Duo Mali: Mereka Seperti Tidak Ingin Bermain Sepakbola
Friday, 09 May 2014 | 18:40
Sudah 2 musim beruntun Persib Bandung sukses mengalahkan rivalnya, Persija Jakarta, saat bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun catatan bagus itu harus terhenti pada pertandingan kemarin. Persib harus bermain dengan skor kacamata hingga akhir pertandingan. Laga yang menarik atensi berbagai pihak ini juga berakhir dengan anti klimaks.
Selain berjalan monoton, pertandingan kemarin juga banyak dihiasi dengan protes serta aksi pura-pura cedera dari tim tamu. Hal itulah yang membuat emosi para pemain Maung Bandung memuncak. Dikatakan oleh gelandang Persib, Konate Makan, aksi para punggawa Persija kemarin dianggapnya bagaikan tidak ingin bermain sepakbola. Kondisi itu menurut Konate menyulitkan Persib Bandung yang sedang menguasai jalannya pertandingan.
“Saya rasa mereka (Persija) seperti tidak ingin bermain sepakbola. Setiap waktu mereka hanya terjatuh dan tergeletak di lapangan. Ini bukan sepakbola, kita tentu ingin bermain sepakbola dan meraih kemenangan, tapi mereka malah bertindak seperti itu untuk menghentikan kita. Kondisi seperti itu sangat memperlambat kita,” kata Konate seusai laga, Kamis (8/5).
Kekecewaan pun diutarakan oleh kompatriot Konate, dia adalah Djibril Coulibaly. Senada dengan Konate, Djibril mengatakan bahwa provokasi pemain Persija bukanlah suatu bagian dari sepakbola. Pemain asal Mali itu kecewa lantaran laga ini digadang-gadang sebagai laga paling seru dalam kompetisi Indonesia Super League, namun kenyataannya Djibril merasa laga ini tidak sesuai ekspektasinya.
“Secara personal saya tidak bisa mencetak gol di pertandingan ini. Namun secara keseluruhan, bagi saya ini bukanlah sepakbola, ini laga besar yang melebihi sebuah partai derby tetapi (kalau begini) tak perlu lagi bermain sepakbola,” tegasnya.

Sudah 2 musim beruntun Persib Bandung sukses mengalahkan rivalnya, Persija Jakarta, saat bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun catatan bagus itu harus terhenti pada pertandingan kemarin. Persib harus bermain dengan skor kacamata hingga akhir pertandingan. Laga yang menarik atensi berbagai pihak ini juga berakhir dengan anti klimaks.
Selain berjalan monoton, pertandingan kemarin juga banyak dihiasi dengan protes serta aksi pura-pura cedera dari tim tamu. Hal itulah yang membuat emosi para pemain Maung Bandung memuncak. Dikatakan oleh gelandang Persib, Konate Makan, aksi para punggawa Persija kemarin dianggapnya bagaikan tidak ingin bermain sepakbola. Kondisi itu menurut Konate menyulitkan Persib Bandung yang sedang menguasai jalannya pertandingan.
“Saya rasa mereka (Persija) seperti tidak ingin bermain sepakbola. Setiap waktu mereka hanya terjatuh dan tergeletak di lapangan. Ini bukan sepakbola, kita tentu ingin bermain sepakbola dan meraih kemenangan, tapi mereka malah bertindak seperti itu untuk menghentikan kita. Kondisi seperti itu sangat memperlambat kita,” kata Konate seusai laga, Kamis (8/5).
Kekecewaan pun diutarakan oleh kompatriot Konate, dia adalah Djibril Coulibaly. Senada dengan Konate, Djibril mengatakan bahwa provokasi pemain Persija bukanlah suatu bagian dari sepakbola. Pemain asal Mali itu kecewa lantaran laga ini digadang-gadang sebagai laga paling seru dalam kompetisi Indonesia Super League, namun kenyataannya Djibril merasa laga ini tidak sesuai ekspektasinya.
“Secara personal saya tidak bisa mencetak gol di pertandingan ini. Namun secara keseluruhan, bagi saya ini bukanlah sepakbola, ini laga besar yang melebihi sebuah partai derby tetapi (kalau begini) tak perlu lagi bermain sepakbola,” tegasnya.

MEMANG ARI SEPAK BOLA SRATEGI BERTAHAN DI MANA2 OGE AYA ARI NGULUR2 WAKTU CARA jKARTAMAH EUWEUH,,,AYA OGE SEPAK BOLA
Nyaho maen na model kitu , mun Persib maena leuwih alus mah pasti the jek keok!
Pertandingan olah raga tidak untuk mengejar kemenangan semata, tetapi juga untuk menghibur dan mengedukasi masyarakat. Junjung tinggi profesionalitas dan sportifitas. Hidup Persib !
Dewasa komentarna cep Har bas. Iraha Cep putaran ka 2 di kawitan??
Ningal di situs PT liga mah ngawitan kaping 17 mei 2014, mung Persib ngawitan maen kaping 20 Mei 2014. Punteun bilih lepat.
ayolah Sib.tong jadi cemen gitu..fight..fight..fight.. maung mah kudu galak.#no_diving#Respect
datangna ka bandung lain rek sepak bola tapi rek gogoleran di jalak harupat….majarteh empuk jukutna
Terutamq ismed; dengan dia trs mengambil lemparan ke dalam (out) s
Bener lur terutama ismed ngapropokasi penontonan pinter uey..
Ah, si Ismet lain pemain, tapi dejek yang ulin di lspang sepakbols! Ingat wkt thn kamari pelatih PBR di jeprot ku cileuncang? Emet-emet…kalakuan goreng pisan!
COBA TERAPKAN WASIT YG MIMPIN INDO U19 VS MIYAMAR KAMARI
nu kitu mah lain tim ibu kota.
teu pantes maen di ibu kota pindah we ka papua
Da apa atuh aku mah, cuma bobotoh layar kaca yg satia
selalu ngadukung persib maung bandung rek eleh rek meunang rek seri,
geutih mah tetep biru kang, nu penting persib tos nunjukeun nu terbaik!! lanjutkan sib, putaran ka-2 sing leuwih ganas nyaaa!!!