Deretan Kiper Persib yang Gagal Bersinar
Wednesday, 10 June 2020 | 19:39
Nama besar Persib Bandung menjadi magnet bagi para pemain berlabel bintang di Indonesia untuk mencoba peruntungannya. Di setiap jendela transfer, Maung Bandung selalu melakukan manuver untuk mendaratkan pemain dengan kaliber mentereng demi meningkatkan kualitas tim. Selain itu, perekrutan pemain bintang juga penting ketika sepakbola sudah memasuki era industri.
Kebiasaan merekrut punggawa bintang mulai dilakukan Persib setelah tradisi mempromosikan pemain muda binaan kompetisi internal memudar. Padahal sebelumnya Persib pernah merajai sepakbola nasional dengan komposisi tim seratus persen pemain lokal dan mayoritas merupakan produk asli Jawa Barat.
Mulai dari posisi penjaga gawang hingga striker, sangat banyak pemain yang pernah didatangkan Persib, termasuk mereka yang punya status pemain bintang. Kehadiran mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal untuk tim. Namun nyatanya banyak juga yang gagal menunjukan kemampuan terbaiknya ketika bermain di hadapan Bobotoh.
Di sektor kiper, ada beberapa portiere yang dihadirkan ke Bandung untuk membuat gawang sulit ditembus. Hanya saja pada perjalanannya, peran dari mereka tidak sesuai dengan ekspektasi klub. Jangankan membawa tim menjadi juara, kiper bintang yang didatangkan gagal membawa Persib mengakhiri klasemen di posisi tiga besar.
1. Mariusz Mucharski

Marek Sledzianowski dan kiper asal Polandia, Mucharski. FOTO: Andri Gurnita / Pikiran Rakyat
Kiper asal Polandia ini memang sebenarnya tidak menyandang sebagai kiper bintang ketika dia menandatangani kontrak bersama Persib. Namun Mariusz Mucharski punya label sebagai kiper asing pertama yang membela Persib. Dia datang di awal musim 2003 bersama gerbong Polandia lainnya, Pawel Bocian, Piotr Orlinski dan Maciej Dolega yang dibawa Marek Andreij Sledzianowski.
Tentu kiper yang sebelumnya membela Pogon Staszow tersebut diharapkan Bobotoh akan bisa memberi kontribusi maksimal di bawah mistar. Dengan postur yang ideal layaknya pemain asal Eropa lain, asa disematkan kepada Mucharski. Namun apa daya, dia tidak mampu memberikan kesan positif untuk Persib.
Mucharski sempat absen pada laga pertama Liga Indonesia 2003 pasalnya administrasinya belum rampung saat itu. Tapi ketika dia akhirnya melakukan debut dan reguler bermain sebagai pemain inti, Mucharski gagal membawa Persib setidaknya tangguh di pertahanan. Maung Bandung yang ompong di depan, keropos juga di belakang.
Di putaran pertama, Persib dipaksa puas menjadi penghuni dasar klasemen dari 20 kontestan liga. Tercatat 30 gol bersarang di gawang Persib, rekor tidak menang di 12 laga awal pun menjadi rapor merah. Akhirnya Mucharski bersama rombongan terdepak dari tim pada jeda paruh musim untuk digantikan oleh gerbong dari Chili.
2. Markus Horison

Kiper kedua yang gagal memenuhi ekspektasi di Persib. Pemain kelahiran Pangkalan Brandan itu datang dengan status bintangnya di kompetisi Indonesia. Markus merupakan kiper yang namanya melejit bersama PSMS pada awal karirnya dan membawa Ayam Kinantan menjadi tim yang cukup disegani dan bisa menembus Piala AFC.
Kiper plontos ini juga merupakan pilihan utama untuk penjaga gawang di tim nasional Indonesia. Aksi Markus di bawah mistar juga membuatnya pernah masuk nominasi pemain terbaik Asia 2009 meski gagal menjadi nomor satu. Sang pemain bergabung dengan Persib dari Arema pada paruh musim 2009/2010.
Markus direkrut untuk menggantikan posisi Shintaweechai ‘Kosin’ Hathairattanakool yang harus pulang ke negara asalnya usai melewati masa peminjaman setengah musim di Persib. Pada musim pertama Markus di Persib, penampilannya cukup apik dengan catatan hanya kemasukan 18 gol di putaran kedua dan membawa Persib finish di urutan empat.
Namun dia gagal menunjukan sinarnya sebagai bintang di musim kedua. Nama Markus pun malah lebih terkenal dengan sensasinya ketika mempersunting aktris, Kiki Amalia. Dia juga menjadi salah satu aktor di balik ‘musibah’ Persib pada awal musim 2010/2011 ketika Daniel Darko Janackovic menjadi pelatih. Mereka terlibat cekcok ketika Persib menjalani pemusatan latihan di Cirebon.
Performa Persib di musim 2010/2011 terbilang buruk meski akhirnya masih bisa bercokol di papan tengah pada kompetisi berakhir. Namun Persib punya catatan kemasukan lebih buruk dari musim sebelumnya. Gawang Persib yang mayoritas dikawal oleh Markus jebol 43 gol dari 28 pertandingan yang dimainkan. Rataan kemasukan mencapai angka 1,54, terburuk dalam 10 musim terakhir.
3. Jendri Pitoy

