Dihajar Polisi, 3 Bobotoh Dapat Penanganan Medis
Sunday, 28 August 2016 | 11:41
Penanganan medis didapat 3 bobotoh Persib dalam laga kontra Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (27/8) sore. Para anggota kelompok Viking Persib Club (VPC) tersebut mengalami babak belur setelah mendapat perlakuan tidak manusiawi dari oknum Polisi. Kejadian berawal ketika ada miskomunikasi antara suporter dengan pihak keamanan di tribun Timur soal bendera koreografi. Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Soreang.
Semula Viking memang menyiapkan koreografi dengan memberikan 5000 bendera kepada bobotoh yang duduk di tribun Timur. Namun rencana itu batal terlaksana karena pihak polisi melarang ada material keras seperti kayu atau bambu masuk. Sedangkan bendera yang disiapkan sudah diikat pada sebatang bambu kecil. Bobotoh pun akhirnya sepakat mengumpulkan bendera tersebut di lorong masuk tribun.
Tapi memasuki babak kedua, bobotoh yang merasa mubazir jika bendera itu dibiarkan akhirnya mencoba untuk melepaskan kain dari ikatan. Niat itu pun mendapat lampu hijau dari polisi. Namun jumlah massa yang banyak membuat situasi riuh dan anggota Dalmas Polres Bandung langsung bersikap reaktif. Melihat suasana yang mulai memanas, Riki Iswanto (25) berniat melerai adu mulut antara bobotoh dan polisi, namun justru dia yang mendapat hantaman.
“Mereka mengira kita lagi ribut padahal cuma lagi ngambil bendera. Nah saat itu sempat adu mulut sama bobotoh. Lalu saya datangi untuk melerai, tapi tiba-tiba malah ada yang pukul saya dari arah samping. Setelah itu saya langsung jatuh dan gelap aja (tidak bisa melihat). Cuma dengar suara-suara aja orang pada ribut,” ujar Riki saat ditemui di ruang IGD RS Soreang, Sabtu (27/8/2016) malam.
Riki tidak bisa berbuat banyak saat ada terjangan ke arah wajahnya dengan pentungan. Terdapat luka sobek dan lebam di mata sebelah kirinya. Rekan Riki, Ichsan Saepudin (24) pun menjadi korban saat hendak memisahkan dua pihak yang berseteru tersebut. Ichsan dipukul menggunakan bambu kecil hingga membuat tangannya luka dan kepalanya memar. Selain itu ada satu lagi korban yaitu Tispan Darmanto yang pipinya sobek.
“Saya coba bilang kenapa harus cara kekerasan seperti ini, saya malah ikut dipukul. Saya sempat melawan tapi malah kepala saya benjol dan ada luka gores di bagian tangan,” ucap Ichsan.
Aksi tidak terpuji oknum polisi ini pun sangat disayangkan oleh pentolan VPC, Agus Rahmat. Karena menurutnya sebagai pihak yang bertugas untuk mengamankan, polisi harusnya tidak bertindak kasar. “Seharusnya kan aparat itu tugasnya melindungi dan mengamankan, bukan malah membuat ada korban. Pasti saya sangat prihatin lah, semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Karena walaupun korbannya tidak berat, tapi tetap ada kerugian,” ungkapnya.

Penanganan medis didapat 3 bobotoh Persib dalam laga kontra Arema Cronus di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (27/8) sore. Para anggota kelompok Viking Persib Club (VPC) tersebut mengalami babak belur setelah mendapat perlakuan tidak manusiawi dari oknum Polisi. Kejadian berawal ketika ada miskomunikasi antara suporter dengan pihak keamanan di tribun Timur soal bendera koreografi. Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Soreang.
Semula Viking memang menyiapkan koreografi dengan memberikan 5000 bendera kepada bobotoh yang duduk di tribun Timur. Namun rencana itu batal terlaksana karena pihak polisi melarang ada material keras seperti kayu atau bambu masuk. Sedangkan bendera yang disiapkan sudah diikat pada sebatang bambu kecil. Bobotoh pun akhirnya sepakat mengumpulkan bendera tersebut di lorong masuk tribun.
Tapi memasuki babak kedua, bobotoh yang merasa mubazir jika bendera itu dibiarkan akhirnya mencoba untuk melepaskan kain dari ikatan. Niat itu pun mendapat lampu hijau dari polisi. Namun jumlah massa yang banyak membuat situasi riuh dan anggota Dalmas Polres Bandung langsung bersikap reaktif. Melihat suasana yang mulai memanas, Riki Iswanto (25) berniat melerai adu mulut antara bobotoh dan polisi, namun justru dia yang mendapat hantaman.
“Mereka mengira kita lagi ribut padahal cuma lagi ngambil bendera. Nah saat itu sempat adu mulut sama bobotoh. Lalu saya datangi untuk melerai, tapi tiba-tiba malah ada yang pukul saya dari arah samping. Setelah itu saya langsung jatuh dan gelap aja (tidak bisa melihat). Cuma dengar suara-suara aja orang pada ribut,” ujar Riki saat ditemui di ruang IGD RS Soreang, Sabtu (27/8/2016) malam.
Riki tidak bisa berbuat banyak saat ada terjangan ke arah wajahnya dengan pentungan. Terdapat luka sobek dan lebam di mata sebelah kirinya. Rekan Riki, Ichsan Saepudin (24) pun menjadi korban saat hendak memisahkan dua pihak yang berseteru tersebut. Ichsan dipukul menggunakan bambu kecil hingga membuat tangannya luka dan kepalanya memar. Selain itu ada satu lagi korban yaitu Tispan Darmanto yang pipinya sobek.
“Saya coba bilang kenapa harus cara kekerasan seperti ini, saya malah ikut dipukul. Saya sempat melawan tapi malah kepala saya benjol dan ada luka gores di bagian tangan,” ucap Ichsan.
Aksi tidak terpuji oknum polisi ini pun sangat disayangkan oleh pentolan VPC, Agus Rahmat. Karena menurutnya sebagai pihak yang bertugas untuk mengamankan, polisi harusnya tidak bertindak kasar. “Seharusnya kan aparat itu tugasnya melindungi dan mengamankan, bukan malah membuat ada korban. Pasti saya sangat prihatin lah, semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Karena walaupun korbannya tidak berat, tapi tetap ada kerugian,” ungkapnya.

Matakna mun dilarang geus tong maksa wae jadina aya korban turut prihatin,ka oknum bapak-bapak polisi bertindaklah dengan teliti supaya tidak terjadi kesalah pahaman dan didak menimbulkan korban
Neunggeul jelema teu pupuguh dosa pak lamun teu geuwat menta maaf ka si korban
tugas kepolisian adalah MELINDUNGI dan MELAYANI.. siapa???
polisi tidak melindungi oknum bobotoh yg nakal
Keun sina diusut mun teu baleg keneh cokot si Evan Dimas…teu nyararambung ah…
ati2 loba pulisi anti persib….cicing ditatar sunda tapi membenci sunda…!
Tong sok suudzon tong jd provokator hidup ah persib…..
bobotoh geus alus, da geningan anu matak teu diijinan make stadion teh geningan para oknum aparat….
ceuk si dodo bari heuay…..