Eka Ramdani Tak Mau Lengah di Partai Klasik
Friday, 19 January 2018 | 16:40
Persib menghadap laga klasik melawan PSMS Medan Minggu (21/1/2018) malam di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam laga kedua Piala Presiden. Kedua tim sama-sama meraih hasil positif di laga pertama, jika Persib menang 1-0 atas Sriwijaya FC, maka PSMS mampu come back dan menang 2-1 atas PSM Makassar.
Meski Persib menghadapi klub yang baru promosi, namun PSMS tetaplah PSMS, tim berjuluk Ayam Kinantan yang punya banyak sejarah dari zaman perserikatan. Bentrok kedua tim dilabeli el-classico sejati, sayangnya PSMS berlarut-larut tak muncul ke permukaan sejak terdegradasi tahun 2009.
Gelandang Persib Eka Ramdani mengaku setiap laga yang punya gengsi dan label memang selalu terasa berbeda. Ada bumbu-bumbu di luar pertandingan seperti saat ini ketika legenda Persib Jajang Nurjaman sedang membesut PSMS dan sia menghadapi bekas klubnya.
“Memang selalu ada perbedaan, dalam artian entah itu permainan dan lainnya,” kata Eka ditemui, Jumat (19/1/2018) di Si Jalak Harupat Kab. Bandung.
Kendati begitu satu tim akan keluar sebagai pemenang jika mereka mampu berkonsentrasi dalam waktu 90 menit. Ia pula mewaspadai semangat juang Legimin Raharjo cs. dimana mereka tak gentar melawan PSM kemarin, meski tertinggal lebih dulu.
“Tapi bagaimana kita konsentrasi dalam 90 menit enggak buyar. Pastinya semangat juang mereka bagus. Itu memperlihatkan daya Juang tinggi dan mentalitas,” imbuh pemain yang saat ini kenakan nomor punggung 18.
Eka tak ingin ia dan rekan-rekannya lengah di suatu pertandingan. Seperti ia tahu bahwa Grup A ini dihuni oleh tim-tim dengan kekuatan merata, hingga performa tim dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya harus terus meningkat. “Kita tahu di grup ini merata. Saya pikir harus lebih dari kemarin,” tandasnya.

Persib menghadap laga klasik melawan PSMS Medan Minggu (21/1/2018) malam di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam laga kedua Piala Presiden. Kedua tim sama-sama meraih hasil positif di laga pertama, jika Persib menang 1-0 atas Sriwijaya FC, maka PSMS mampu come back dan menang 2-1 atas PSM Makassar.
Meski Persib menghadapi klub yang baru promosi, namun PSMS tetaplah PSMS, tim berjuluk Ayam Kinantan yang punya banyak sejarah dari zaman perserikatan. Bentrok kedua tim dilabeli el-classico sejati, sayangnya PSMS berlarut-larut tak muncul ke permukaan sejak terdegradasi tahun 2009.
Gelandang Persib Eka Ramdani mengaku setiap laga yang punya gengsi dan label memang selalu terasa berbeda. Ada bumbu-bumbu di luar pertandingan seperti saat ini ketika legenda Persib Jajang Nurjaman sedang membesut PSMS dan sia menghadapi bekas klubnya.
“Memang selalu ada perbedaan, dalam artian entah itu permainan dan lainnya,” kata Eka ditemui, Jumat (19/1/2018) di Si Jalak Harupat Kab. Bandung.
Kendati begitu satu tim akan keluar sebagai pemenang jika mereka mampu berkonsentrasi dalam waktu 90 menit. Ia pula mewaspadai semangat juang Legimin Raharjo cs. dimana mereka tak gentar melawan PSM kemarin, meski tertinggal lebih dulu.
“Tapi bagaimana kita konsentrasi dalam 90 menit enggak buyar. Pastinya semangat juang mereka bagus. Itu memperlihatkan daya Juang tinggi dan mentalitas,” imbuh pemain yang saat ini kenakan nomor punggung 18.
Eka tak ingin ia dan rekan-rekannya lengah di suatu pertandingan. Seperti ia tahu bahwa Grup A ini dihuni oleh tim-tim dengan kekuatan merata, hingga performa tim dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya harus terus meningkat. “Kita tahu di grup ini merata. Saya pikir harus lebih dari kemarin,” tandasnya.

aya 5 pemain + saurang pelatih getih sunda di PSMS, biasana sumangetna leuwih ngagebur mun lawan persib, sing waspada !
Tong sieun lur….kan aya pemain ka 12 alias bobotoh……komo maen minggu lamun teu pinuh tah stadion
psms alus tapi PERSIB leuwih ALUS
Kmnanya s engko budi Gabriel ,bsii ayaa n manggihan .??
K urang rek sinaah mwa s tikus bonai k Persib