Eduard Tjong Akui Persiba Kalah Kelas
Wednesday, 02 September 2015 | 21:43
Melakoni laga perdana di Piala Presiden, Persiba Balikpapan mesti langsung menelan pil pahit. Menghadapi tuan rumah Persib Bandung, Eduard Tjong mengakui bahwa timnya tidak selevel dengan Firman Utina dan kawan-kawan. Meski mengakui timnya kurang persiapan karena hanya berlatih selama 2 pekan terakhir, namun tetap kualitas pasukan Maung Bandung tidak sebanding dengan Made Wirahadi cs.
“Salah satunya itu, tapi yang pasti karena kita kalah kelas. Kita ga bisa gimana-gimana lagi. Memang kita kurang persiapan, tapi itu bukan alasan. Mereka lebih segala-galanya, kita pantas banget kalah,” ujar Eduard kepada wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (2/9).
Selain kualitas yang mumpuni dari pasukan Maung Bandung, kekompakan karena tim sudah bergabung sejak lama pun menurutnya menjadi alasan. Kesolidan Persib yang sudah dibangung sejak musim 2013 membuat aliran serangan begitu terorganisir. Pergerakan dan saling pengertian antar pemain pun disebutnya begitu mencair.
“Mereka main semua lini hidup, apa yang mau mereka bikin bisa. Kita cuma punya peluang berapa kali aja,” tuturnya.
Hanya saja meski kalah telak, pelatih yang juga pernah menukangi Persela Lamongan itu tidak lantas menyalahkan pemainnya. Karena mayoritas pasukannya adalah amunisi muda yang minim pengalaman. Kekalahan yang didapat pun dijadikan momentum bagi pemainnya untuk menambah jam terbang.
“Dari tenaga juga kalah, apa yang kita kejar ketutup sama kesolidan Persib. Kalau bicara kualitas ga bisa apa-apa. Anak-anak tadi tampil percaya diri, pemain kita muda-muda. Ga apa-apa, kekalahan bukan segalanya,” pungkasnya.


Melakoni laga perdana di Piala Presiden, Persiba Balikpapan mesti langsung menelan pil pahit. Menghadapi tuan rumah Persib Bandung, Eduard Tjong mengakui bahwa timnya tidak selevel dengan Firman Utina dan kawan-kawan. Meski mengakui timnya kurang persiapan karena hanya berlatih selama 2 pekan terakhir, namun tetap kualitas pasukan Maung Bandung tidak sebanding dengan Made Wirahadi cs.
“Salah satunya itu, tapi yang pasti karena kita kalah kelas. Kita ga bisa gimana-gimana lagi. Memang kita kurang persiapan, tapi itu bukan alasan. Mereka lebih segala-galanya, kita pantas banget kalah,” ujar Eduard kepada wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (2/9).
Selain kualitas yang mumpuni dari pasukan Maung Bandung, kekompakan karena tim sudah bergabung sejak lama pun menurutnya menjadi alasan. Kesolidan Persib yang sudah dibangung sejak musim 2013 membuat aliran serangan begitu terorganisir. Pergerakan dan saling pengertian antar pemain pun disebutnya begitu mencair.
“Mereka main semua lini hidup, apa yang mau mereka bikin bisa. Kita cuma punya peluang berapa kali aja,” tuturnya.
Hanya saja meski kalah telak, pelatih yang juga pernah menukangi Persela Lamongan itu tidak lantas menyalahkan pemainnya. Karena mayoritas pasukannya adalah amunisi muda yang minim pengalaman. Kekalahan yang didapat pun dijadikan momentum bagi pemainnya untuk menambah jam terbang.
“Dari tenaga juga kalah, apa yang kita kejar ketutup sama kesolidan Persib. Kalau bicara kualitas ga bisa apa-apa. Anak-anak tadi tampil percaya diri, pemain kita muda-muda. Ga apa-apa, kekalahan bukan segalanya,” pungkasnya.

Hidup persib…
Saluuut buat spaso tak henti2 nya mengejar bola..
Anjir meni krunya kitu ningali pmaen persiba kuat lolongseran kitu bakat ku teu kuat ngungudag Tantan si badak sunda
Persiba: Kang Tantan hoyong jajan ih……
Tantang : meunggeus hudang era tong gogoleran….. hayu rek jajan mah dianter ke peuting ka tengah
tapi memanang permaenan persib nu kamari ngalawan persiba teh hade pisan euy , kabeh pemaen kompak jeung maenna apik termasuk pressingna oge hade pisan, taufik jeung haryono ge hade euy
Sib jaga konsistensi permaenan nya , rek maen di kandang atawa tandang ge ulah dibeda-beda
bravo ah persib
Agung sip oge….mantep kabehan..