Ditinggal Mario Gomez, Supardi Sebut Arema Tetap Berbahaya
Thursday, 06 August 2020 | 19:37
Kompetitor Persib di Liga 1 2020, Arema, ditinggalkan nakhoda mereka, Mario Gomez. Langkah sang pelatih pun diikuti striker yang sama-sama berasal dari Argentina, Jonatan Bauman. Situasi tersebut tentu menjadi ganjalan bagi Singo Edan yang bersiap menatap bergulirnya lagi kompetisi Oktober mendatang.
Kapten tim Persib, Supardi, angkat bicara mengenai kondisi yang menimpa Arema. Apalagi Gomez dan Bauman juga pernah bersama dengannya membela panji Maung Bandung di musim 2018 lalu. Dia mengatakan tidak memahami apa yang terjadi di tubuh tim Arema, tapi kondisi tersebut tak akan membuat Arema melemah.
Menurutnya Arema akan tetap menjadi rival yang kuat meskipun ditinggalkan pelatih yang dikenal punya tangan dingin. Karena Supardi menilai mayoritas pemain kunci Arema tetap bertahan. Maka dari itu level permainan dirasa masih tetap sama meskipun Arema akan diasuh pelatih baru.
“Itu masalah di intern mereka, saya tidak memahami apa masalah mereka apakah itu terkait keputusan PSSI atau terkait dengan gaji sang pelatih, saya engga tahu,” terang Supardi kepada awak media ketika diwawancara di Mes Persib, Kamis (6/8).
“Arema tetaplah tim kuat siapapun pelatihnya karena pemainnya juga engga banyak berubah. Kerena pemainnya tetap, mungkin kalau pemainnya 50 persen keluar mungkin bisa pengaruh ke tim. Itu pandangan saya,” kata bek kanan senior Persib itu.
Arema dipandang Supardi tidak banyak melakukan perombakan di bursa transfer. Hal itu menurut dia bisa menjadi acuan bahwa secara kolektivitas pemain akan tetap terjaga karema pemain-pemain Arema sudah lama bermain bersama. Ditambah dengan nama besar klub, dia meyakini Arema tidak sulit mencari pelatih baru berkualitas.
“Karena mereka sudah lama bersatu, antar pemain tetapi tetap harus punya nahkoda yang baik. Tapi saya pikir tidak terlalu besar pengaruhnya. Pengaruhnya mungkin iya, tetapi saya yakin sekelas arema tidak akan susah nyari pelatih, tim besar pasti banyak yang mau,” kata Supardi.

Kompetitor Persib di Liga 1 2020, Arema, ditinggalkan nakhoda mereka, Mario Gomez. Langkah sang pelatih pun diikuti striker yang sama-sama berasal dari Argentina, Jonatan Bauman. Situasi tersebut tentu menjadi ganjalan bagi Singo Edan yang bersiap menatap bergulirnya lagi kompetisi Oktober mendatang.
Kapten tim Persib, Supardi, angkat bicara mengenai kondisi yang menimpa Arema. Apalagi Gomez dan Bauman juga pernah bersama dengannya membela panji Maung Bandung di musim 2018 lalu. Dia mengatakan tidak memahami apa yang terjadi di tubuh tim Arema, tapi kondisi tersebut tak akan membuat Arema melemah.
Menurutnya Arema akan tetap menjadi rival yang kuat meskipun ditinggalkan pelatih yang dikenal punya tangan dingin. Karena Supardi menilai mayoritas pemain kunci Arema tetap bertahan. Maka dari itu level permainan dirasa masih tetap sama meskipun Arema akan diasuh pelatih baru.
“Itu masalah di intern mereka, saya tidak memahami apa masalah mereka apakah itu terkait keputusan PSSI atau terkait dengan gaji sang pelatih, saya engga tahu,” terang Supardi kepada awak media ketika diwawancara di Mes Persib, Kamis (6/8).
“Arema tetaplah tim kuat siapapun pelatihnya karena pemainnya juga engga banyak berubah. Kerena pemainnya tetap, mungkin kalau pemainnya 50 persen keluar mungkin bisa pengaruh ke tim. Itu pandangan saya,” kata bek kanan senior Persib itu.
Arema dipandang Supardi tidak banyak melakukan perombakan di bursa transfer. Hal itu menurut dia bisa menjadi acuan bahwa secara kolektivitas pemain akan tetap terjaga karema pemain-pemain Arema sudah lama bermain bersama. Ditambah dengan nama besar klub, dia meyakini Arema tidak sulit mencari pelatih baru berkualitas.
“Karena mereka sudah lama bersatu, antar pemain tetapi tetap harus punya nahkoda yang baik. Tapi saya pikir tidak terlalu besar pengaruhnya. Pengaruhnya mungkin iya, tetapi saya yakin sekelas arema tidak akan susah nyari pelatih, tim besar pasti banyak yang mau,” kata Supardi.
