Dudi Ingin Kembalikan Jabar Jadi Barometer Sepakbola Nasional
Friday, 28 November 2014 | 10:30
Nama Dudi Sutendi akhirnya terpilih menjadi ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat untuk menggantikan Rahmat Yasin yang harus rela posisinya dicopot karena terjerat kasus korupsi. Pemilihan yang diselenggarakan dalam Kongres Luar Biasa di kantor Asprov PSSI, Kamis (27/11) sore kemarin, Dudi mengalahkan dua kompetitornya yakni Yadi Srimulyadi dan Dedi Mulyadi.
Usai terpilih menjadi ketua, Dudi mengatakan hasratnya untuk mengembalikan nama besar Jawa Barat sebagai kiblat sepakbola tanah air. Baginya dalam beberapa tahun terakhir barometer sepakbola Indonesia lebih tertuju ke Jawa bagian Timur karena klub yang tampil di Indonesia Super League pun banyak bercokol disana. Dan dia berharap momentum juara yang diraih Persib bisa menjadi pemicu kembali berkibarnya sepakbola Jabar.
Salah satu programnya adalah memperbaiki pembinaan pemain sejak usia dini. Dia juga mengaku sudah mendapat dukungan dari salah satu produsen rokok untuk menggelar kompetisi di tiap kecamatan di Jawa Barat sebagai bentuk komitmen untuk mengembalikan kejayaan sepakbola Jawa Barat. Selain itu pembinaan kepada para pelatih juga ikut menjadi hal yang perlu diperbaiki.
“Training For Trainee, pelatihan untuk pelatih. Saya sangat concern disitu karena untuk membina pemain usia dini kita butuh itu, supaya SSB kita ditangani oleh pelatih berkualitas,” ujarnya ketika diwawancara.
Sementara itu mengenai carut marutnya kepengurusan Asprov PSSI dalam beberapa periode terakhir, Dudi mengaku siap memperbaiki segalanya. Dia juga tetap membuka pintu bagi pengurus sebelumnya untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan syarat mau dengan serius memajukan sepakbola di Jawa Barat.
“Saya kan bukan orang baru di dunia sepakbola dan akan sharing dengan mereka. Mau ga ngurus bareng dengan cara yang profesional dan ga bisa lagi ngurus bola dengan amatiran,” tutupnya.

Nama Dudi Sutendi akhirnya terpilih menjadi ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat untuk menggantikan Rahmat Yasin yang harus rela posisinya dicopot karena terjerat kasus korupsi. Pemilihan yang diselenggarakan dalam Kongres Luar Biasa di kantor Asprov PSSI, Kamis (27/11) sore kemarin, Dudi mengalahkan dua kompetitornya yakni Yadi Srimulyadi dan Dedi Mulyadi.
Usai terpilih menjadi ketua, Dudi mengatakan hasratnya untuk mengembalikan nama besar Jawa Barat sebagai kiblat sepakbola tanah air. Baginya dalam beberapa tahun terakhir barometer sepakbola Indonesia lebih tertuju ke Jawa bagian Timur karena klub yang tampil di Indonesia Super League pun banyak bercokol disana. Dan dia berharap momentum juara yang diraih Persib bisa menjadi pemicu kembali berkibarnya sepakbola Jabar.
Salah satu programnya adalah memperbaiki pembinaan pemain sejak usia dini. Dia juga mengaku sudah mendapat dukungan dari salah satu produsen rokok untuk menggelar kompetisi di tiap kecamatan di Jawa Barat sebagai bentuk komitmen untuk mengembalikan kejayaan sepakbola Jawa Barat. Selain itu pembinaan kepada para pelatih juga ikut menjadi hal yang perlu diperbaiki.
“Training For Trainee, pelatihan untuk pelatih. Saya sangat concern disitu karena untuk membina pemain usia dini kita butuh itu, supaya SSB kita ditangani oleh pelatih berkualitas,” ujarnya ketika diwawancara.
Sementara itu mengenai carut marutnya kepengurusan Asprov PSSI dalam beberapa periode terakhir, Dudi mengaku siap memperbaiki segalanya. Dia juga tetap membuka pintu bagi pengurus sebelumnya untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan syarat mau dengan serius memajukan sepakbola di Jawa Barat.
“Saya kan bukan orang baru di dunia sepakbola dan akan sharing dengan mereka. Mau ga ngurus bareng dengan cara yang profesional dan ga bisa lagi ngurus bola dengan amatiran,” tutupnya.