Kiper senior dengan segudang pengalaman dan prestasi di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Pria dengan nama lengkap Yandri Christian Pitoy tersebut sudah malang melintang bermain untuk tim tanah air sejak Liga Indonesia 2000/2001 bersama Persma Manado. Lalu sinarnya bintangnya makin benderan saat memutuskan membela Persikota Tanggerang.
Jendri lalu hijrah membela Persipura Jayapura pada musim 2005 dan gelar juara didapatkannya bersama Boaz Solossa dan kawan-kawan asuhan Rahmad Darmawan. Titel jawara Indonesia juga diraih lagi bersama Mutiara Hitam pada Liga Super Indonesia 2008/2009. Rekam jejak tersebut menjadi alasan Persib merekrutnya untuk musim 2011/2012.
Persib yang tidak puas dengan kinerja Markus Horison pada musim sebelumnya merekrut Jendri sebagai kiper utama. Harapan tersemat di pundak Jendri untuk membawa Persib kembali punya gawang yang sulit dibobol. Di bawah komando Drago Mamic, dia selalu menjadi pilihan utama, hanya saja Jendri masih belum menunjukan aksi terbaiknya.
Sepanjang musim, Jendri bermain 29 kali dengan catatan 2603 menit bermain. Dia kemasukan 41 kali dan hanya mampu membawa Persib menutup liga di posisi kedelapan. Mental juaranya gagal ditularkan bersama Persib, Jendri pun masuk daftar pemain terdepak untuk musim berikutnya. Tempatnya diambil alih oleh I Made Wirawan yang sampai saat ini masih diandalkan Persib.

Nama besar Persib Bandung menjadi magnet bagi para pemain berlabel bintang di Indonesia untuk mencoba peruntungannya. Di setiap jendela transfer, Maung Bandung selalu melakukan manuver untuk mendaratkan pemain dengan kaliber mentereng demi meningkatkan kualitas tim. Selain itu, perekrutan pemain bintang juga penting ketika sepakbola sudah memasuki era industri.
Kebiasaan merekrut punggawa bintang mulai dilakukan Persib setelah tradisi mempromosikan pemain muda binaan kompetisi internal memudar. Padahal sebelumnya Persib pernah merajai sepakbola nasional dengan komposisi tim seratus persen pemain lokal dan mayoritas merupakan produk asli Jawa Barat.
Mulai dari posisi penjaga gawang hingga striker, sangat banyak pemain yang pernah didatangkan Persib, termasuk mereka yang punya status pemain bintang. Kehadiran mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal untuk tim. Namun nyatanya banyak juga yang gagal menunjukan kemampuan terbaiknya ketika bermain di hadapan Bobotoh.
Di sektor kiper, ada beberapa portiere yang dihadirkan ke Bandung untuk membuat gawang sulit ditembus. Hanya saja pada perjalanannya, peran dari mereka tidak sesuai dengan ekspektasi klub. Jangankan membawa tim menjadi juara, kiper bintang yang didatangkan gagal membawa Persib mengakhiri klasemen di posisi tiga besar.
1. Mariusz Mucharski

