Dua Gol Boaz Antarkan Persipura Ke Final
Tuesday, 04 November 2014 | 19:35
Laga perdana semifinal kompetisi Indonesia Super League musim 2014 yang mempertemukan Persipura Jayapura selaku juara grup K dengan runner up grup L, Pelita Bandung Raya (PBR) akhirnya mentas di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Selasa (4/11) sore. Pertandingan yang akan menentukan siapa pemilik tiket perdana untuk tampil di partai puncak tersebut sempat tertunda beberapa menit lantaran pihak PBR yang mengganti starting line up mereka di detik-detik menjelang pertandingan mendapat protes dari Persipura.
Kedua tim memulai laga dengan menurunkan kekuatan terbaiknya. Hanya Hyo Jae Hoon yang biasa turun mengawal gawang Persipura tidak nampak di lapangan. Namun itu tidak menurunkan kualitas Persipura dalam melancarkan serangan. Pada menit 7, Persipura mulai menebar ancaman lewat sundulan Boaz Salossa usai memanfaatkan umpan silang Tinus Pae namun masih melambung.
PBR balik mengancam pada menit 10 lewat pergerakan di sektor kiri. Pertama umpan silang Bambang Pamungkas yang mengarah tepat ke T.A Musafry dihalau oleh Dede Solaiman, sedangkan satu menit berselang tendangan David Laly setelah melewati Tinus Pae masih mengarah tepat ke penjaga gawang.
Pada menit 16 Persipura mulai membuat kiper Dennis Romanov bekerja, kali ini tendangan keras Robertino Pugliara di depan kotak penalti setelah melakukan umpan one-two dengan Immanuel Wanggai berhasil di blok dengan mudah dan hanya menghasilkan sepak pojok. Beberapa menit berselang pemain asal Argentina tersebut kembali menebar ancaman lewat tendangan kaki kirinya yang masih menyamping.
Mutiara hitam kembali membuat para suporter PBR terhenyak, kali ini tendangan bebas Ian Louis Kabes pada menit 22 sukses menembus pagar hidup PBR namun hanya menyamping tipis di sisi kanan Dennis Romanovs.
PBR hampir saja membuka keunggulan melalui kaki T.A Musafry setelah mendapat umpan terobosan lambung jarak jauh dari sektor kiri. Lepas dari kawalan Ronny Beroperan, tendangan Musafry yang mengarah tepat ke penjaga gawang berhasil dimentahkan.
Terus melancarkan serangan, pada menit 35 Boaz Salossa mendapat peluang lewat tendangan kaki kanan memanfaatkan bola liar pergerakan Robertino yang merangsek di kotak penalti. Lagi Denni Romanov melakukan penyelamatan gemilang dengan meninju bola keluar dari pertahanan PBR. Hingga turun minum skor tetap 0-0.
Memasuki paruh kedua pertandingan, PBR langsung menggertak lewat tendangan kaki kanannya di dalam kotak penalti. Lolos dari jebakan offside, Bepe yang berniat melepaskan sepakan melengkung ke tiang jauh masih bisa diantisipasi kiper.
Untuk menambah daya gedor timnya, caretaker Mettu Dwaramuri memasukan Ferinando Pahabol untuk menggantikan gelandang Gerald Pangkali pada menit 54. Tidak lama berselang pemain mungil itu melepaskan tendangan melengkung yang bisa ditebak kiper PBR.
Persipura akhirnya berhasil mencetak gol pada menit 68 lewat kaki sang kapten sekaligus bintang mereka Boaz Salossa. Melakukan tusukan dari sektor kiri, Ronny Beroperai sukses merangsek hingga kotak penalti PBR dan melepaskan umpan cut back kepada Boaz yang berdiri bebas. Tanpa ampun dia menghujamkan bola melalui sepakan datar akurat.
Gol itu langsung membuat lini belakang PBR panik. Hasilnya 3 menit berselang pemain belakang PBR melakukan pelanggaran di depan kotak penaltinya. Boaz yang menjadi eksekutor kembali menunjukan kapasitasnya sebagai top skorer di musim lalu dengan melepaskan tendangan bebas cantik menembus pagar hidup PBR dan merobek gawang Dennis Romanovs untuk yang kedua kalinya.
Usai unggul 2-0, Persipura tidak mengendurkan gelombang serangan mereka dan terus menebar ancaman bagi gawang The Boys Are Back. Salah satunya melalui aksi Ferinando Pahabol yang lepas dari kawalan pemain belakang PBR. Berhadapan one on one dengan Dennis Romanov, Feri dengan cerdik melepaskan tendangan chip namun hanya menyamping tipis.
Hingga pertandingan usai, skor 2-0 tidak bertambah dan dengan ini Mutiara Hitam berhak atas satu tempat di pertandingan final dan berpeluang meraih gelar juara ketiga mereka di kancah persepakbolaan tertinggi di Indonesia.

