Demi Nonton Bola, Robert Terpaksa Bangun Tengah Malam
Thursday, 17 December 2020 | 19:10
Menyaksikan tayangan sepakbola dari layar kaca kini jadi kegiatan yang sering dilakukan oleh Robert Rene Alberts. Dirinya melakukan itu untuk melepas kerinduan akan laga sepakbola. Namun pengorbanan tentu harus dilakukan karena liga klub Eropa ditayangkan malam atau dini hari.
Pelatih kepala Persib Bandung itu pun mengakui dia butuh perjuangan untuk melek dini hari. Tidur lebih cepat lalu bangun tengah malam menjadi solusi bagi Robert agar bisa menonton laga yang ingin disaksikan. Beruntung kini tim sedang libur jadi dia bisa melakukan itu.
“Ya tentu saja itu membuat saya harus bersiap bangun pada pukul 1,2 atau 3 dini hari tetapi itu saya lakukan. Saya bangun di tengah malam, apalagi saat ini sedang tidak ada latihan pagi jadi saya bisa tidur lebih lama,” ujar pria asal Belanda ini ketika diwawancara, Kamis (17/12).
Untuk menyaksikan laga sepakbola tengah malam disampaikan Robert sulit dilakukan ketika tim Persib rutin berlatih. Karena mayoritas sesi latihan dilakukan pagi hari dan dia dituntut bangun cepat. Mengingat lokasi rumahnya dengan tempat latihan di Stadion GBLA juga terbilang jauh.
“Normalnya saya bangun pukul 5.30 pada pagi hari jika ada latihan pagi. Meninggalkan rumah di sekitar pukul 6.45 dan berada di GBLA sebelum pukul 8, baru kami memulai latihan pukul 9 pagi,” tutur juru racik taktik yang memulai karir sepakbola bersama Ajx Amsterdam tersebut.
Skuat Persib kini sedang diliburkan dan rencananya baru berkumpul untuk berlatih bersama pada 4 Januari mendatang. Itu artinya Robert masih bisa menonton laga sepakbola di tengah malam dengan leluasa saat ini. Karena dia jadi bisa tetap tidur dengan nyaman tanpa harus bangun cepat.
“Tapi itu sedang tidak bisa dilakukan jadi saya bisa tidur lebih lama di pagi harinya, sarapan agak siang, lalu saya melakukan kegiatan seperti berlatih mandiri di sore harinya seperti bersepeda, pergi ke gym atau berjalan kaki,” tutur dia.
“Itu adalah rutinitas harian saya dan baru setelah itu jika ada waktu maka saya menyaksikan laga sepakbola lagi. Cukup disayangkan juga karena belum ada laga sepakbola lagi di Indonesia,” kata pria berusia 66 tahun tersebut memungkasi.

Menyaksikan tayangan sepakbola dari layar kaca kini jadi kegiatan yang sering dilakukan oleh Robert Rene Alberts. Dirinya melakukan itu untuk melepas kerinduan akan laga sepakbola. Namun pengorbanan tentu harus dilakukan karena liga klub Eropa ditayangkan malam atau dini hari.
Pelatih kepala Persib Bandung itu pun mengakui dia butuh perjuangan untuk melek dini hari. Tidur lebih cepat lalu bangun tengah malam menjadi solusi bagi Robert agar bisa menonton laga yang ingin disaksikan. Beruntung kini tim sedang libur jadi dia bisa melakukan itu.
“Ya tentu saja itu membuat saya harus bersiap bangun pada pukul 1,2 atau 3 dini hari tetapi itu saya lakukan. Saya bangun di tengah malam, apalagi saat ini sedang tidak ada latihan pagi jadi saya bisa tidur lebih lama,” ujar pria asal Belanda ini ketika diwawancara, Kamis (17/12).
Untuk menyaksikan laga sepakbola tengah malam disampaikan Robert sulit dilakukan ketika tim Persib rutin berlatih. Karena mayoritas sesi latihan dilakukan pagi hari dan dia dituntut bangun cepat. Mengingat lokasi rumahnya dengan tempat latihan di Stadion GBLA juga terbilang jauh.
“Normalnya saya bangun pukul 5.30 pada pagi hari jika ada latihan pagi. Meninggalkan rumah di sekitar pukul 6.45 dan berada di GBLA sebelum pukul 8, baru kami memulai latihan pukul 9 pagi,” tutur juru racik taktik yang memulai karir sepakbola bersama Ajx Amsterdam tersebut.
Skuat Persib kini sedang diliburkan dan rencananya baru berkumpul untuk berlatih bersama pada 4 Januari mendatang. Itu artinya Robert masih bisa menonton laga sepakbola di tengah malam dengan leluasa saat ini. Karena dia jadi bisa tetap tidur dengan nyaman tanpa harus bangun cepat.
“Tapi itu sedang tidak bisa dilakukan jadi saya bisa tidur lebih lama di pagi harinya, sarapan agak siang, lalu saya melakukan kegiatan seperti berlatih mandiri di sore harinya seperti bersepeda, pergi ke gym atau berjalan kaki,” tutur dia.
“Itu adalah rutinitas harian saya dan baru setelah itu jika ada waktu maka saya menyaksikan laga sepakbola lagi. Cukup disayangkan juga karena belum ada laga sepakbola lagi di Indonesia,” kata pria berusia 66 tahun tersebut memungkasi.
