnya.
Rapot yang diberikan ada lima indeks level untuk menentukan status daerah waspada pandemi Corona. Bisa diterangkan seperti berikut :
5 = kritis segala dilarang
4 = boleh berkegiatan 30 % (protokol kesehatan)
3 = boleh berkegiatan 60 % (protokol kesehatan)
2 = boleh berkegiatan 100 % (protokol kesehatan)
1 = hidup normal
Agar Persib kembali bisa berlaga, status waspada Corona daerah harus berada minimal di level 2. Semua orang berkegiatan namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Saat ini beberapa wilayah Jabar berada di level 4, 3, dan 2, dalam 14 hari kedepan jumlah pasien positif harus ditekan. Caranya yakni dengan mematuhi imbauan pemerintah di atas.
“Kalau mau main bola lagi bisa, nanti selama daerahnya masuk zona hijau. Sekarang rata-rata di level 4, 3, 2, belum ada di level 1. Tren yang bagus ini tidak boleh dirusak oleh pemudik yang OTG (orang tanpa gejala) agar Persib bisa main lagi,” ungkap Emil.
“Selama 14 hari kedepan pasien harus turun, kalau kasus turun bukan tidak mungkin bulan Juli situasi bisa terkendali dan normal, sehingga kegiatan olahraga bisa kembali lagi,” lanjutnya.
Pada situasi mewabahnya Corona, PSSI sebagai federasi yang independen pun patuh dan berkoordinasi demi menghentikan pandemi di Indonesia untuk kepentingan bersama. PSSI bahkan punya opsi pembatalan kompetisi andai situasi darurat di tanah air diperpanjang melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada akhir Mei ini.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai Persib bisa kembali menggelar pertandingan liga dalam waktu dekat (Juni/Juli). Syaratnya andai masyarakat yang sebagian besar adalah Bobotoh ikut mematuhi imbauan-imbauan pemerintah.
Seperti halnya dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemudian menahan diri untuk tidak mudik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Semua rindu kehidupan normal, semua rindu Persib berlaga tanpa skat, tanpa pengap. Namun untuk kembali menyaksikan Persib bertanding Emil mengajak Bobotoh melalui klub kebanggaannya untuk sama-sama memerangi pandemi.
“Sudah rindu nyetadion lagi, kita rindu pertandingan. Sekarang saya kasih kabar baik, itu bisa dilakukan. Kami akan memberikan rapot kewaspadaan kepada daerah-daerah, berdasarkan kota, kabupaten, kelurahan desa,” paparnya.
Rapot yang diberikan ada lima indeks level untuk menentukan status daerah waspada pandemi Corona. Bisa diterangkan seperti berikut :
5 = kritis segala dilarang
4 = boleh berkegiatan 30 % (protokol kesehatan)
3 = boleh berkegiatan 60 % (protokol kesehatan)
2 = boleh berkegiatan 100 % (protokol kesehatan)
1 = hidup normal
Agar Persib kembali bisa berlaga, status waspada Corona daerah harus berada minimal di level 2. Semua orang berkegiatan namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Saat ini beberapa wilayah Jabar berada di level 4, 3, dan 2, dalam 14 hari kedepan jumlah pasien positif harus ditekan. Caranya yakni dengan mematuhi imbauan pemerintah di atas.
“Kalau mau main bola lagi bisa, nanti selama daerahnya masuk zona hijau. Sekarang rata-rata di level 4, 3, 2, belum ada di level 1. Tren yang bagus ini tidak boleh dirusak oleh pemudik yang OTG (orang tanpa gejala) agar Persib bisa main lagi,” ungkap Emil.
“Selama 14 hari kedepan pasien harus turun, kalau kasus turun bukan tidak mungkin bulan Juli situasi bisa terkendali dan normal, sehingga kegiatan olahraga bisa kembali lagi,” lanjutnya.
Pada situasi mewabahnya Corona, PSSI sebagai federasi yang independen pun patuh dan berkoordinasi demi menghentikan pandemi di Indonesia untuk kepentingan bersama. PSSI bahkan punya opsi pembatalan kompetisi andai situasi darurat di tanah air diperpanjang melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada akhir Mei ini.
