Diogo Tak Sabar Cicipi Atmosfer Bobotoh di SJH
Saturday, 27 August 2016 | 12:05
Laga Persib Bandung kontra Arema Cronus akan menjadi momen pertama kali pemain anyar Diogo Alexandre Ferreira melihat langsung fanatisme bobotoh. Faktor suporter memang menjadi salah satu alasan pemain asal Australia tersebut mau bergabung dengan skuat Maung Bandung. Sebelum Diogo menerima pinangan Persib, dia mencari tahu informasi tentang klub yang akan dia tuju. Ternyata daya tarik dari Persib adalah animo bobotoh yang luar biasa dan menurutnya setara dengan klub Eropa.
“Sangat bagus, saya sudah dengar mereka beberapa tahun berakhir. Saya lihat video di internet, saya lihat parade kemenangan, bagi saya ini yang terbaik di Asia sejauh ini, sama halnya seperti klub besar di Eropa. Merasakan hal seperti itu adalah fantastis jika kamu seorang pemain muda. Itu satu-satunya yang kamu inginkan, tampil di depan begitu banyak suporter,” beber Diogo dalam wawancara, Sabtu (27/8).
Bukan hanya lewat dunia maya, pria berusia 26 tahun itu mencari kabar tentang Persib dari Robbie Gaspar. Robbie memang pernah menjadi bagian dari skuat Maung Bandung di musim 2012 di bawah asuhan Drago Mamic. Mereka yang sama-sama berkebangsaan Australia pun sempat bertemu di Perth untuk berbincang. Diogo memang terakhir bermain untuk Perth Glory sebelum akhirnya hijrah ke Bandung.
“Ya saya tahu dia, dia dari Perth dan bicara tentang begitu besar klub dan liga di sini. Ya saya pernah ketemu sebelumnya, dan bicara ini klub ini terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Mencari informasi Persib dari internet dan Robbie Gaspar, Diogo sudah gatal ingin segera mencicipi atmosfer Jalak Harupat secara langsung. Dia ingin merasakan gemuruh stadion saat tim kebanggaannya mentas, terlebih lawan yang dihadapi adalah rival dalam perebutan tahta juara. Diogo memang kerap tampil di depan puluhan ribu penonton di Australia, namun animo bobotoh yang militan dengan nyanyian dan koreo mereka tetap membuat sang pemain penasaran.
“Saya belum yakin, itulah kenapa saya tak sabar menonton secara langsung pertandingan Sabtu ini. Tapi apa yang saya lihat (video), atmosfirnya luar biasa dan gila, saya juga pernah main untuk tim besar di Australia. Ketika main di depan 40 ribu penonton, saya ingin merasakan perbedaannya, merasakan langsung atmosfirnya di stadion,” ungkapnya.

Laga Persib Bandung kontra Arema Cronus akan menjadi momen pertama kali pemain anyar Diogo Alexandre Ferreira melihat langsung fanatisme bobotoh. Faktor suporter memang menjadi salah satu alasan pemain asal Australia tersebut mau bergabung dengan skuat Maung Bandung. Sebelum Diogo menerima pinangan Persib, dia mencari tahu informasi tentang klub yang akan dia tuju. Ternyata daya tarik dari Persib adalah animo bobotoh yang luar biasa dan menurutnya setara dengan klub Eropa.
“Sangat bagus, saya sudah dengar mereka beberapa tahun berakhir. Saya lihat video di internet, saya lihat parade kemenangan, bagi saya ini yang terbaik di Asia sejauh ini, sama halnya seperti klub besar di Eropa. Merasakan hal seperti itu adalah fantastis jika kamu seorang pemain muda. Itu satu-satunya yang kamu inginkan, tampil di depan begitu banyak suporter,” beber Diogo dalam wawancara, Sabtu (27/8).
Bukan hanya lewat dunia maya, pria berusia 26 tahun itu mencari kabar tentang Persib dari Robbie Gaspar. Robbie memang pernah menjadi bagian dari skuat Maung Bandung di musim 2012 di bawah asuhan Drago Mamic. Mereka yang sama-sama berkebangsaan Australia pun sempat bertemu di Perth untuk berbincang. Diogo memang terakhir bermain untuk Perth Glory sebelum akhirnya hijrah ke Bandung.
“Ya saya tahu dia, dia dari Perth dan bicara tentang begitu besar klub dan liga di sini. Ya saya pernah ketemu sebelumnya, dan bicara ini klub ini terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Mencari informasi Persib dari internet dan Robbie Gaspar, Diogo sudah gatal ingin segera mencicipi atmosfer Jalak Harupat secara langsung. Dia ingin merasakan gemuruh stadion saat tim kebanggaannya mentas, terlebih lawan yang dihadapi adalah rival dalam perebutan tahta juara. Diogo memang kerap tampil di depan puluhan ribu penonton di Australia, namun animo bobotoh yang militan dengan nyanyian dan koreo mereka tetap membuat sang pemain penasaran.
“Saya belum yakin, itulah kenapa saya tak sabar menonton secara langsung pertandingan Sabtu ini. Tapi apa yang saya lihat (video), atmosfirnya luar biasa dan gila, saya juga pernah main untuk tim besar di Australia. Ketika main di depan 40 ribu penonton, saya ingin merasakan perbedaannya, merasakan langsung atmosfirnya di stadion,” ungkapnya.

go diogo go…
mudah2an teu ogoan jiga nu kamari ti spanjooollll tea..
eh.ups..
pura-pura dikucilkan..
eh..ups..
#MARIBUNGREBUTKEMBALI
Soklah,jang…
ari soal bobotohmah moal eleh ku liga eropa.. tinggal maen nu alus we mang..dijamin bobotoh mah bakal ngadukung terus
Kade mang Bobotoh ma loba oknum nu can ngarti sepak bola, bek ge kudu bisa ngagolkeun meh teu di ledek terus dikucilkeun #oops
Sugan weh hade.lumbayan jeung gaganti lamun si valdo pensiun di persib jadi teu hese neangan deui pemaen.semangat bray…..
Balencoso direkrut klub india superleague. Banyak pemain bagus yg tdk lolos seleksi di persib. Utk jaman sekarang, tidaklah cukup merekrut pemain pake istilah “kereteg hate”. Manajemen harus berbenah jgn gampang menjudged jelek dsb. Bobotoh juga harus dewasa, semuanya proses dan proses. Saran saya drpd pemain asing di liga indonesia, lebih baik pake wasit asing jadi standarnya jelas. Hidup Persib. Saya dukung Persib !! Menang atau kalah tetap saya dukung.