Dilepas Persib, Dado Rintis Usaha Kafe
Friday, 03 July 2015 | 13:24
Mantan gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, mulai mencari alternatif lain untuk menambah pemasukannya di tengah kisruh sepakbola nasional. Dia pun saat ini sedang merampungkan pembangunan kafe yang didirikan di sekitaran rumahnya. Bisnis di bidang kuliner ini diakui oleh Dedi sudah mencapai tahap 70 persen dan rencananya akan dibuka setelah Lebaran nanti. Masakan yang disajikan pun fokus pada spesialisasi ceker ayam.
“Karena di Jatinangor belum ada, terus dekat Unpad ada banyak yang kaya gitu (tempat kuliner), jadi lihat ada peluang juga ya saya juga mencoba membuka. Selain menu ceker, ada makanan lain tapi yang lain masih disusun,” ujarnya saat diwawancara di Mess Persib, Kamis (2/7).
Pemain yang kerap disapa Dado ini mengatakan bahwa target pasarnya merupakan para mahasiswa, karena daerah rumahnya di Jatinangor dikepung oleh banyak universitas. Itu juga yang menjadi alasannya akan me-lauching kafenya setelah Lebaran, karena saat ini kampus-kampus yang ada di Jatinangor sedang libur semester. Selain itu pertimbangan lainnya, Dado menyebut hidangan pedas tidak akan digemari di tengah bulan Ramadhan seperti saat ini.
“Tadinya mau sebelum puasa bukanya, tapi kokinya belum siap, apalagi kalau Ramadhan kan jarang orang makan yang pedas-pedas malam hari. Jadi mending nanti aja sesudah Lebaran. Apalagi sekarang juga mahasiswa lagi libur,” urainya.
Disampaikan oleh pria yang tidak lama lagi akan genap berusia 24 tahun itu, dia mengambil tempat yang sebelumnya digunakan sebagai warnet. Dan dia saat ini sedang menyulap bangunan itu menjadi kafe dengan banyak aksesoris yang bernuansa sepakbola.
Untuk harga, Dado menegaskan bahwa hidangan yang ditawarkan pasti cocok bagi kantong mahasiswa. “Masih dikonsep, nanti mungkin ada promo juga buat mahasiswa. Pastinya terjangkau, ya standar mahasiswa lah,” terangnya.


Mantan gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, mulai mencari alternatif lain untuk menambah pemasukannya di tengah kisruh sepakbola nasional. Dia pun saat ini sedang merampungkan pembangunan kafe yang didirikan di sekitaran rumahnya. Bisnis di bidang kuliner ini diakui oleh Dedi sudah mencapai tahap 70 persen dan rencananya akan dibuka setelah Lebaran nanti. Masakan yang disajikan pun fokus pada spesialisasi ceker ayam.
“Karena di Jatinangor belum ada, terus dekat Unpad ada banyak yang kaya gitu (tempat kuliner), jadi lihat ada peluang juga ya saya juga mencoba membuka. Selain menu ceker, ada makanan lain tapi yang lain masih disusun,” ujarnya saat diwawancara di Mess Persib, Kamis (2/7).
Pemain yang kerap disapa Dado ini mengatakan bahwa target pasarnya merupakan para mahasiswa, karena daerah rumahnya di Jatinangor dikepung oleh banyak universitas. Itu juga yang menjadi alasannya akan me-lauching kafenya setelah Lebaran, karena saat ini kampus-kampus yang ada di Jatinangor sedang libur semester. Selain itu pertimbangan lainnya, Dado menyebut hidangan pedas tidak akan digemari di tengah bulan Ramadhan seperti saat ini.
“Tadinya mau sebelum puasa bukanya, tapi kokinya belum siap, apalagi kalau Ramadhan kan jarang orang makan yang pedas-pedas malam hari. Jadi mending nanti aja sesudah Lebaran. Apalagi sekarang juga mahasiswa lagi libur,” urainya.
Disampaikan oleh pria yang tidak lama lagi akan genap berusia 24 tahun itu, dia mengambil tempat yang sebelumnya digunakan sebagai warnet. Dan dia saat ini sedang menyulap bangunan itu menjadi kafe dengan banyak aksesoris yang bernuansa sepakbola.
Untuk harga, Dado menegaskan bahwa hidangan yang ditawarkan pasti cocok bagi kantong mahasiswa. “Masih dikonsep, nanti mungkin ada promo juga buat mahasiswa. Pastinya terjangkau, ya standar mahasiswa lah,” terangnya.
