Dua Laga Home, Banyak Hal yang Harus Dievaluasi Panpel
Wednesday, 08 April 2015 | 09:08
Banyak hal yang harus segera dievaluasi Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persib saat ini. Dari dua laga yang dimainkan Maung Bandung, banyak kekurangan yang tentu harus segera dibenahi. Insiden mati lampu stadion pada laga awal melawan Semen Padang (4/4) belum bisa teratasi hingga pertandingan kedua saat menjamu Pelita Bandung Raya (PBR), Selasa (7/4) kemarin. Laga terpaksa harus dipajukan 15 menit lebih awal karena menghindari gelap dan terlalu larutnya pertandingan. Penyebabnya, masalah lampu stadion masih belum bisa teratasi.
Pada laga kemarin menghadapi PBR, pertandingan pun sempat kembali tertunda beberapa saat sebelum memasuki kick off babak kedua. Protes beberapa pemain dan wasit mengenai adanya lubang di tengah lapangan membuat panpel harus menambalnya dengan pasir.
“Jadi tadi ada tanah tercongkel itu agak dalam, wasit dan pemain minta ditambah sama pasir karena bisa membahayakan pemain, jadi kita harus tambal,” ungkap Budi Bram Rachman selaku ketua Panpel.
Laga yang dimenangkan oleh Persib dengan skor 3-0 ini pun nampak kurang mendapat animo bobotoh yang langsung mendukung ke stadion. Beberapa kursi banyak yang kosong tak terisi. Menurut Bram, hal ini sudah diprediksi sebelumnya karena pertandingan dihelat pada hari kerja.
“Kita sudah prediksi sebelumnya, estimasi pertandingan di hari kerja animo berkurang, selain itu mungkin terlalu deket juga dengan pertandingan pertama, hal ini menjadi catatan kami,” tutur Bram.
Dirinya pun menambahkan total dari penonton yang hadir pada pertandingan melawan PBR diperkirakan sekitar 7000 penonton, dari total 28.000 kapasitas stadion. “Jumlah kurang lebih dari 7000 tiket yang terjual, tapi belum ada konfirmasi. Kalau kemarin (lawan Semen Padang) di atas 20.000,” paparnya.

Banyak hal yang harus segera dievaluasi Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persib saat ini. Dari dua laga yang dimainkan Maung Bandung, banyak kekurangan yang tentu harus segera dibenahi. Insiden mati lampu stadion pada laga awal melawan Semen Padang (4/4) belum bisa teratasi hingga pertandingan kedua saat menjamu Pelita Bandung Raya (PBR), Selasa (7/4) kemarin. Laga terpaksa harus dipajukan 15 menit lebih awal karena menghindari gelap dan terlalu larutnya pertandingan. Penyebabnya, masalah lampu stadion masih belum bisa teratasi.
Pada laga kemarin menghadapi PBR, pertandingan pun sempat kembali tertunda beberapa saat sebelum memasuki kick off babak kedua. Protes beberapa pemain dan wasit mengenai adanya lubang di tengah lapangan membuat panpel harus menambalnya dengan pasir.
“Jadi tadi ada tanah tercongkel itu agak dalam, wasit dan pemain minta ditambah sama pasir karena bisa membahayakan pemain, jadi kita harus tambal,” ungkap Budi Bram Rachman selaku ketua Panpel.
Laga yang dimenangkan oleh Persib dengan skor 3-0 ini pun nampak kurang mendapat animo bobotoh yang langsung mendukung ke stadion. Beberapa kursi banyak yang kosong tak terisi. Menurut Bram, hal ini sudah diprediksi sebelumnya karena pertandingan dihelat pada hari kerja.
“Kita sudah prediksi sebelumnya, estimasi pertandingan di hari kerja animo berkurang, selain itu mungkin terlalu deket juga dengan pertandingan pertama, hal ini menjadi catatan kami,” tutur Bram.
Dirinya pun menambahkan total dari penonton yang hadir pada pertandingan melawan PBR diperkirakan sekitar 7000 penonton, dari total 28.000 kapasitas stadion. “Jumlah kurang lebih dari 7000 tiket yang terjual, tapi belum ada konfirmasi. Kalau kemarin (lawan Semen Padang) di atas 20.000,” paparnya.

pertandingan pertama lampu mati, pertandingan ke 2 lapangan ” ngagebros “, ……….. panpel teh ngerakeun euy !!!
Sok atuh ti ayeuna di bener ken deian ge persib maen di kandang batur
Sing sabar we kang budi bram,sok bebenah we heula
Persibmah gs meunangan ieuh
Catatan khusus untuk jumlah penonton, saya kira data panpel tidak akurat. Mengingat masih adanya tiket keriting. Bahkan kadang pemilik tiket asli tdk bisa masuk kedalam stadion karena sudah keduluan sama pemilik tiket kriting. Saya masih ingat ketika Persib vs Lao fc, panpel menyebutkan jumlah penonton 15.000. Padahal secara kasat mata bangku stadion hampir penuh. Kita tahu stadion Si Jalak Harupat menggunakan single seat dg kapasitas 27.000
make barcode ateuh, baheula asa geus pernah , jadi karcis nu geus kasenter laser teu bisa asup deui
Lampu mati ketika pertandingan pembuka QNB League, disitu kadang saya merasa sedih