Diplot Jadi Striker, Tantan Mengaku Canggung
Thursday, 16 April 2015 | 16:53
Laga Persib Bandung kontra Lao Toyota FC kemarin harus berakhir dengan skor imbang 0-0 dan membuat Maung Bandung gagal mengamankan tiket 16 besar. Salah satu faktornya adalah gagalnya lini depan memanfaatkan sejumlah peluang. Persib sendiri belum bisa memainkan striker asingnya, Ilija Spasojevic, karena belum bisa didaftarkan. Tantan yang diplot menjadi ujung tombak pun mengaku tidak tampil sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Pemain asal Lembang itu mengatakan dirinya tidak bermain lepas untuk membuka ruang sekaligus menebar ancaman ke gawang lawan. Bahkan pelatih Emral Abus harus menariknya di menit 70 dan digantikan oleh Firman Utina. Menurutnya dia lebih nyaman bermain sebagai winger untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan lewat kedua flank.
“Canggung lagi euy kemarin main di tengah, kemarin kan ke sayap lagi karena ada Spaso. Jadi bingung harus cari bola kemana. Tantan pribadi merasa tidak maksimal kemarin, jadi kesulitan main di depan,” kata pemain berusia 32 tahun itu ketika diwawancara oleh Simamaung di Hotel Mercure Vientiane, Kamis (16/4).
Meski begitu dia tetap bersyukur Persib tidak pulang dengan tangan hampa. Menurutnya kedisiplinan pemain belakang Persib juga berperan penting sehingga Kazuo Homma cs sulit melepaskan tendangan ke gawang Deden Natshir.
“Ya buat Tantan kemarin bisa dapatkan 1 poin saja sudah Alhamdulillah, pertandingan juga cukup seru, anak-anak main disiplin begitu juga mereka (Lao). Karena di kandang Lao dapat poin juga udah bersyukur,” tutupnya.

Laga Persib Bandung kontra Lao Toyota FC kemarin harus berakhir dengan skor imbang 0-0 dan membuat Maung Bandung gagal mengamankan tiket 16 besar. Salah satu faktornya adalah gagalnya lini depan memanfaatkan sejumlah peluang. Persib sendiri belum bisa memainkan striker asingnya, Ilija Spasojevic, karena belum bisa didaftarkan. Tantan yang diplot menjadi ujung tombak pun mengaku tidak tampil sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Pemain asal Lembang itu mengatakan dirinya tidak bermain lepas untuk membuka ruang sekaligus menebar ancaman ke gawang lawan. Bahkan pelatih Emral Abus harus menariknya di menit 70 dan digantikan oleh Firman Utina. Menurutnya dia lebih nyaman bermain sebagai winger untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan lewat kedua flank.
“Canggung lagi euy kemarin main di tengah, kemarin kan ke sayap lagi karena ada Spaso. Jadi bingung harus cari bola kemana. Tantan pribadi merasa tidak maksimal kemarin, jadi kesulitan main di depan,” kata pemain berusia 32 tahun itu ketika diwawancara oleh Simamaung di Hotel Mercure Vientiane, Kamis (16/4).
Meski begitu dia tetap bersyukur Persib tidak pulang dengan tangan hampa. Menurutnya kedisiplinan pemain belakang Persib juga berperan penting sehingga Kazuo Homma cs sulit melepaskan tendangan ke gawang Deden Natshir.
“Ya buat Tantan kemarin bisa dapatkan 1 poin saja sudah Alhamdulillah, pertandingan juga cukup seru, anak-anak main disiplin begitu juga mereka (Lao). Karena di kandang Lao dapat poin juga udah bersyukur,” tutupnya.

eh kamarana sepi kieu ieu teh,pariknik kitu??
hoream maca komen didinya
waah piraku a?? siga na mah pariknik bari refreshing ningalan patung
euuh aingmah ah!!!
Hai andik kembaran euy
kATEMPONA MAEN pERSIB SIGA DEMAM PANGGUNG PADAHAL EUWEUH NU LALAJOAN
Heukeuh tantan mah teu cocok jd penyerang mah tapi lumayan jeung ngobrak abrik mah
Memang bagusnya Tantan ga usah di striker,biar rudi sama yandi optimalkan sok tantan sbg winger focus yg nyetak gol sih siapa aja lah yang sempet,ada atep ,konate,Ridwan siap juga vladimir jupriyanto toni geura latihan deui deeer
Tantan mah kudu jadi strikerna mun make 4-4-2. Rudiana+Yandi maksimalkeun. Ayeuna goreng keneh ku sering maen mah pasti aya peningkatan.