Duet Maung Ngora Disimpan Karena Alasan Strategi
Monday, 21 March 2016 | 11:23
Tidak ada nama duet jebolan Diklat Persib, Febri Hariyadi dan Gian Zola, dalam pertandingan melawan Pusamania Borneo FC, Minggu (20/3) kemarin. Febri memang masuk dalam list pemain cadangan, sedangkan Zola hanya duduk di tribun kehormatan Stadion Si Jalak Harupat. Satu tempat U-21 yang wajib bermain dalam regulasi pun diisi oleh Rudolf Yanto Basna yang notabene bukan pemain asli didikan Persib dan baru didaratkan dari Mitra Kukar.
Mengenai hal itu, Herrie Setiawan berasalan bahwa keputusan itu dipilih karena kebutuhan strategi. Dias Angga Putra yang bermain buruk dan Agung Pribadi yang mendapat kartu merah di laga pembuka membuat pemain berposisi bek kanan tidak berpenghuni. Sehingga tim pelatih pun memilih menurunkan Yanto Basna sebagai full back dengan tujuan lini belakang Persib terjamin tetap kokoh.
Pria yang menjabat sebagai asisten pelatih itu menegaskan Persib masih tetap memegang komitmen mereka untuk mulai mengorbitkan pemain asli binaan tim junior. Karena kini di dalam tim yang didaftarkan ke Piala Bhayangkara ada 3 pemain jebolan Diklat Persib, termasuk Jujun Saepuloh.
“Itu murni strategi, kita tidak korbankan mereka dan ini sudah jadi komitmen kita ingin bangun dan maksimalkan pemain diklat,” ujar Herrie dalam konferensi pers usai laga.
Tekanan tinggi yang sedang dialamatkan untuk Persib pun menjadi penyebab para pemuda itu diparkir. Buruknya performa Persib di laga perdana ditambah kebutuhan akan 3 poin untuk membuka asa lolos ke semifinal membuat atmosfer pertandingan cukup panas. Hal itu yang dikhawatirkan bisa merusak mental Febri Hariyadi dan kawan-kawan.
“Dalam situasi ini mereka belum bisa, ke depan pasti ada kesempatan,” tukasnya.

Tidak ada nama duet jebolan Diklat Persib, Febri Hariyadi dan Gian Zola, dalam pertandingan melawan Pusamania Borneo FC, Minggu (20/3) kemarin. Febri memang masuk dalam list pemain cadangan, sedangkan Zola hanya duduk di tribun kehormatan Stadion Si Jalak Harupat. Satu tempat U-21 yang wajib bermain dalam regulasi pun diisi oleh Rudolf Yanto Basna yang notabene bukan pemain asli didikan Persib dan baru didaratkan dari Mitra Kukar.
Mengenai hal itu, Herrie Setiawan berasalan bahwa keputusan itu dipilih karena kebutuhan strategi. Dias Angga Putra yang bermain buruk dan Agung Pribadi yang mendapat kartu merah di laga pembuka membuat pemain berposisi bek kanan tidak berpenghuni. Sehingga tim pelatih pun memilih menurunkan Yanto Basna sebagai full back dengan tujuan lini belakang Persib terjamin tetap kokoh.
Pria yang menjabat sebagai asisten pelatih itu menegaskan Persib masih tetap memegang komitmen mereka untuk mulai mengorbitkan pemain asli binaan tim junior. Karena kini di dalam tim yang didaftarkan ke Piala Bhayangkara ada 3 pemain jebolan Diklat Persib, termasuk Jujun Saepuloh.
“Itu murni strategi, kita tidak korbankan mereka dan ini sudah jadi komitmen kita ingin bangun dan maksimalkan pemain diklat,” ujar Herrie dalam konferensi pers usai laga.
Tekanan tinggi yang sedang dialamatkan untuk Persib pun menjadi penyebab para pemuda itu diparkir. Buruknya performa Persib di laga perdana ditambah kebutuhan akan 3 poin untuk membuka asa lolos ke semifinal membuat atmosfer pertandingan cukup panas. Hal itu yang dikhawatirkan bisa merusak mental Febri Hariyadi dan kawan-kawan.
“Dalam situasi ini mereka belum bisa, ke depan pasti ada kesempatan,” tukasnya.

nya cek syage persib dilapangan perlu ketengan bukan suara” yang keras dari sang pelatih ..
Goood lahh peting mah,, tpi anger keneh amang mah tegang ngan 1-0 mh sok sieun gedeg ,,ke mh lawan ps tni sgan wae reg reg ,,nga golken na langkung ti 1 aaammmiiinnnnn
nya simpen we ke mun geus meunang karek nu ngora asup..
mental na masih reyod..
MK 10 BALIKIN LG KA TNAH PRAYANGAN BRAVO PERSIB !
tlp atuh mang daekeun teu balik
Move On mang, setaun ieu mah tertutup kemungkinan konate balik Bandung. engke ISC mun jadi aya Pugliara, hade oge maenna.
alus yanto basna
budak keneh. tong di paksakeun, ke jadi trauma anu bakal inget terus sampe kolot…..karunya!!!!