Dokter Tim Wanti-wanti Pemain Bila Bermain Tarkam
Thursday, 11 June 2015 | 15:53
Tidak ada kejelasan kompetisi ditambah tersanderanya sepak bola Indonesia oleh federasi dunia FIFA, membuat beberapa pemain profesional Indonesia banting stir. Demi melanjutkan kelangsungan hidup keluarga, para pemain rela untuk bertanding dalam laga antar kampung (Tarkam). Hal yang sebenarnya sungguh miris ketika pemain berlabel timnas harus terjun di kelas non profesional.
Kondisi ini tentu membuat khawatir beberapa klub, contohnya Persib. Sang dokter tim Rafi Ghani mengungkapkan ia cukup riskan bila pemain profesional yang terbiasa dengan penanganannya dalam masalah cedera, harus pindah alih kepada penanganan medis di sepak bola tarkam. Sang dokter pernah menyaksikan pertandingan tarkam cukup keras dan memang harus berani mengambil resiko akan cedera.
“Memang pernah satu kali ikut menyaksikan pertandingan tersebut, dan ternyata memang akan sangat riskan, terjadinya cedera karena kita tidak tahu lawan seperti apa,” imbuh Rafi belum lama ini
Selain faktor lawan yang tidak mengetahui niatannya seperti apa, menjegal atau bahkan mencelakakan lawan, faktor kondisi lapangan pun turut perlu diperhatikan. Ia mengisyaratkan agar pemain terus waspada berkaitan bila tarkam adalah jalan terakhir untuk menyambung hidup.
“Faktor lapangan yang tidak bagus juga bisa memunculkan peluang cedera, terlebih iklim pertandingannya yang keras juga harus diwaspadai,” pesannya.

Tidak ada kejelasan kompetisi ditambah tersanderanya sepak bola Indonesia oleh federasi dunia FIFA, membuat beberapa pemain profesional Indonesia banting stir. Demi melanjutkan kelangsungan hidup keluarga, para pemain rela untuk bertanding dalam laga antar kampung (Tarkam). Hal yang sebenarnya sungguh miris ketika pemain berlabel timnas harus terjun di kelas non profesional.
Kondisi ini tentu membuat khawatir beberapa klub, contohnya Persib. Sang dokter tim Rafi Ghani mengungkapkan ia cukup riskan bila pemain profesional yang terbiasa dengan penanganannya dalam masalah cedera, harus pindah alih kepada penanganan medis di sepak bola tarkam. Sang dokter pernah menyaksikan pertandingan tarkam cukup keras dan memang harus berani mengambil resiko akan cedera.
“Memang pernah satu kali ikut menyaksikan pertandingan tersebut, dan ternyata memang akan sangat riskan, terjadinya cedera karena kita tidak tahu lawan seperti apa,” imbuh Rafi belum lama ini
Selain faktor lawan yang tidak mengetahui niatannya seperti apa, menjegal atau bahkan mencelakakan lawan, faktor kondisi lapangan pun turut perlu diperhatikan. Ia mengisyaratkan agar pemain terus waspada berkaitan bila tarkam adalah jalan terakhir untuk menyambung hidup.
“Faktor lapangan yang tidak bagus juga bisa memunculkan peluang cedera, terlebih iklim pertandingannya yang keras juga harus diwaspadai,” pesannya.
