Connect with us

Olahraga Jawa Barat

Duel X Sukses Digelar, 5 Fighter Terpilih Ikut One Pride

Avatar photo

Published

on


Event Duel X (sepuluh) sudah selesai digelar pada Minggu (4/12) kemarin di Gor Pajajaran. Sebanyak 92 atlet amatir dan 20 atlet profesional bertanding pada ajang bela diri yang diselenggarakan Bandung Fighting Club (BFC). Edwin Senjaya selaku Ketua BFC pun senang acara terselenggara dengan lancar.

Untuk sepuluh partai profesional, enam di antaranya bisa dimenangkan oleh fighter dari BFC seperti Yudi Cahyadi, Reksa, Selvi, Sandi, Iman dan Dede. Sedangkan pada empat partai lainnya dimenangkan Exel (Satria Negara), Fatkur Rozi (House of Wolves), Eko dan Ulumudin (GDFC).

“Alhamdulillah kita bersyukur acara ini berlangsung dengan lancar, dan yang terpenting tidak ada hal-hal yang tidak kita harapkan. Seperti anggap saja atlet yang mengalami cedera parah. Dari 46 partai amatir serta ada 10 partai profesional semua bisa diselesaikan dengan baik,” terang Edwin ketika diwawancara usai acara.

Dirinya juga bisa tersenyum lebar karena atlet yang ikut serta di ajang ini bisa menampilkan aksi terbaik. Edwin melihat banyak petarung yang punya potensi untuk menjadi atlet andalan di kejuaraan antar daerah hingga mewakili Indonesia di pentas mancanegara.

“Dan saya melihat, dari penampilan atlet-atlet ini ada beberapa yang bisa menunjukan kualitas yang sangat baik. Insya Allah ke depannya mereka bisa menjadi atlet-atlet andalan, tidak hanya untuk klubnya atau untuk camp-nya, tapi juga untuk daerahnya bahkan Indonesia di pentas internasional,” ujarnya.

Dari gelaran Duel X ini juga terpilih lima fighter yang berkesempatan tampil di arena One Pride. Menurutnya nama yang terpilih tentunya layak karena dipantau oleh orang-orang yang kompeten.

“Tadi kan ada tim wasit, juri, dari FB Pro Indonesia juga sudah menilai, menganalisis dan mengevaluasi lima orang atlet yang Insya Allah bisa langsung diterjunkan di One Pride, tapi tentu dengan persyaratan yang diberikan oleh One Pride,” terang Edwin yang juga merupakan Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung tersebut.

Untuk ke depannya, Edwin ingin terus event Duel ini bisa terus berjalan. Untuk Duel 11, rencananya pertarung dari luar negeri akan didatangkan untuk berpartisipasi dengan bertarung melawan fighter lokal. Dia berharap situasinya bisa mendukung rencana yang sudah dirancang ini.

“Saya Insya Allah untuk Duel 11 kita akan mengundang lagi fighter dari luar. Mudah-mudahan tahun depan sudah engga ada kasus-kasus covid lagi, karena selama ini kan kita terkendala sama itu. Insya Allah tahun depan sudah bisa mengundang lagi lah fighter dari luar. Kita aduin sama fighter-fighter kita,” tukasnya.

Advertisement
Mangga Komentar di Dieu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Olahraga Jawa Barat

KONI Jabar Temui Cabor Untuk Jelaskan Dana Hibah 2023

Avatar photo

Published

on


Rapat digelar oleh KONI Jawa Barat untuk membahas dana hibah tahun 2023. Agenda ini dilakukan bersama pengurus cabang olahraga serta badan fungsional. Pertemuan ini sendiri diselenggarakan di Aula Gedung KONI Jabar, Jumat (26/5) sore.

Muhammad Budiana selaku Ketua Umum KONI Jabar menyebut bahwa pertemuan untuk membahas dana hibah ini tentunya perlu dilakukan. Karena cabor-cabor perlu mengetahui angka dana hibah yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut.

Untuk tahun ini, dana hibah yang dianggarkan senilai Rp. 95 miliar. Budiana bersyukur lantaran seluruh pengurus cabang olahraga dan badan fungsional hadir dalam rapat tersebut. Informasi mengenai dana hibah yang diberikan kepada cabor pun bisa tersampaikan dengan baik.

