Digantung Lebih dari Sebulan, Agung Sesalkan Kebijakan Manajemen
Friday, 03 July 2015 | 19:27
Kabar mengejutkan diterima oleh pemain Persib ketika menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Umuh Muchtar. Pihak manajemen melalui Risha Adi Widjaya selaku Direktur Operasional mengabarkan bahwa tim sejatinya sudah dibubarkan sejak 15 Mei lalu. Itu artinya ketika tampil menghadapi Kitchee SC di 8 besar AFC Cup, punggawa Maung Bandung sejatinya sudah tidak terdaftar sebagai karyawan PT. PBB.
Hal itu yang membuat pemain serbabisa Persib, Muhammad Agung Pribadi kecewa. Menurutnya jika memang sudah diputus kontrak, manajemen seharusnya mengkomunikasikan hal itu sejak awal. Tidak harus menunggu hingga lebih dari sebulan. Padahal di laga tersebut, Atep dan kawan-kawan tetap bermain all out meski akhirnya mesti tumbang dengan skor 2-0.
“Itu kan 15 Mei jadi pas AFC keitungnya gacong, semacam ilegal. Sebenernya kalau saling terbuka pemain bisa memaklumi situasi gini, asal ngobrol dulu semua kumpul gimana baiknya,” ujar Agung dalam wawancara, Jumat (3/7).
Agung sadar betul bahwa situasi sepakbola nasional memang sedang berada di titik terendah. Dia pun memahami berhentinya kompetisi membuat manajemen tidak mempunyai pemasukan dari sponsor. Namun dia menilai seharusnya pemain diberi informasi mengenai situasi klub yang sesungguhnya. Bukan malah diberi harapan palsu dan berakhir pada kekecewaan yang mendalam.
“Tapi emang ga bisa menyalahkan manajemen memang keadaannya kaya gini, tapi caranya itu setelah kita penantian beberapa bulan, kalau ujungnya gini udah dari jauh-jauh hari aja dari dulu dibubarkan,” terangnya.


Kabar mengejutkan diterima oleh pemain Persib ketika menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Umuh Muchtar. Pihak manajemen melalui Risha Adi Widjaya selaku Direktur Operasional mengabarkan bahwa tim sejatinya sudah dibubarkan sejak 15 Mei lalu. Itu artinya ketika tampil menghadapi Kitchee SC di 8 besar AFC Cup, punggawa Maung Bandung sejatinya sudah tidak terdaftar sebagai karyawan PT. PBB.
Hal itu yang membuat pemain serbabisa Persib, Muhammad Agung Pribadi kecewa. Menurutnya jika memang sudah diputus kontrak, manajemen seharusnya mengkomunikasikan hal itu sejak awal. Tidak harus menunggu hingga lebih dari sebulan. Padahal di laga tersebut, Atep dan kawan-kawan tetap bermain all out meski akhirnya mesti tumbang dengan skor 2-0.
“Itu kan 15 Mei jadi pas AFC keitungnya gacong, semacam ilegal. Sebenernya kalau saling terbuka pemain bisa memaklumi situasi gini, asal ngobrol dulu semua kumpul gimana baiknya,” ujar Agung dalam wawancara, Jumat (3/7).
Agung sadar betul bahwa situasi sepakbola nasional memang sedang berada di titik terendah. Dia pun memahami berhentinya kompetisi membuat manajemen tidak mempunyai pemasukan dari sponsor. Namun dia menilai seharusnya pemain diberi informasi mengenai situasi klub yang sesungguhnya. Bukan malah diberi harapan palsu dan berakhir pada kekecewaan yang mendalam.
“Tapi emang ga bisa menyalahkan manajemen memang keadaannya kaya gini, tapi caranya itu setelah kita penantian beberapa bulan, kalau ujungnya gini udah dari jauh-jauh hari aja dari dulu dibubarkan,” terangnya.

pahami kang.. situasi na oge tidak menentu, soalna manajemen pikir mah kompetisi akan tetap berlanjut, mgt masih positive thinking, ga tau nya kan tetep ga jalan juga.. liat situasi aja atuh nya kang.. hampuraa