
Mekanisme penjualan tiket kandang Persib musim 2022-2023 akan terus dilanjutkan berdasarkan masukan dan apresiasi beberapa pihak. Apalagi setelah terjadi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa. Ada isu yang mengindikasikan penonton yang datang di laga Arema FC vs Persebaya melebihi jumlah kapasitas tiket yang dijual.
Manajemen dan Panpel Persib sudah belajar dan mengevaluasi apa yang terjadi di turnamen pramusim Piala Presiden 2022. Ada dua bobotoh yang menjadi korban meninggal akibat berdesakannya penonton di pintu masuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Panpel dan keamanan saat itu dianggap lalai.
“Bahwa sebenarnya sistem tiket sekarang dibuat modifikasi berdasarkan dari kejadian musibah yang kita alami di Piala Presiden (2022). Sebenarnya banyak sekali masyarakat, suporter, warga net mendukung,” kata Direktur Persib Teddy Tjahjono.
Seperti diketahui bahwa mekanisme penjualan tiket Persib musim ini berbeda dari musim-musim sebelumnya. Setiap penonton harus membeli secara online dengan memverifikasi data sesuai NIK untuk memastikan vaksin booster Covid-19. Setelah sukses melakukan transaksi pembelian, setiap penonton akan mendapat e-ticket.
E-ticket masih harus ditukarkan dengan tiket fisik di hari pertandingan. Tahap ini yang dikeluhkan Bobotoh menjadi ribet apalagi bagi mereka yang datang dari luar daerah Kota Bandung. Namun dengan tiket fisik ini pihak keamanan bisa dengan mudah melakukan filter antara Bobotoh bertiket dan tidak saat pemeriksaan di empat ring menuju GBLA.
Flow masuk GBLA ini yang dirasa menjadi aman hingga mereka bisa duduk dengan nyaman di bangku penonton. Bobotoh ikut merasakan efek positif dari penjualan tiket Persib dengan mekanisme baru musim ini.
“Dengan mudah dilihat penjualan tiket pertandingan kandang pertama sampai kelima. Dari lima pertandingan awal ini ada 50 ribu NIK penonton yang berbeda. Kemudian yang sudah terdaftar di kami ada 400 ribu lebih,” papar Teddy.
Teddy lalu merasa optimis jika pada laga Persib vs Persija jumlah penonton akan pecah rekor dibandingkan laga-laga sebelumnya. Benar saja 26 ribu tiket laga big match tersebut terjual habis H-2 jelang pertandingan. Mereka terbukti bisa membeli tiket dengan mekanisme yang diberlakukan Persib selama ini.
“Kemudian saya yakin big match Persib vs Persija akan habis meski kami bikin prioritas kan, penjualannya menjadi tiga gelombang untuk usaha memfilter. Artinya semua bisa nonton, H-2 tiket terjual habis,” tuturnya.
“Ada nilai plus, banyak penilaian enak dengan sistem sekarang, nonton aman, nyaman di stadion yang mabuk makin sedikit banyak sekali orang beri pujian, bahwa sistem yang kami lakukan, apa yang sudah kami inisiasi lakukan karena kita sudah pernah alami kejadian di Piala Presiden, lalu ada musibah besar (Kanjuruhan) kok jadi semakin banyak yang apresiasi. Karena Sepakbola bisa dinikmati dengan aman nyaman dinikmati semua orang,” bebernya.
Front Pembela Persib
13/10/2022 at 12:38
Bravo…!
BAPAK KADU PROPESIONAL
13/10/2022 at 20:26
ah kamana wae ted didinya mah