“Banyak hal yang sudah disampaikan, pada Bimtek juga narasumbernya dari institusi keuangan dari BPK, BPKP, Inspektorat Provinsi dan dari internal kami sendiri. Selain ke-binpresan yang kami infokan itu bahwa KONI Jabar akan melakukan penandatanganan kerja sama MoU sama BPK perwakilan Jawa Barat. Itu kepentingannya untuk probity audit atau pendampingan BPKP dengan KONI Jawa Barat,” kata Budiana saat ditemui awak media.

Dana hibah yang didapat memang lebih sedikit dari angka yang diajukan dengan nominal hampir Rp.200 miliar. Tapi dengan kondisi tersebut, cabor bisa memahami kondisi yang dialami. Dia pun berharap dana senilai Rp.95 miliar ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Alhamdulillah pimpinan cabor dan badan fungsional memahami betul keadaan APBD Jabar, mohon doanya semoga anggaran pelaksanaan PON nanti tidak terlalu banyak yang terkoreksi, dengan catatan KONI dan anggotanya harus amanah dalam menjalankan dana hibah,” ujar Budiana.

Budiana juga mengatakan pembagian dana hibah ini tentu akan diserahkan secara proporsional. Artinya tiap cabor tidak akan mendapat dana yang sama. Karena itu diatur sesuai dengan kondisi cabor dan ada beberapa kriteria dari KONI Jabar.

“Jelas bervariasi, dilihat dari jumlah personil atlet, pelatih, dilihat dari potensi dan peluang peluangnya, operasional dan peralatan juga pasti berbeda. Apa yang disampaikan tadi sangat dipahami oleh para ketua Cabor. Perasaan kami tadi pimpinan Cabor sangat memahami betul, ini luar biasa kondisi yang kita hadapi semua,” ujarnya.

“Lalu Alhamdulillah kinerja KONI Jawa Barat diapresiasi oleh cabor. Ya, kami menyatakan syukur Alhamdulilah KONI Jawa Barat menuju super tim. Mudah-mudahan dengan dukungan cabor dan badan fungsional, masyarakat Jawa Barat, kami bisa ke arah sana,” pungkasnya.

Lanjut Membaca

Breaking News

KONI Jabar Sambut Atlet Hoki Indoor Peraih Medali Emas SEA Games 2023

Avatar photo

Published

on


KONI Jawa Barat menyambut atlet hoki Jawa Barat yang meraih prestasi di SEA Games 2023. Seperti yang sudah diketahui, tim hoki indoor putri Indonesia meraih medali perunggu dan tim hoki indoor putra menyabet medali emas. Atlet Jawa Barat pun mendominasi kontingan Indonesia di cabang olahraga hoki indoor.

Khususnya untuk hoki indoor putra, kesuksesan membawa pulang medali emas begitu membanggakan. Itu karena di gelaran SEA Games 2023 ini Indonesia mampu menghentikan dominasi Malaysia. Apalagi di laga final Indonesia sempat tertinggal 0-3 tapi bisa menyamakan skor di tiga menit terakhir. Kemenangan pun diraih di babak adu penalti.

Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana mengaku senang karena Jabar banyak memberi kontribusi bagi kesuksesan hoki Indonesia. Ini juga menurutnya menjadi salah satu bukti bahwa pembinaan di level Jawa Barat cukup sukses untuk mengantarkan prestasi pada ajang SEA Games.

“Tentu saja dengan dominasi atlet Jabar, seperti yang disampaikan coach hoki ada enam, termasuk kapten hoki Indonesia itu berasal dari Jabar, ini satu bukti bahwa pembinaan ketua Pengprov hoki Jabar sangat luar biasa,” ujar Budiana di Kantor KONI Jabar, Selasa (9/5).

“Dibuktikan dengan alat ukurnya di sea games sekarang, belum lagi nanti tim akan ke Jepang untuk mengikuti satu kegiatan Asia di Jepang, dan tentu di Asian Games China itu juga ada atlet Jawa Barat yang terlibat di sana dan puncaknya bagi Jabar itu adalah pon XXI di Aceh-Sumut,” lanjutnya.

Kesuksesan meraih emas pun dikatakan ketua FHI (Federasi Hoki Indonesia) Jawa Barat, H. Syahrir sebagai perjuangan yang sudah ditempuh sejak lama. Setiap elemen di tingkat federasi dari pengurus hingga atlet bekerja keras hingga akhirnya bisa berkontribusi untuk raihan medali emas.

