Demi Masa Depan, Kim Kurniawan Kembangkan Bisnis Usaha Lewat Kolaborasi
Monday, 28 September 2020 | 07:06
Covid-19 telah menghantarkan perekonomian Indonesia kepada resisi (begitu yang didengungkan Kementerian Keuangan). Dampaknya ikut terasa kepada ranah sepakbola. Kondisi kompetisi Liga 1 harus menyesuaikan dengan situasi ini.
Seperti pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa, tandang bepergian memakai bus, paling menjadi hal tidak mengenakkan soal gaji pemain di semua klub yang dipotong 50 persen berdasarkan ketentuan PSSI.
Hal itu membuat pelaku sepakbola disadarkan dan diingatkan lagi bahwa karier yang ditekuninya hanya bersifat sementara. Tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya tumpuan dalam menanggung biaya hidup di masa saat selesai sebagai pemain.
Bisnis usaha jadi satu-satunya cara disamping mereka harus tetap fokus dalam karier profesional. Kim Jeffrey Kurniawan adalah satu pemain di Persib yang gencar mempersiapkan masa depan. Masa depan dimana ketika ia harus menggantung sepatu, meletakkan jersey di lemari.
Terbilang sukses membuka rintisan usaha clothing dan barbershop miliknya. Terbaru Kim sudah berkolaborasi dengan penggiat usaha kreatif di Bandung untuk mengangkat lagi gairah perekonomian di Kota Kembang. Ia berkolaborasi dengan salah satu brand sepatu Footstep-Footwear yang membuatkan edisi sepatu casual atas desain dan identitas dari seorang Kim Jeffrey Kurniawan.
“Dalam pandemi seperti sekarang dengan ada kolaborasi ini kita saling membantu saya membantu Footstep, Footstep membantu saya. Saya senang karena itu brand asli Bandung, kita sama-sama dengan kondisi ekonomi kita sedang menurun akhirnya penjualan juga turun gimana kita meningkatkan brand awareness semoga penjualan kita juga meningkat,” papar Kim.
Sepatu casual Footstep-Footwear dengan nama Fusion 23 edisi Kim Jeffrey Kurniawan dijual dengan harga Rp. 349.000,-. Limited edition karena diproduksi terbatas hanya 350 pcs. Kim terus mencoba mengembangkan bisnisnya dari sekarang (di usia 30 tahun) karena saat usianya 35 tahun, terbayang untuk waktunya memikirkan pensiun.
“Sebelum saya mulai main bola saya sudah pikir 35 tahun (pensiun). Saya pemain sepakbola sekarang hidup dari sepakbola, maka dari itu misal 35 tahun di sepakbola berhenti nah setelahnya kita mau hidup dari apa?,” pikirnya.
“Perekonomian harus diperhitungkan maka dari itu dari dulu saya sudah memikirkan apa dari sepakbola, ada apa masa depan setelahnya, gimana saya bisa tetap memberikan kebutuhan nantinya untuk keluarga saya, anak saya, hidup yang bagus,” beber pemain yang tengah menanti kelahiran anaknya.
Artinya ada lima tahun tersisa Kim menggantungkan diri kepada sepakbola. Dirinya berusaha jadi seorang profesional yang baik, maksimal di sepakbola namun tak melupakan masa depan. Ia ingin ada tumpuan lain menyambung hidup kelak bila mana ia harus menanggalkan sepatu dan jerseynya.
“Saya ingin memaksimalkan karier sepakbola dengan tidak melupakan masa depan. Memang kadang-kadang agak sulit karena waktu. Tapi tetap prioritas sekarang di sepakbola sambil bisnis usaha, setidaknya ada kaki kedua, itu sebenarnya target saya membangun usaha-usaha kecil ini,” tuturnya.

Covid-19 telah menghantarkan perekonomian Indonesia kepada resisi (begitu yang didengungkan Kementerian Keuangan). Dampaknya ikut terasa kepada ranah sepakbola. Kondisi kompetisi Liga 1 harus menyesuaikan dengan situasi ini.
Seperti pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa, tandang bepergian memakai bus, paling menjadi hal tidak mengenakkan soal gaji pemain di semua klub yang dipotong 50 persen berdasarkan ketentuan PSSI.
Hal itu membuat pelaku sepakbola disadarkan dan diingatkan lagi bahwa karier yang ditekuninya hanya bersifat sementara. Tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya tumpuan dalam menanggung biaya hidup di masa saat selesai sebagai pemain.
Bisnis usaha jadi satu-satunya cara disamping mereka harus tetap fokus dalam karier profesional. Kim Jeffrey Kurniawan adalah satu pemain di Persib yang gencar mempersiapkan masa depan. Masa depan dimana ketika ia harus menggantung sepatu, meletakkan jersey di lemari.
Terbilang sukses membuka rintisan usaha clothing dan barbershop miliknya. Terbaru Kim sudah berkolaborasi dengan penggiat usaha kreatif di Bandung untuk mengangkat lagi gairah perekonomian di Kota Kembang. Ia berkolaborasi dengan salah satu brand sepatu Footstep-Footwear yang membuatkan edisi sepatu casual atas desain dan identitas dari seorang Kim Jeffrey Kurniawan.
“Dalam pandemi seperti sekarang dengan ada kolaborasi ini kita saling membantu saya membantu Footstep, Footstep membantu saya. Saya senang karena itu brand asli Bandung, kita sama-sama dengan kondisi ekonomi kita sedang menurun akhirnya penjualan juga turun gimana kita meningkatkan brand awareness semoga penjualan kita juga meningkat,” papar Kim.
Sepatu casual Footstep-Footwear dengan nama Fusion 23 edisi Kim Jeffrey Kurniawan dijual dengan harga Rp. 349.000,-. Limited edition karena diproduksi terbatas hanya 350 pcs. Kim terus mencoba mengembangkan bisnisnya dari sekarang (di usia 30 tahun) karena saat usianya 35 tahun, terbayang untuk waktunya memikirkan pensiun.
“Sebelum saya mulai main bola saya sudah pikir 35 tahun (pensiun). Saya pemain sepakbola sekarang hidup dari sepakbola, maka dari itu misal 35 tahun di sepakbola berhenti nah setelahnya kita mau hidup dari apa?,” pikirnya.
“Perekonomian harus diperhitungkan maka dari itu dari dulu saya sudah memikirkan apa dari sepakbola, ada apa masa depan setelahnya, gimana saya bisa tetap memberikan kebutuhan nantinya untuk keluarga saya, anak saya, hidup yang bagus,” beber pemain yang tengah menanti kelahiran anaknya.
Artinya ada lima tahun tersisa Kim menggantungkan diri kepada sepakbola. Dirinya berusaha jadi seorang profesional yang baik, maksimal di sepakbola namun tak melupakan masa depan. Ia ingin ada tumpuan lain menyambung hidup kelak bila mana ia harus menanggalkan sepatu dan jerseynya.
“Saya ingin memaksimalkan karier sepakbola dengan tidak melupakan masa depan. Memang kadang-kadang agak sulit karena waktu. Tapi tetap prioritas sekarang di sepakbola sambil bisnis usaha, setidaknya ada kaki kedua, itu sebenarnya target saya membangun usaha-usaha kecil ini,” tuturnya.