Laga perdana semifinal kompetisi Indonesia Super League musim 2014 yang mempertemukan Persipura Jayapura selaku juara grup K dengan runner up grup L, Pelita Bandung Raya (PBR) akhirnya mentas di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Selasa (4/11) sore. Pertandingan yang akan menentukan siapa pemilik tiket perdana untuk tampil di partai puncak tersebut sempat tertunda beberapa menit lantaran pihak PBR yang mengganti starting line up mereka di detik-detik menjelang pertandingan mendapat protes dari Persipura.
Kedua tim memulai laga dengan menurunkan kekuatan terbaiknya. Hanya Hyo Jae Hoon yang biasa turun mengawal gawang Persipura tidak nampak di lapangan. Namun itu tidak menurunkan kualitas Persipura dalam melancarkan serangan. Pada menit 7, Persipura mulai menebar ancaman lewat sundulan Boaz Salossa usai memanfaatkan umpan silang Tinus Pae namun masih melambung.
PBR balik mengancam pada menit 10 lewat pergerakan di sektor kiri. Pertama umpan silang Bambang Pamungkas yang mengarah tepat ke T.A Musafry dihalau oleh Dede Solaiman, sedangkan satu menit berselang tendangan David Laly setelah melewati Tinus Pae masih mengarah tepat ke penjaga gawang.
Pada menit 16 Persipura mulai membuat kiper Dennis Romanov bekerja, kali ini tendangan keras Robertino Pugliara di depan kotak penalti setelah melakukan umpan one-two dengan Immanuel Wanggai berhasil di blok dengan mudah dan hanya menghasilkan sepak pojok. Beberapa menit berselang pemain asal Argentina tersebut kembali menebar ancaman lewat tendangan kaki kirinya yang masih menyamping.
Mutiara hitam kembali membuat para suporter PBR terhenyak, kali ini tendangan bebas Ian Louis Kabes pada menit 22 sukses menembus pagar hidup PBR namun hanya menyamping tipis di sisi kanan Dennis Romanovs.
PBR hampir saja membuka keunggulan melalui kaki T.A Musafry setelah mendapat umpan terobosan lambung jarak jauh dari sektor kiri. Lepas dari kawalan Ronny Beroperan, tendangan Musafry yang mengarah tepat ke penjaga gawang berhasil dimentahkan.
Terus melancarkan serangan, pada menit 35 Boaz Salossa mendapat peluang lewat tendangan kaki kanan memanfaatkan bola liar pergerakan Robertino yang merangsek di kotak penalti. Lagi Denni Romanov melakukan penyelamatan gemilang dengan meninju bola keluar dari pertahanan PBR. Hingga turun minum skor tetap 0-0.
Memasuki paruh kedua pertandingan, PBR langsung menggertak lewat tendangan kaki kanannya di dalam kotak penalti. Lolos dari jebakan offside, Bepe yang berniat melepaskan sepakan melengkung ke tiang jauh masih bisa diantisipasi kiper.
Untuk menambah daya gedor timnya, caretaker Mettu Dwaramuri memasukan Ferinando Pahabol untuk menggantikan gelandang Gerald Pangkali pada menit 54. Tidak lama berselang pemain mungil itu melepaskan tendangan melengkung yang bisa ditebak kiper PBR.
Persipura akhirnya berhasil mencetak gol pada menit 68 lewat kaki sang kapten sekaligus bintang mereka Boaz Salossa. Melakukan tusukan dari sektor kiri, Ronny Beroperai sukses merangsek hingga kotak penalti PBR dan melepaskan umpan cut back kepada Boaz yang berdiri bebas. Tanpa ampun dia menghujamkan bola melalui sepakan datar akurat.
Gol itu langsung membuat lini belakang PBR panik. Hasilnya 3 menit berselang pemain belakang PBR melakukan pelanggaran di depan kotak penaltinya. Boaz yang menjadi eksekutor kembali menunjukan kapasitasnya sebagai top skorer di musim lalu dengan melepaskan tendangan bebas cantik menembus pagar hidup PBR dan merobek gawang Dennis Romanovs untuk yang kedua kalinya.
Usai unggul 2-0, Persipura tidak mengendurkan gelombang serangan mereka dan terus menebar ancaman bagi gawang The Boys Are Back. Salah satunya melalui aksi Ferinando Pahabol yang lepas dari kawalan pemain belakang PBR. Berhadapan one on one dengan Dennis Romanov, Feri dengan cerdik melepaskan tendangan chip namun hanya menyamping tipis.
Hingga pertandingan usai, skor 2-0 tidak bertambah dan dengan ini Mutiara Hitam berhak atas satu tempat di pertandingan final dan berpeluang meraih gelar juara ketiga mereka di kancah persepakbolaan tertinggi di Indonesia.

Wios sabar ka PBR, wajar kalah sm yg lebih baik, persipura lebih pengalaman sbg team papan atas ISL, ayeuna mah ambil pelajaran buat menatap kompetisi taun 2015, pertahankan yg sudah baik perbaiki yg kurang2 nya, skrg mah dukung sodara tua , PERSIB Bandung mudah2 an jadi juara ISL taun ayeuna, skill jeung pengalaman pamaen wadi ngadu, mentalna sdh teruji, sok ah geura bawa piala jawara ISL ka Bandung……