“Kami bersama pengurus, binpres, atlet dan pelatih pada kepemimpinan kami, kami meningkatkan pelatihan dan juga sumber daya untuk mencapai target perolehan emas baik di PON atau Asian Games, dan Asia Cup. Kita godok atlet di Jabar ini, supaya nantinya menjadi potensi hoki Jabar,” ujar Syahrir.

Meski begitu, Syahrir juga dalam sambutannya menyinggung soal kebutuhan peralatan atlet saat berlatih dan juga bertanding. Menurutnya memang dibutuhkan perhatian untuk menunjang kebutuhan atlet hoki. Termasuk arena bertanding yang menurutnya masih dibutuhkan perbaikan.

“Karena memang peralatan hoki rata-rata memang atlet ini sudah punya ya, karena mereka berlatih, cuma kita punya keinginan buat menyambut PON dan event nanti kita sudah punya prasarana yang memang mencukupi. Terutama lapangan yang masih dirasa kurang, masih ada di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, itu pun masih perlu banyak perbaikan, dan di kabupaten kota lainnya masih kurang sarana hoki tersebut,” tukasnya.

Lanjut Membaca

Olahraga Jawa Barat

Komunitas Fullball Bandung Diresmikan, Peminat Boleh Gabung

Avatar photo

Published

on


Begitu pesat perkembangan olahraga fullball yang lahir serta ditemukan oleh anak bangsa Indonesia. Olahraga baru yang menggabungkan unsur basket, voli dan futsal ini pun sudah membentuk komunitas di beberapa daerah. Salah satu kota yang baru membentuk komunitasnya adalah Bandung.

Penemu fullball, Rizky Arief Dwi Prakoso menyebut bahwa peminat olahraga ini di Bandung cukup banyak. Sehingga akhirnya diresmikan komunitasnya pada Kamis (13/4) lalu. Persemian dilakukan di Babakan Jeruk Arena dan langsung digelar match fullball yang diikuti para anggotanya.

“Sekarang di Bandung sudah peresmian komunitas fullball pertama di Bandung, ini juga adalah match pertama. Jadi untuk teman-teman di Bandung, boleh untuk gabung dengan komunitasnya. Nanti akan dibantu untuk latihannya atau mainnya,” ujar Rizky Arief Dwi Prakoso saat diwawancara.

Untuk bisa bergabung dengan komunitas fullball Bandung, masyarakat bisa langsung menghubungi melalui instagram. Nanti akan diberi informasi mengenai peralatan dan juga jadwal latihan atau pertandingannya. Untuk lokasi, dia menyebut bahwa Babakan Jeruk Arena sudah disiapkan jadi lapangan bermainnnya.

“Bisa datang langsung ke sini (Babakan Jeruk Arena) atau hubungi community leader-nya karena kita butuh equipment untuk bermain fullball. Dan sejauh ini yang punya hanya komunitas di Bandung dan untuk olahraganya dilakukan di Babakan Jeruk Arena,” jelasnya.

Animo publik Bandung terhadap fullball juga disampaikan Nicolas Juan sebagai Community Leader Bandung begitu tinggi. Di hari peresmian pun menurutnya para anggota begitu antusias dan punya keinginan untuk terus rutin berlatih dan bertanding.

“Tadi saya nanya ke semuanya pada rame banget, dan pada ingin main lagi untuk next-nya. Yang dilist itu sudah ada 30-an dan itu pun masih ada banyak yang ingin main lagi,” ujar Nicolas Juan ketika diwawancara oleh Simamaung.

Menurutnya memang tidak dipungkiri bahwa untuk agenda pertama anggota komunitas bermain fullball, semua masih dalam fase adaptasi. Karena ini merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga dan belum terbiasa. Dia berharap dengan semakin seringnya latihan dilakukan, anggota tak lagi merasa canggung saat bermain.

“Kita kan pada belum pernah main semua karena biasanya kita itu basket sama futsal. Begitu main kan ini campur semuanya, misal ada yang dari futsal ga bisa dibawa ke basket, yang suka basket engga bisa main bola, pokoknya rame banget lah meski masih ada canggung,” tukas Juan.

Lanjut Membaca
Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending