Previous Story
Ditinggal Pemain Bintang, Dunia Belum Berakhir
Sunday, 06 December 2015 | 09:32
Melihat begitu ramainya berita mengenai polemik di kubu Persib antara manajemen dan tim. Sehingga beberapa pemain mulai meninggalkan Persib. Ya salahsatunya adalah Firman Utina dan ia bercerita kepada media mengenai kekecewaannya terhadap pasal yang diberikan oleh manajemen Persib. Dan muncul juga berita bahwa beberapa pemain Persib mulai meninggalkan Persib.
Ya, mereka yang meninggalkan Persib sangan berkontribusi membawa Persib juara di ISL dan di Piala Presiden. Tetapi ini bukan akhir dari keperkasaan Persib atau pun era Persib. di dalam sepakbola sudah biasa pemain berpindah tim ke klub lain bahkan ke rival klub sebelumnya itu. Contoh seperti Luis Figo yang berpindah dari Barcelona ke Real Madrid ya walaupun suporter tidak senang dengan kepindahannya ke kubu rival, tetapi Barcelona sendiri tetap barcelona yang berbahaya. Dan Manchester United ditinggal bintangnya yaitu Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dengan biaya transfer begitu besar, tetapi itu tak mempengaruhi Manchester United untuk meraih gelar juara.
Dan kini klub PPersib mulai ditinggal beberapa pemain bintangnya yang sangat berkontribusi membawa Persib juara ISL dan Piala Presiden. Dan kita sebagai suporter/fans/pendukung tidak harus ikut resah dengan ditiggalnya Persib oleh beberapa bintangnya biarkan itu menjadi urusan manajemen dan tim. Kita cukup memberikan support dan dukungan kepada Persib dengan cinta, semua yang diawali dengan cinta itu akan terasa indah. Persib yang saat ini membutuhkan dukungan dari bobotoh karena telah terdepak dari PJS.
Dengan ditingal para pemain bintangnya ini Persib bisa membangun kembali tim yang lebih kuat dengan diisi para pemain muda dengan bantuan serta bimbingan pemain senior. Gian Zola dan Febri Haryadi telah membuktikan kualitasnya dan mereka bermain begitu baik tanpa terlihat rasa canggung antara mereka dengan pemain senior. mereka masih muda dan masih bisa berkembang lagi dengan baik sehingga mereka bisa menjadi tulang punggung Persib nantinya. Bukan hanya mereka berdua, di diklat pun pastinya masih banyak pemain muda yang berbakat dan layak untuk masuk tim senior.
Selain dari diklat, Persib pun bisa membeli pemain muda lainnya seperti Evan Dimas, Hansamu dll yang bisa memberikan kontribusi bagi Persib. Dengan ditinggalnya Supardi Nasir di posisi full back kanan Persib bisa memanggil Putu Gede atau Alfin Tuasalamony yang cocok untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Supardi, posisi bek tengah bisa diisi oleh Hansamu dan Manahati serta tambahan bek asing, dan juga Evan Dimas atau Stefano Lilipaly yang cocok untuk mengisi kekosongan lini tengah yang ditinggalkan Firman Utina.
Di lini depan Persib telah ditinggal Ilija Spasojevic, dan kini hanya memiliki yandi sofyan dan rudiyana sebagai striker murni.Persib bisa mengkontrak penyerang asing yang lebih berpengalaman dan lokal yang cukup berpengalaman seperti Samsul Arif atau memanggil kembali Airlangga Sucipto dan mereka pun sama-sama memiliki kelebihan dari segi kecepatan. Selain berpengalaman mereka pun bisa membimbing para penyerang muda Persib sehingga bisa berkembang lebih baik lagi.
Jadi intinya dengan ditinggalnya Persib oleh para pemain bintang ini tidak membuat kita pesimis bahwa Persib akan kesulitan untuk kembali meraih gelar. Dunia belum berakhir, kita harus yakin dan percaya kepada manajemen bahwa Persib akan kembali lebih kuat dan masih bisa bersaing untuk meramaikan perebutan gelar juara ketika Liga kembali dimulai. Persib adalah Persib, Persib bisa juara karena kebersamaan dan kekompakan bukan karena banyaknya pemain bintang.
Mungkin cukup sekian curhatan dari saya, maaf kalau ada kesalahan dan kekeliruan dari saya.
Ditulis oleh @mfathurrah16 dengan akun Instagram muhfathurrah16
Sunday, 06 December 2015 | 09:32
Melihat begitu ramainya berita mengenai polemik di kubu Persib antara manajemen dan tim. Sehingga beberapa pemain mulai meninggalkan Persib. Ya salahsatunya adalah Firman Utina dan ia bercerita kepada media mengenai kekecewaannya terhadap pasal yang diberikan oleh manajemen Persib. Dan muncul juga berita bahwa beberapa pemain Persib mulai meninggalkan Persib.
Ya, mereka yang meninggalkan Persib sangan berkontribusi membawa Persib juara di ISL dan di Piala Presiden. Tetapi ini bukan akhir dari keperkasaan Persib atau pun era Persib. di dalam sepakbola sudah biasa pemain berpindah tim ke klub lain bahkan ke rival klub sebelumnya itu. Contoh seperti Luis Figo yang berpindah dari Barcelona ke Real Madrid ya walaupun suporter tidak senang dengan kepindahannya ke kubu rival, tetapi Barcelona sendiri tetap barcelona yang berbahaya. Dan Manchester United ditinggal bintangnya yaitu Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dengan biaya transfer begitu besar, tetapi itu tak mempengaruhi Manchester United untuk meraih gelar juara.
Dan kini klub PPersib mulai ditinggal beberapa pemain bintangnya yang sangat berkontribusi membawa Persib juara ISL dan Piala Presiden. Dan kita sebagai suporter/fans/pendukung tidak harus ikut resah dengan ditiggalnya Persib oleh beberapa bintangnya biarkan itu menjadi urusan manajemen dan tim. Kita cukup memberikan support dan dukungan kepada Persib dengan cinta, semua yang diawali dengan cinta itu akan terasa indah. Persib yang saat ini membutuhkan dukungan dari bobotoh karena telah terdepak dari PJS.
Dengan ditingal para pemain bintangnya ini Persib bisa membangun kembali tim yang lebih kuat dengan diisi para pemain muda dengan bantuan serta bimbingan pemain senior. Gian Zola dan Febri Haryadi telah membuktikan kualitasnya dan mereka bermain begitu baik tanpa terlihat rasa canggung antara mereka dengan pemain senior. mereka masih muda dan masih bisa berkembang lagi dengan baik sehingga mereka bisa menjadi tulang punggung Persib nantinya. Bukan hanya mereka berdua, di diklat pun pastinya masih banyak pemain muda yang berbakat dan layak untuk masuk tim senior.
Selain dari diklat, Persib pun bisa membeli pemain muda lainnya seperti Evan Dimas, Hansamu dll yang bisa memberikan kontribusi bagi Persib. Dengan ditinggalnya Supardi Nasir di posisi full back kanan Persib bisa memanggil Putu Gede atau Alfin Tuasalamony yang cocok untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Supardi, posisi bek tengah bisa diisi oleh Hansamu dan Manahati serta tambahan bek asing, dan juga Evan Dimas atau Stefano Lilipaly yang cocok untuk mengisi kekosongan lini tengah yang ditinggalkan Firman Utina.
Di lini depan Persib telah ditinggal Ilija Spasojevic, dan kini hanya memiliki yandi sofyan dan rudiyana sebagai striker murni.Persib bisa mengkontrak penyerang asing yang lebih berpengalaman dan lokal yang cukup berpengalaman seperti Samsul Arif atau memanggil kembali Airlangga Sucipto dan mereka pun sama-sama memiliki kelebihan dari segi kecepatan. Selain berpengalaman mereka pun bisa membimbing para penyerang muda Persib sehingga bisa berkembang lebih baik lagi.
Jadi intinya dengan ditinggalnya Persib oleh para pemain bintang ini tidak membuat kita pesimis bahwa Persib akan kesulitan untuk kembali meraih gelar. Dunia belum berakhir, kita harus yakin dan percaya kepada manajemen bahwa Persib akan kembali lebih kuat dan masih bisa bersaing untuk meramaikan perebutan gelar juara ketika Liga kembali dimulai. Persib adalah Persib, Persib bisa juara karena kebersamaan dan kekompakan bukan karena banyaknya pemain bintang.
Mungkin cukup sekian curhatan dari saya, maaf kalau ada kesalahan dan kekeliruan dari saya.
Ditulis oleh @mfathurrah16 dengan akun Instagram muhfathurrah16
Ken wae da geus karolot ieuh. Geus sapantes na di ganti kunu ngarora. Hidup perubahan.
Tapi masalah nya apakah bobotoh siap dengan kembali nya panceklik gelar yg bakal mungkin terjadi, pemain muda tetap pemain muda mereka membutuhkan pembelajaran dari pemain senior nya yg lebih pengalaman, saya kira di jaman sepakbola modern meregenerasi mayoritas pemain bukan langkah yg bagus
pemain datang dan pergi susah biasa namanya profesional.. permainan persib sudah dikenal semua lawan sekrang saat nya regenerasi ..tengah depan belakang…ambil lagi pemaian asli bandung..yg loyal..wildansyah contohnya yg sudah matang untuk gantikan supardi yg sudah melempem.. tengah masih ada konate belakang ada vladimir vujovic atau pagne beli striker yg haus gol minta bantuan erick thohir sugan di inter aya nu daek ka persib..pkokna dunia belum berakhir
Ya insyaallah bisa. Kita liat aja arsenal, barca bisa bermain dengan beberapa pemain dari akademi nya. Dan bahkan berani memberi kesempatan pada pemain muda. southampton pun . Yakin ajaa dengan pemain senior yg ada dan yg akan datang, mereka pasti bisa membantu dan membimbing junior nya untuk berkembang.
It’s time to be “the young gun persib” ciptakan bintang, ga perlu bertabur bintang. Sok dukungan ti bogor mah tetep full buat persib, rek kumaha ge persib tetep nu aing…..!
satuju,saat nya skuad Persib PEREMAJAAN…dan pemain nya ambil saja dari Diklat atau pantau pemain PON JABAR
Jangan cuma jabar, tapi yg lainnya juga kalau bisa.
selama kelakuan manajemen masih “maruk” mah.. siapapun yg di kontrak pasti mikir 2 kali, apalagi pemaen profesional. Kecuali mau kerja bakti (rodi) ngabelaan Persib
Satuju pisan!
Persib can tangtu juara deui mun masih diperkuat ku para pamaen di ISL 2014 jeung Piala Presiden 2015.
Persib can tangtu paceklik gelar mun diperkuat ku para pamaen ngora jeung anyar, bisa jadi Persib bakal leuwih hade!
Tah eta kang. Hese ari terus ngandelkeun anu tos kepala tiga mah. Moal lami pasti ke pensiun trs fisik mulai nurun. Mending ti ayeuna kembangkeun nu ngora, pasihan kesempatan berkompetisi tingkat tinggi meh ngabiasakeun diri. Pemaen senior kudu bisa ngabimbing.
striker mah aya keneh zulham,pemain tengah mah lokalan weh,nah bek na ambil weh alhadji semen padang
Ulah keok saencan kapacok….skuad muda tenaga full speed,loyalitas tinggi, bersemangat juang tinggi, eta ngarana yg muda yg d takuti
Tos waktuna pemain muda jebolan persib Junior turun pakalangan,teu salilana pemain bintang terus berkibar, waktu na persib mengorbitkan bintang tinggal komitmen manajemen konsisten ka aturan.ieu waktu nu pas kanggo matangkeun Junior salila kompetisi ISL can mulai bergulir
Setuju, tp mun airlangga mah kirang macok kang