Marek Sledzianowski dan kiper asal Polandia, Mucharski. FOTO: Andri Gurnita / Pikiran Rakyat
Kiper asal Polandia ini memang sebenarnya tidak menyandang sebagai kiper bintang ketika dia menandatangani kontrak bersama Persib. Namun Mariusz Mucharski punya label sebagai kiper asing pertama yang membela Persib. Dia datang di awal musim 2003 bersama gerbong Polandia lainnya, Pawel Bocian, Piotr Orlinski dan Maciej Dolega yang dibawa Marek Andreij Sledzianowski.
Tentu kiper yang sebelumnya membela Pogon Staszow tersebut diharapkan Bobotoh akan bisa memberi kontribusi maksimal di bawah mistar. Dengan postur yang ideal layaknya pemain asal Eropa lain, asa disematkan kepada Mucharski. Namun apa daya, dia tidak mampu memberikan kesan positif untuk Persib.
Mucharski sempat absen pada laga pertama Liga Indonesia 2003 pasalnya administrasinya belum rampung saat itu. Tapi ketika dia akhirnya melakukan debut dan reguler bermain sebagai pemain inti, Mucharski gagal membawa Persib setidaknya tangguh di pertahanan. Maung Bandung yang ompong di depan, keropos juga di belakang.
Di putaran pertama, Persib dipaksa puas menjadi penghuni dasar klasemen dari 20 kontestan liga. Tercatat 30 gol bersarang di gawang Persib, rekor tidak menang di 12 laga awal pun menjadi rapor merah. Akhirnya Mucharski bersama rombongan terdepak dari tim pada jeda paruh musim untuk digantikan oleh gerbong dari Chili.
2. Markus Horison
Kiper kedua yang gagal memenuhi ekspektasi di Persib. Pemain kelahiran Pangkalan Brandan itu datang dengan status bintangnya di kompetisi Indonesia. Markus merupakan kiper yang namanya melejit bersama PSMS pada awal karirnya dan membawa Ayam Kinantan menjadi tim yang cukup disegani dan bisa menembus Piala AFC.
Kiper plontos ini juga merupakan pilihan utama untuk penjaga gawang di tim nasional Indonesia. Aksi Markus di bawah mistar juga membuatnya pernah masuk nominasi pemain terbaik Asia 2009 meski gagal menjadi nomor satu. Sang pemain bergabung dengan Persib dari Arema pada paruh musim 2009/2010.
Markus direkrut untuk menggantikan posisi Shintaweechai ‘Kosin’ Hathairattanakool yang harus pulang ke negara asalnya usai melewati masa peminjaman setengah musim di Persib. Pada musim pertama Markus di Persib, penampilannya cukup apik dengan catatan hanya kemasukan 18 gol di putaran kedua dan membawa Persib finish di urutan empat.
Namun dia gagal menunjukan sinarnya sebagai bintang di musim kedua. Nama Markus pun malah lebih terkenal dengan sensasinya ketika mempersunting aktris, Kiki Amalia. Dia juga menjadi salah satu aktor di balik ‘musibah’ Persib pada awal musim 2010/2011 ketika Daniel Darko Janackovic menjadi pelatih. Mereka terlibat cekcok ketika Persib menjalani pemusatan latihan di Cirebon.
Performa Persib di musim 2010/2011 terbilang buruk meski akhirnya masih bisa bercokol di papan tengah pada kompetisi berakhir. Namun Persib punya catatan kemasukan lebih buruk dari musim sebelumnya. Gawang Persib yang mayoritas dikawal oleh Markus jebol 43 gol dari 28 pertandingan yang dimainkan. Rataan kemasukan mencapai angka 1,54, terburuk dalam 10 musim terakhir.
3. Jendri Pitoy
Kiper senior dengan segudang pengalaman dan prestasi di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Pria dengan nama lengkap Yandri Christian Pitoy tersebut sudah malang melintang bermain untuk tim tanah air sejak Liga Indonesia 2000/2001 bersama Persma Manado. Lalu sinarnya bintangnya makin benderan saat memutuskan membela Persikota Tanggerang.
Jendri lalu hijrah membela Persipura Jayapura pada musim 2005 dan gelar juara didapatkannya bersama Boaz Solossa dan kawan-kawan asuhan Rahmad Darmawan. Titel jawara Indonesia juga diraih lagi bersama Mutiara Hitam pada Liga Super Indonesia 2008/2009. Rekam jejak tersebut menjadi alasan Persib merekrutnya untuk musim 2011/2012.
Persib yang tidak puas dengan kinerja Markus Horison pada musim sebelumnya merekrut Jendri sebagai kiper utama. Harapan tersemat di pundak Jendri untuk membawa Persib kembali punya gawang yang sulit dibobol. Di bawah komando Drago Mamic, dia selalu menjadi pilihan utama, hanya saja Jendri masih belum menunjukan aksi terbaiknya.
Sepanjang musim, Jendri bermain 29 kali dengan catatan 2603 menit bermain. Dia kemasukan 41 kali dan hanya mampu membawa Persib menutup liga di posisi kedelapan. Mental juaranya gagal ditularkan bersama Persib, Jendri pun masuk daftar pemain terdepak untuk musim berikutnya. Tempatnya diambil alih oleh I Made Wirawan yang sampai saat ini masih diandalkan Persib.
